Minim Pasokan Data Balapan Alasan Utama Suzuki Butuh Tim Satelit

Selasa, 22 Desember 2020 - 19:21 WIB
loading...
Minim Pasokan Data Balapan Alasan Utama Suzuki Butuh Tim Satelit
Manajer tim Suzuki Ecstar Davide Brivio. foto : suzuki motogp
A A A
VALENCIA - Suzuki ternyata memiliki alasan teknis sehingga mempertimbangkan pembentukan tim satelit pada MotoGP 2022 mendatang. Pabrikan asal Jepang itu kekurangan pasokan data balapan karena hanya mengandalkan dua pembalapnya, Joan Mir dan Alex Rins .

Suzuki dan Aprilia adalah dua pabrikan di MotoGP yang sejauh ini belum memiliki tim pendukung. Suzuki pertama kali memenangkan gelar tanpa skuad satelit di era MotoGP modern berkat Joan Mir pada tahun ini.

Baca juga : Banyak Alasan Mengapa Valentino Rossi Tak Suka MotoGP 2020

Suzuki sendiri sudah ancang-ancang membentuk tim satelit pada MotoGP 2022. Bos tim Suzuki Ecstar Davide Brivio mengatakan, keputusan itu akan diambil pada April mendatang. Brivio mengakui hanya memiliki dua pembalap untuk mengumpulkan data dan itu tidak cukup.

Brivio mengatakan manajemen Suzuki harus mengambil keputusan maksimal pada April tahun depan, agar mereka dapat menyiapkan sepeda motor tambahan untuk tim satelit pada MotoGP 2022.

Baca juga : Potensi Jack Miller Juara Dunia MotoGP 2021

“Tentang tim satelit, kami berbicara banyak tentang itu. Dari sudut pandang tertentu, Anda mungkin berpikir itu tidak perlu karena kami baru saja memenangkan gelar juara dunia,” kata Brivio dilansir sportyahoo.

Menurut Brivio, ini sangat perlu dilakukan karena Suzuki membutuhkan data yang lebih banyak seperti tim pabrikan utama lainnya.“Kami perlu mendapatkan lebih banyak informasi dan dua pembalap dalam beberapa situasi tidak cukup, terutama ketika kondisi cuaca hanya dapat menjalani beberapa sesi di musim kering, jadi memiliki lebih banyak pembalap akan lebih banyak informasi,” ucap Brivio.

Baca juga : Marquez Absen, Beban Berat Nakagami di Tes Pramusim

“Tapi, tentu targetnya (punya satelit) pada 2022, kita harus putuskan lebih awal, saya katakan sebelum Maret, maksimal April kalau tidak kita tidak punya waktu untuk mengatur. Jadi, ini masih dalam proses dan kami belum mengambil keputusan,” ungkapnya.
(abr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)