Van der Vart Mengaku Tak Cocok Bersama Zlatan Ibrahimovic
loading...
A
A
A
AMSTERDAM- Mantan punggawa tim nasional Belanda Rafael van der Vaart telah mengungkapkan bahwa dia 'tidak cocok' dengan Zlatan Ibrahimovic .Meski tidak memiliki hubungan dekat dengan Ibrahimovic tetapi sangat profesional ketika di lapangan dan selalu berusaha memberikan yang terbaik saat sama-sama memperkuat Ajax Amsterdam.
Seperti diketahui, Van der Vaart pernah bermain bersama Ibrahimovic di Ajax pada periode 2001-2005.“Saat di Ajax, kami masih muda, Ibrahimovic ingin menjadi yang nomor 1 dan saya menginginkan hal sama. Kami bukan teman tapi kami adalah rekan penyerang yang bagus di lapangan. Dia adalah seorang no 9 dan saya no 10,” kata Van der Vaart kepada Tuttosport.
Memiliki kekompakkan saat di Ajax, tidak membuat Van der Vaart memilih Ibrahimovic sebagai pemain terbaik yang pernah bermain bersamanya. Pria 37 tahun tersebut lebih menganggumi Cristiano Ronaldo (CR7) yang pernah berada satu tim di Real Madrid pada musim 2009/2010. Menurut Van der Vaart, CR7 adalah pemain fenomenal yang sulit ditandingi siapapun.
“Saya beruntung bisa bermain dengannya di Madrid. Kita berbicara tentang mesin yang mampu mencetak 700 gol dalam kariernya. Tidak akan pernah ada lagi pemain seperti dia atau Lionel Messi. Saya lebih suka CR7, karena mentalitasnya dan karena dia selalu menang di manapun klub yang dibelanya,” puji Van der Vaart. ( )
Kendati menganggumi CR7, Van der Vaart memiliki pilihan tersendiri mengenai siapa pemain terbaik dunia sepanjang masa. Pria kelahiran Heemskerk, Belanda tersebut menjatuhkan pilihannya kepada Diego Armando Maradona, meski dia mengidolakan pemain asal Brasil Romario. Tapi, menurut dia Maradona legendaris sepak bola dunia yang telah melakukan pekerjan luar biasa bersama SSC Napoli dan Argentina.
"Romario adalah idola saya, tapi Maradona terbaik sepanjang masa. Dia melakukan sesuatu yang unik dengan Napoli. Napoli hanya memenangkan dua scudetto dalam sejarah mereka berkat dia. Messi adalah seorang juara tetapi, percayalah, jika dia bergabung dengan klub seperti Hamburger SV, klub akan meningkat tetapi mereka tidak akan menang seperti yang dilakukan Maradona bersama Napoli dan Argentina,” tegas Van der Vaart.
Selain mengidolakan Maradona, Van der Vaart yang sudah gantung sepatu pada 2018 itu rupanya pernah berkesempatan merumput di Italia bersama Juventus 2007 lalu namun urung terealisasi. Hal itu tidak pernah disesalinya. “Saya berharap saya bisa bermain di Italia, saya hampir bergabung dengan Juventus dari Hamburger SV pada 2007 tetapi kesepakatan itu gagal. Saya bergabung dengan Real Madrid melalui musim berikutnya, klub paling penting di dunia, tidak terlalu buruk,” ungkap Van der Vaart.
Terbukti, karier Van der Vaart tetap berkembang. Kepiawaiannya sebagai gelandang serang berskill tinggi membawanya bergabung dengan Real Madrid (2008-2009), Tottenham Hotspur (2010-2013), Hamburger SV (2012-2015), Real Betis (2015-2016), Midtjylland (2016-2018) dan Esbjerg FB (2018-2019). Bersama, Ajax, Van der Vaart mempersembahkan Eredivisie: 2001–02, 2003–04, KNVB Cup: 2001–02, Johan Cruyff Shield: 2002. Di Hamburger SV, dia meraih Piala Intertoto: 2005, 2007.
Kemudian berlanjut di Madrid, Van der Vaart menjuarai Supercopa de España: 2008 dan terakhir di FC Midtjylland, dia mempersembahkan Superliga: 2017-18. Dilevel tim nasional, Van der Vaart membawa Belanda ke final Piala Dunia 2010. Dia mengoleksi 109 caps dan mencetak 25 gol bersama De Oranje.
(ruf)