Tarik Ulur Kontrak, Hamilton Bisa Kehilangan Kursi di Mercedes
loading...
A
A
A
LONDON - Lewis Hamilton tidak kunjung menandatangani kontrak baru bersama Mercedes lantaran belum menemui kata sepakat dengan timnya. Situasi tersebut dinilai bisa menjadi boomerang dan pembalap Inggris itu kehilangan kursi di Formula One (F1).
Penilaian tersebut disampaikan mantan bos tim F1 Eddie Jordan. Dia menegaskan, tak ada pembalap yang tidak bisa digantikan di ajang balap jet darat tersebut.
Baca juga : Vinales Klaim Crutchlow Bakal Jadi Senjata Yamaha Runtuhkan Dominasi Tim Honda
"Tampaknya ada pihak yang tidak menyetujui tawaran yang diajukan. Saya hanya mendengar bahwa Lewis menginginkan bayaran yang lebih dari Mercedes . Ini mungkin masalah partisipasi dalam pendapatan tim dan peran berpengaruh dalam grup Mercedes,” kata Jordan dilansir F1-Insider.
Jordan menilai, Hamilton terlalu berani menunda dan tidak menyetujui penawaran yang diajukan timnya. Padahal, itu bisa menjadi boomerang baginya, bahkan bisa terdepak dari kursi Mercedes.
Baca juga : Sambut Toyota Thailand Open, Hasil di Turnamen Sebelumnya Harus Jadi Acuan
“Jika saya adalah bos Daimler (perusahaan induk Mercedes), saya akan menunjukkan pintu keluar kepadanya. Anda bisa menyetir sesuai persyaratan kami atau pergi,” tegas Jordan yang pernah menjadi bos tim Jordan yang berkompetisi di Formula 1 antara tahun 1991 sampai 2005 itu.
Pria berusia 75 tahun yang pernah bekerja sama dengan Michael Schumacher, Damon Hill serta Eddie Irvine itu mengingatkan, tidak ada pembalap yang abadi di F1. Dia berharap juara dunia F1 itu sudah menyadari betapa bahayanya posisinya sekarang jika tidak sepakat dengan tawaran yang diberikan Mercedes. Bisa-bisa, dia tidak ada di line up untuk balapan Formula 1 2021.
Penilaian tersebut disampaikan mantan bos tim F1 Eddie Jordan. Dia menegaskan, tak ada pembalap yang tidak bisa digantikan di ajang balap jet darat tersebut.
Baca juga : Vinales Klaim Crutchlow Bakal Jadi Senjata Yamaha Runtuhkan Dominasi Tim Honda
"Tampaknya ada pihak yang tidak menyetujui tawaran yang diajukan. Saya hanya mendengar bahwa Lewis menginginkan bayaran yang lebih dari Mercedes . Ini mungkin masalah partisipasi dalam pendapatan tim dan peran berpengaruh dalam grup Mercedes,” kata Jordan dilansir F1-Insider.
Jordan menilai, Hamilton terlalu berani menunda dan tidak menyetujui penawaran yang diajukan timnya. Padahal, itu bisa menjadi boomerang baginya, bahkan bisa terdepak dari kursi Mercedes.
Baca juga : Sambut Toyota Thailand Open, Hasil di Turnamen Sebelumnya Harus Jadi Acuan
“Jika saya adalah bos Daimler (perusahaan induk Mercedes), saya akan menunjukkan pintu keluar kepadanya. Anda bisa menyetir sesuai persyaratan kami atau pergi,” tegas Jordan yang pernah menjadi bos tim Jordan yang berkompetisi di Formula 1 antara tahun 1991 sampai 2005 itu.
Pria berusia 75 tahun yang pernah bekerja sama dengan Michael Schumacher, Damon Hill serta Eddie Irvine itu mengingatkan, tidak ada pembalap yang abadi di F1. Dia berharap juara dunia F1 itu sudah menyadari betapa bahayanya posisinya sekarang jika tidak sepakat dengan tawaran yang diberikan Mercedes. Bisa-bisa, dia tidak ada di line up untuk balapan Formula 1 2021.
(abr)