Ini Syarat Serie A Liga Italia Bisa Digelar Kembali
loading...
A
A
A
Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora memberlakukan aturan ketat pada semua tim di Serie A Liga Italia . Kompetisi bisa digelar kembali asalkan syarat yang diajukan dipenuhi semua kontestan.
Spadafora mengumumkan, Selasa (12/5), ada perubahan kecil yang diperlukan untuk protokol medis FIGC sebelum pelatihan tim dilanjutkan pada 18 Mei. Dilaporkan Footballitalia, Spadafora mengungkapkan bahwa seluruh tim akan dikarantina selama 14 hari jika seorang pemain dinyatakan positif terjangkit virus corona dalam masa pelatihan. (Baca juga : Lanjutkan Seri A, FIGC Isyaratkan Digelar Sekitar September-Oktober )
“Komite ilmiah meminta perubahan yang terkait dengan protokol FIGC, misalnya, untuk memastikan bahwa jika ada kasus positif yang muncul selama pelatihan, semua pemain dan staf pelatih tetap di karantina tanpa kontak eksternal atau dokter klub bertanggung jawab untuk mengimplementasikan protokolnya,”kata Spadafora kepada Rai 1. (Baca juga : VAR Enggak Digunakan di Serie A, AIA Minta Jaminan Wasit )
“Tes swab juga harus dilakukan. Jika FIGC menerima hal-hal ini, pelatihan tim dapat dimulai lagi."
“Kapan musim akan bisa dilanjutkan? Semuanya mesti hati-hati memutuskan. Setidaknya perlu seminggu untuk memahami kurva penularan dan kemudian membuat keputusan tentang kelanjutan kompetisi," lanjut Spadafora. (Baca juga : Jika Serie A 2019/2020 Diakhiri Lebih Cepat, Juventus Menolak Jadi Juara )
"Semua pelatihan tim akan dimulai lagi pada 18 Mei dan saya akan menyerahkan dokumen besok untuk memastikan bahwa semua kompleks olahraga dibuka kembali dengan aman, dimulai dengan pusat kebugaran, pada akhir Mei."
Ini juga berarti staf medis klub juga akan dianggap bertanggung jawab jika ada pemain atau staf yang terinfeksi virus corona setelah masa karantina diperlonggar. Apa yang diberlakukan di Italia ini berbeda dengan Bundesliga yang hanya mengarantina pemain atau staf yang dinyatakan positif selama 14 hari.
Spadafora mengumumkan, Selasa (12/5), ada perubahan kecil yang diperlukan untuk protokol medis FIGC sebelum pelatihan tim dilanjutkan pada 18 Mei. Dilaporkan Footballitalia, Spadafora mengungkapkan bahwa seluruh tim akan dikarantina selama 14 hari jika seorang pemain dinyatakan positif terjangkit virus corona dalam masa pelatihan. (Baca juga : Lanjutkan Seri A, FIGC Isyaratkan Digelar Sekitar September-Oktober )
“Komite ilmiah meminta perubahan yang terkait dengan protokol FIGC, misalnya, untuk memastikan bahwa jika ada kasus positif yang muncul selama pelatihan, semua pemain dan staf pelatih tetap di karantina tanpa kontak eksternal atau dokter klub bertanggung jawab untuk mengimplementasikan protokolnya,”kata Spadafora kepada Rai 1. (Baca juga : VAR Enggak Digunakan di Serie A, AIA Minta Jaminan Wasit )
“Tes swab juga harus dilakukan. Jika FIGC menerima hal-hal ini, pelatihan tim dapat dimulai lagi."
“Kapan musim akan bisa dilanjutkan? Semuanya mesti hati-hati memutuskan. Setidaknya perlu seminggu untuk memahami kurva penularan dan kemudian membuat keputusan tentang kelanjutan kompetisi," lanjut Spadafora. (Baca juga : Jika Serie A 2019/2020 Diakhiri Lebih Cepat, Juventus Menolak Jadi Juara )
"Semua pelatihan tim akan dimulai lagi pada 18 Mei dan saya akan menyerahkan dokumen besok untuk memastikan bahwa semua kompleks olahraga dibuka kembali dengan aman, dimulai dengan pusat kebugaran, pada akhir Mei."
Ini juga berarti staf medis klub juga akan dianggap bertanggung jawab jika ada pemain atau staf yang terinfeksi virus corona setelah masa karantina diperlonggar. Apa yang diberlakukan di Italia ini berbeda dengan Bundesliga yang hanya mengarantina pemain atau staf yang dinyatakan positif selama 14 hari.
(bbk)