Wacana Serie A Digelar 13 Juli, PM Italia: Butuh Jaminan

Senin, 18 Mei 2020 - 10:05 WIB
loading...
Wacana Serie A Digelar 13 Juli, PM Italia: Butuh Jaminan
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa dirinya membutuhkan jaminan kesehatan maupun keselamatan bagi para pemain, staf, dan pelatih sebelum memberikan lampu hijau untuk dibuka kembali Serie A / Kolase Tribuna
A A A
MILAN - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa dirinya membutuhkan jaminan kesehatan maupun keselamatan bagi para pemain, staf, dan pelatih sebelum memberikan lampu hijau untuk dibuka kembali Serie A, setelah ditangguhkan selama dua bulan akibat pandemi virus corona. Menurut kabar yang beredar bahwa klub di Serie A telah menyarankan 13 Juni sebagai tanggal untuk dimulai kembali kompetisi.

Saat ini pemerintah baru mengeluarkan kebijakan pelatihan kelompok yang akan berlangsung hari ini, Senin (18/5/2020). (Baca juga: Pemerintah Italia Berikan Sinyal Serie A Digelar 13 Juni 2020 )

Tetapi untuk melanjutkan kompetisi, Conte mengaku harus diputuskan dengan sangat hati-hati. "Sebelum memulai musim, kami membutuhkan beberapa jaminan lagi. Saya belum berbicara kepada Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora untuk membahas masalah itu untuk saat ini," kata Conte dikutip dari Bein Sports.

"Saya harap itu bisa dicapai sesegera mungkin," sambungnya.

Lebih jauh, Conte menekankan banyak klub menganggap bahwa protokol kesehatan, yang dibuat dengan susah payah oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), mengikuti rekomendasi dari Komite Teknis dan Ilmiah pemerintah, tidak mungkin untuk ditegakkan. Karena ada dua poin terbukti sangat bermasalah. (Baca juga: FIGC Sidak ke Fasilitas Latihan Klub Serie A, Gattuso Sempat Marah )

Pertama, menyangkut kesulitan logistik bagi klub untuk mencoba dan mengatur periode pelatihan kelompok dua minggu yang dimulai hari ini.

Para pemain secara teoritis harus berlatih bersama, kemudian makan dan tidur di pusat pelatihan atau hotel yang sepenuhnya tersedia untuk tim untuk menghindari risiko penularan. Conte mengatakan banyak klub tidak memiliki fasilitas ini.

Kedua, menyangkut desakan pemerintah pada karantina untuk seluruh tim dan staf, ketika ada salah satu dari mereka dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Klub Italia lebih menyukai model Jerman, di mana hanya orang yang terinfeksi dikarantina.
(bbk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3259 seconds (0.1#10.140)