Pengamat Tak Sepakat, Dovizioso Disebut Gagal
loading...
A
A
A
BOLOGNA - Andrea Dovizioso memang tak pernah berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP . Namun, kiprah mantan pembalap Ducati itu tak bisa diabaikan begitu saja. Menurut mantan manajer Valentino Rossi sekaligus pengamat MotoGP, Carlo Pernat, Dovizioso bukan pembalap gagal.
Meski Dovizioso tak pernah berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP, Pernat tak setuju jika Andrea Dovizioso dipandang sebagai pembalap yang gagal. Sebab, Dovizioso berhasil memainkan peran besar di pentas MotoGP dalam beberapa musim terakhir.
.
Pembalap asal Italia itu mampu menjadi pesaing terberat Marc Marquez dalam memperebutkan gelar juara sejak 2017-2019. Dovizioso memberi rivalitas sengit, meski akhirnya gagal mengalahkan Marc Marquez di tiga musim beruntun tersebut.
Dovizioso harus puas hanya menyandang status sebagai runner-up. Pada musim 2020, pembalap asal Italia itu bahkan terpental ke urutan keempat pada klasemen akhir pembalap dengan koleksi poin 135 angka.
.
Musim ini, Dovizioso memutuskan untuk vakum membalap di MotoGP. Ia tak bergabung ke tim mana pun usai memilih mengakhiri kontraknya dengan Ducati.
Meski Dovizioso gagal merebut gelar juara di MotoGP hingga akhirnya vakum pada musim ini, Pernat tak memandang sang pembalap sebagai sosok yang gagal. Ia menduga semua kondisi ini harus tersaji lantaran Dovizioso kurang mendapat dukungan dari Ducati.
.
“Saya tidak menganggapnya gagal karena itu bukan semata-mata kesalahannya. Dia tidak berada dalam kondisi psikologis yang tepat,” ujar Pernat, sebagaimana dikutip dari GP One, Selasa (23/2/2021).
“Anda tidak dapat meninggalkan pembalap yang telah dikenal selama delapan tahun menunggu begitu saja, yang membuatnya lelah sepenuhnya,” lanjutnya.
“Di sisi lain, harus dikatakan bahwa pembalap dengan kondisi yang tak baik ini harus bertarung demi gelar juara sampai akhir, tetapi semuanya tidak dapat terjadi,” pungkas Pernat.
Meski Dovizioso tak pernah berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP, Pernat tak setuju jika Andrea Dovizioso dipandang sebagai pembalap yang gagal. Sebab, Dovizioso berhasil memainkan peran besar di pentas MotoGP dalam beberapa musim terakhir.
.
Pembalap asal Italia itu mampu menjadi pesaing terberat Marc Marquez dalam memperebutkan gelar juara sejak 2017-2019. Dovizioso memberi rivalitas sengit, meski akhirnya gagal mengalahkan Marc Marquez di tiga musim beruntun tersebut.
Dovizioso harus puas hanya menyandang status sebagai runner-up. Pada musim 2020, pembalap asal Italia itu bahkan terpental ke urutan keempat pada klasemen akhir pembalap dengan koleksi poin 135 angka.
.
Musim ini, Dovizioso memutuskan untuk vakum membalap di MotoGP. Ia tak bergabung ke tim mana pun usai memilih mengakhiri kontraknya dengan Ducati.
Meski Dovizioso gagal merebut gelar juara di MotoGP hingga akhirnya vakum pada musim ini, Pernat tak memandang sang pembalap sebagai sosok yang gagal. Ia menduga semua kondisi ini harus tersaji lantaran Dovizioso kurang mendapat dukungan dari Ducati.
.
“Saya tidak menganggapnya gagal karena itu bukan semata-mata kesalahannya. Dia tidak berada dalam kondisi psikologis yang tepat,” ujar Pernat, sebagaimana dikutip dari GP One, Selasa (23/2/2021).
“Anda tidak dapat meninggalkan pembalap yang telah dikenal selama delapan tahun menunggu begitu saja, yang membuatnya lelah sepenuhnya,” lanjutnya.
“Di sisi lain, harus dikatakan bahwa pembalap dengan kondisi yang tak baik ini harus bertarung demi gelar juara sampai akhir, tetapi semuanya tidak dapat terjadi,” pungkas Pernat.
(sha)