Belajar Islam di Penjara, Bernard Hopkins Mualaf tapi Ogah Ganti Nama
loading...
A
A
A
Bernard Hopkins melewati masa kecil yang sulit, terpuruk di penjara, mengenal tinju hingga akhirnya mendapat hidayah dari Allah SWT untuk memeluk Islam. Namun, tidak banyak yang tahu jika Bernard Hopkins mualaf sudah sangat lama. Awal mula Hopkins yang dijuluki the Executioner alias sang Eksekutor mengenal Islam bermula ketika nasib membawanya ke penjara di usia 13 tahun.
Dalam usia remaja, dia terlibat aksi kriminal dengan melakukan penjambretan dan penusukan. Akibatnya, ia harus menjalani kurungan hingga usia 18 tahun bersama sembilan rekannya di penjara Graterford. Selama menjalani masa hukumannya, dia mulai mengenal tinju. Melalui tinju, Hopkins memiliki kehidupan yang lebih baik.
Setelah memutuskan untuk bertinju selepas dari penjara, Hopkins pun mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Dia mendapat hidayah dari Allah SWT untuk milih Islam sebagai pedoman kehidupan spiritualnya. Awalnya, tidak ada yang tahu bagaimana anak dari pasangan Bernard Hopkins Sr dan Shirley Hopkins, itu belajar Islam hingga menjadi mualaf.
Ternyata, diam-diam, Hopkins belajar Islam di penjara dari teman-teman sesama tahanan Muslim. Hopkins yang sudah mengenal Islam terlihat lebih dewasa. Di luar ring tinju, Hopkins menjalani hidup secara normal. Ia adalah suami dari Jeanette Hopkins yang menikah sejak 1993 dan ayah dari seorang putri bernama Latrice.
Nah, selama menjadi seorang Muslim tidak menghalangi Hopkins untuk melanjutkan kariernya di dunia tinju yang penuh persaingan sangat keras. Dan tanpa sepengetahun banyak orang, dia sering berdoa secara Muslim sebelum bertarung di ring. Bagi pria kelahiran Philadelphia, 56 tahun yang lalu itu, tinju adalah pekerjaannya. Dan, dia menganggap dirinya mampu dan masih kuat.
Sejak menjadi mualaf, Hopkins tidak pernah memamerkan jati dirinya sebagai seorang Muslim. Padahal dia adalah seorang Muslim yang taat. Nah, ketika ditanya mengapa tidak mengganti namanya sesuai nama Islam, Hopkins berkata, baginya itu bukan sebuah masalah besar.
Mantan Raja Kelas Menengah, Menengah Super, Berat Ringan itu berpendapat bahwa 'Islam bukan tentang nama, tapi masalah sikap, perbuatan dan keyakinan kepada Sang Pencipta. Sepanjang karier pronya sejak 1988, Hopkins menaklukkan nama-nama tenar di tinju mulai dari Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr., Felix Trinidad, Antonio Tarver dan Glen Johnson sempat dihancurkannya.
Dia adalah petinju terbaik yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Namanya mulai dikenal dunia luas dan publik Amerika karena keberhasilannya mempertahankan rekor 20 kali juara tinju dunia Kelas Menengah. Di masa jayanya hingga pensiun, pria kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965 ini merupakan petinju pertama dunia yang menyandang gelar empat gelar juara.
Dalam usia remaja, dia terlibat aksi kriminal dengan melakukan penjambretan dan penusukan. Akibatnya, ia harus menjalani kurungan hingga usia 18 tahun bersama sembilan rekannya di penjara Graterford. Selama menjalani masa hukumannya, dia mulai mengenal tinju. Melalui tinju, Hopkins memiliki kehidupan yang lebih baik.
Setelah memutuskan untuk bertinju selepas dari penjara, Hopkins pun mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Dia mendapat hidayah dari Allah SWT untuk milih Islam sebagai pedoman kehidupan spiritualnya. Awalnya, tidak ada yang tahu bagaimana anak dari pasangan Bernard Hopkins Sr dan Shirley Hopkins, itu belajar Islam hingga menjadi mualaf.
Ternyata, diam-diam, Hopkins belajar Islam di penjara dari teman-teman sesama tahanan Muslim. Hopkins yang sudah mengenal Islam terlihat lebih dewasa. Di luar ring tinju, Hopkins menjalani hidup secara normal. Ia adalah suami dari Jeanette Hopkins yang menikah sejak 1993 dan ayah dari seorang putri bernama Latrice.
Nah, selama menjadi seorang Muslim tidak menghalangi Hopkins untuk melanjutkan kariernya di dunia tinju yang penuh persaingan sangat keras. Dan tanpa sepengetahun banyak orang, dia sering berdoa secara Muslim sebelum bertarung di ring. Bagi pria kelahiran Philadelphia, 56 tahun yang lalu itu, tinju adalah pekerjaannya. Dan, dia menganggap dirinya mampu dan masih kuat.
Sejak menjadi mualaf, Hopkins tidak pernah memamerkan jati dirinya sebagai seorang Muslim. Padahal dia adalah seorang Muslim yang taat. Nah, ketika ditanya mengapa tidak mengganti namanya sesuai nama Islam, Hopkins berkata, baginya itu bukan sebuah masalah besar.
Mantan Raja Kelas Menengah, Menengah Super, Berat Ringan itu berpendapat bahwa 'Islam bukan tentang nama, tapi masalah sikap, perbuatan dan keyakinan kepada Sang Pencipta. Sepanjang karier pronya sejak 1988, Hopkins menaklukkan nama-nama tenar di tinju mulai dari Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr., Felix Trinidad, Antonio Tarver dan Glen Johnson sempat dihancurkannya.
Dia adalah petinju terbaik yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Namanya mulai dikenal dunia luas dan publik Amerika karena keberhasilannya mempertahankan rekor 20 kali juara tinju dunia Kelas Menengah. Di masa jayanya hingga pensiun, pria kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965 ini merupakan petinju pertama dunia yang menyandang gelar empat gelar juara.
(aww)