Kisah Petarung Muay Thai Bertangan Satu Anak Legenda Chelsea

Minggu, 21 Februari 2021 - 09:57 WIB
loading...
Kisah Petarung Muay Thai Bertangan Satu Anak Legenda Chelsea
Kisah Petarung Muay Thai Bertangan Satu Anak Legenda Chelsea/The Sun
A A A
Perjuangan legenda Chelsea , Gavin Keith Peacock mengubah anaknya, Jake, yang tangan kanannya cacat menjadi petarung Muay Thai profesional sangat menyentuh hati. Gavin yang kini menjadi pendeta, dengan kesabaran luar biasa membesarkan anak laki-lakinya yang disabilitas menjadi petarung MMA .

Jake memang istimewa. Sejak lahir, Gavin harus berjuang keras membantu sang istri, Amanda, ketika melahirkan Jake. Kedua pasangan itu harus bersabar selama 50 jam untuk menantikan kelahiran putra pertamanya tersebut. Sebelum melahirkan, Amanda mengalami masalah dengan ketubannya yang membuat kelahiran Jake tidak sempurna.

Kisah Petarung Muay Thai Bertangan Satu Anak Legenda Chelsea


Tangan kanan Jake tidak tumbuh sempurna. Tapi, Gavin tetap bersyukur dengan kehadiran Jake dalam keluarganya. Gavin pun tidak memperlakukan Jake secara khusus, tapi menempanya seperti bocah laki-laki pada umumnya. Jake ditempa menjadi anak lelaki yang tangguh dengan diceburkan ke kolam renang, masuk ke tim sepak bola, dojo karate.



Sekarang Jake menjalankan gymnya di Calgary, dinamai Dunamis yang dalam istilah Yunani berarti 'kekuatan, kekuatan, atau kemampuan'. Jake bersyukur memiliki orang tua yang sabar seperti Gavin dan Amanda.’’Ayah dan ibu saya selalu luar biasa,” kata bintang MuayThai berusia 27 tahun dan mantan pekerja sosial itu,’’ujarnya.

’’Mereka tidak tahu saya akan lahir dengan satu tangan, jadi itu sangat mengejutkan mereka, tetapi mereka tidak pernah mengeluh mengasuh saya, mereka tidak pernah menghentikan saya untuk mencoba berbagai hal. Saya tumbuh hanya dengan mengerjakan sesuatu untuk diri saya sendiri dan saya belum menemukan batasan apa pun.’’

Kisah Petarung Muay Thai Bertangan Satu Anak Legenda Chelsea


Jake pun baru saja mendapatkan anugerah dengan kelahiran anaknya yang diberi nama Charlie pada 12 Februari lalu. Kelahiran Charlie kecil pada waktu yang tepat ketika Jake melakukan pertarungan pro kelimanya di Cheyenne, Wyoming. Kabar gembiranya adalah pertarungan itu akan menjadi pertandingan pertamanya yang disiarkan di jaringan UFC Fight Pass yang menjangkau 174 negara, dengan hampir 250.000 pelanggan.

Pembatasan perjalanan berarti dia harus menempuh perjalanan sejauh 900 mil, lebih dari 15 jam, sebelum takdir menghantamnya dengan cedera. Beruntung bagi istri Christa untuk tidak ditinggalkan sendirian dan mungkin beruntung bagi lawannya karena Jake telah mengubah kecacatannya menjadi keuntungan. ’’Saya tidak bisa melakukan semua pukulan konvensional,”katanya kepada SunSport. ’’Jadi saya melakukan sesuatu secara berbeda, jangkauan saya dalam pertarungan biasanya berbeda dengan lawan saya,’’lanjutnya.

’’Saya banyak menggunakan kaki saya dan ketika saya berada dalam jangkauan, saya dapat melakukan kerusakan dengan lengan kanan saya. Saya dapat menggunakannya seperti jab atau seperti siku dan ketika saya terhubung saya memukul dengan keras,’’paparnya.

’’Menggunakan otak saya adalah hal yang telah membantu saya sebagai petarung dan juga sebagai pelatih. Karena saya dilahirkan dengan satu tangan, saya sering berpikir di luar kotak dan itu biasanya berarti saya dapat membantu orang mengatasi beberapa
masalah yang mereka hadapi.”



Kehebatan Jake sebagai seorang atlet dan kesan sebagai pribadi telah diturunkan melalui gen sang ayah, Gavin Peacock. Sebelum meninggalkan Liga Primer untuk menjadi pendeta Kristen, Gavin pensiun dengan berkostum Charlton.

Kisah Petarung Muay Thai Bertangan Satu Anak Legenda Chelsea


Gavin menjelaskan bahwa dia dan istrinya yang sangat mencintai Jake dan saudara perempuannya Ava adalah untuk mempelajari bagaimana keduanya bisa saling terkait dengan sempurna. ’’Jake adalah bayi pertama dalam keluarga kami selama 20 tahun yang aneh dan dia muncul sebagai seorang pejuang.Kami membiarkan Jake melanjutkan sesuatu dan dia mempelajari semuanya dengan caranya sendiri,’’kata Gavin.

’’Suatu hari saya melihatnya melawan seorang anak laki-laki yang lebih besar dan lebih baik darinya, Jake tahu dia akan mendapatkan penrlawanan tetapi dia tidak pernah berhenti mencoba.''

’’Saya mengatakan kepadanya dalam perjalanan pulang bahwa pertarungan itu telah menunjukkan kepada saya lebih banyak tentang keberanian dan komitmennya daripada kemenangan sebelumnya dan saya tahu dia akan baik-baik saja.’’



Jake yang berpendidikan universitas bahkan tidak menganggap tangannya yang hilang sebagai cacat dan tidak akan pernah membiarkannya menentukan dirinya di dalam atau di luar ring. Tapi ayahnya sangat bangga dengan pesan yang dia kirimkan dengan semangat juangnya. ’’Jake ingin orang-orang membicarakannya sebagai petarung yang benar-benar bagus, bukan petarung dengan satu tangan," kata mantan gelandang Newcastle dan Chelsea itu.

"Tetapi faktanya adalah dia memiliki satu tangan dan itu membuatnya semakin menakjubkan. Saya tahu Jake telah menginspirasi banyak orang dan dia telah menginspirasi saya dalam hidup saya. Dia tidak suka mempermasalahkannya tapi kami semua sangat bangga padanya.”
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)