Hasil MotoGP 2020 Berantakan, Rossi Kritik Yamaha Tak Maksimalkan Lorenzo
loading...
A
A
A
TAVULLIA - Valentino Rossi memendam kekecewaan terhadap Yamaha pada musim 2020. Selain performa motor, pembalap MotoGP asal Italia itu tak puas dengan perlakuan Yamaha terhadap mantan rekan setimnya, Jorge Lorenzo .
Pada MotoGP musim 2020 , Yamaha merekrut Lorenzo menjadi test rider. Awalnya, kehadiran Lorenzo disambut antusias. Apalagi pembalap berpaspor Spanyol itu memiliki banyak pengalaman bersama M1. ( ).
Akan tetapi, petaka datang ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Lorenzo tidak berbuat banyak, lalu Yamaha tak mempekerjakan X-Fuera –julukan Lorenzo– untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan sang motor.
Hal ini kemudian menuai kritikan dari Valentino Rossi. Pasalnya jika berkaca ke tim-tim lain, mereka tetap aktif mempekerjakan para test rider, ketika situasi benar-benar lebih baik ketimbang masa-masa awal di masa pandemi. ( ).Namun, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Yamaha. Karena itu, VR46 menilai hasil buruk Yamaha pada musim ini bisa didapat dari minimnya kinerja test rider. Padahal dengan keberadaan Lorenzo, Valentino Rossi berharap M1 bisa berkembang lebih maju.
“Ada masalah mendasar. Sebelum tahun 2020, semua pabrikan lain memiliki tim penguji yang sangat aktif yang sedang melakukan perjalanan di Eropa, dengan pembalap Eropa seperto Pirro, Bradl, Pedrosa,” ungkap Valentino Rossi, mengutip dari Paddock-GP, Selasa (15/12/2020). ( ).
“Masalahnya adalah Yamaha tidak memiliki tim seperti ini. Mereka mengemudi di Jepang dengan pembalap Jepang. Tetapi, itu bukan masalah terbesar,” tambahnya.
“Masalah terbesar adalah di Jepang mereka berjalan di trek, dan saya pernah ke sana, yang tidak ada hubungannya dengan trek Eropa,” pembalap berpaspor Italia tersebut.
“Kami memberikan banyak tekanan untuk mendapatkan tim penguji ini (di Eropa), dan kemudian Lorenzo direkrut,” sambungnya.
“Tetapi, masalahnya Lorenzo hanya menjalaninya satu hari di Malaysia. Kemudian Covid-19 datang dan semuanya berhenti. Setelah delapan bulan, dia hanya berada di Portimao. Jadi Lorenzo tidak benar-benar bekerja,” pungkasnya.
Pada MotoGP musim 2020 , Yamaha merekrut Lorenzo menjadi test rider. Awalnya, kehadiran Lorenzo disambut antusias. Apalagi pembalap berpaspor Spanyol itu memiliki banyak pengalaman bersama M1. ( ).
Akan tetapi, petaka datang ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Lorenzo tidak berbuat banyak, lalu Yamaha tak mempekerjakan X-Fuera –julukan Lorenzo– untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan sang motor.
Hal ini kemudian menuai kritikan dari Valentino Rossi. Pasalnya jika berkaca ke tim-tim lain, mereka tetap aktif mempekerjakan para test rider, ketika situasi benar-benar lebih baik ketimbang masa-masa awal di masa pandemi. ( ).Namun, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Yamaha. Karena itu, VR46 menilai hasil buruk Yamaha pada musim ini bisa didapat dari minimnya kinerja test rider. Padahal dengan keberadaan Lorenzo, Valentino Rossi berharap M1 bisa berkembang lebih maju.
“Ada masalah mendasar. Sebelum tahun 2020, semua pabrikan lain memiliki tim penguji yang sangat aktif yang sedang melakukan perjalanan di Eropa, dengan pembalap Eropa seperto Pirro, Bradl, Pedrosa,” ungkap Valentino Rossi, mengutip dari Paddock-GP, Selasa (15/12/2020). ( ).
“Masalahnya adalah Yamaha tidak memiliki tim seperti ini. Mereka mengemudi di Jepang dengan pembalap Jepang. Tetapi, itu bukan masalah terbesar,” tambahnya.
“Masalah terbesar adalah di Jepang mereka berjalan di trek, dan saya pernah ke sana, yang tidak ada hubungannya dengan trek Eropa,” pembalap berpaspor Italia tersebut.
“Kami memberikan banyak tekanan untuk mendapatkan tim penguji ini (di Eropa), dan kemudian Lorenzo direkrut,” sambungnya.
“Tetapi, masalahnya Lorenzo hanya menjalaninya satu hari di Malaysia. Kemudian Covid-19 datang dan semuanya berhenti. Setelah delapan bulan, dia hanya berada di Portimao. Jadi Lorenzo tidak benar-benar bekerja,” pungkasnya.
(sha)