Jaga Kekompakan, Tim Futsal Maluku Utara Gelar Game Ringan

Kamis, 18 Februari 2021 - 18:02 WIB
loading...
Jaga Kekompakan, Tim...
Tim PON Futsal Maluku Utara (Malut) menyiasati persiapan di masa masa pandemi Covid-19 dengan memodifikasi ritme latihan/Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tim PON Futsal Maluku Utara (Malut) menyiasati persiapan di masa masa pandemi Covid-19 dengan memodifikasi ritme latihan. Selama pandemi tim bisa dibilang tidak melakukan latihan rutin karena situasi daerah yang termasuk zona merah penyebaran Covid-19.

Perubahan ritme latihan pun harus dilakukan tim. Menurut Manager Tim PON Futsal Maluku Utara Firman Jayadilaga, tim beberapa kali melakukan game-game ringan untuk menjaga kekompakan dan fisik pemain.

.Dalam perispan menuju PON Papua yang dihelat pada Oktober 2021, Firman berpendapat lawan terberat adalah tim tuan rumah Papua yang diperkuat beberapa pemain timnas, juga tim Jawa Barat yang berstatus juara bertahan.

Pada Babak Kualifikasi PON XX Papua yang di selenggarakan di GOR ITB Jatinangor, Tim PON Futsal Maluku Utara tergabung di Grup H bersama Papua Barat, Maluku, serta Sulawesi Utara. Maluku Utara kembali meraih tiket ke Papua dengan raihan 7 poin berkat 2 Kemenangan dan 1 hasil Seri.

."Melihat kekuatan tim lain pada Pra-PON kemarin, Malut optimistis bisa mempertahankan Medali Perak yang di raih sebelumnya atau minimal masuk empat besar, tentunya dengan kerja keras dan upaya maksimal," kata Firman.

Untuk program training center selama periode Maret–Juni 2021, pihaknya akan fokus di Ternate, sambil melihat perkembangan kondisi situasi pandemi. Tetapi, training center selanjutnya direncanakan dilanjutkan ke Jakarta sambil melatih uji tanding dengan beberapa klub pro yang ada di Jakarta.
.

Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Maluku Utara, Aldhy Ali menambahkan, tim masih melaksanakan latihan mandiri di daerah, direncanakan setelah Lebaran akan melaksanakan training center di Bandung dan Yogyakarta.

"Selain itu, waktu latihan yang biasa dilaksanakan tiap sore sekarang diubah menjadi seminggu hanya tiga atau empat kali latihan. Kendala yang dihadapai saat ini adalah kurang maksimalnya persiapan di karenakan adanya pembatasan sosial," beber Aldhy.

Selain itu, untuk persiapan PON, pihaknya menginginkan peningkatan dari hasil yang diraih dalam Pra-PON. Alhasil, akan ada perubahan, mulai komposisi pelatih sampai ke pemain.

Untuk pelatih, dia menjelaskan, pihaknya belum mengambil keputusan apakah akan memakai jasa pelatih nasional atau pelatih lokal Coach Wandi Djohar yang berhasil dalam Pra-PON kemarin. Kalau pun diputuskan menggunakan pelatih nasional maka Muhammad Triyoga ex Pelatih PON Malut 2016 yang sukses mengantar Malut menembus final PON 2016 tampaknya yang menjadi prioritas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1372 seconds (0.1#10.140)