Preview Spanyol vs Yunani: Kombinasi Matador

GRANADA - Spanyol bertekad mengawali kampanye kualifikasi Grup B zona Eropa Piala Dunia 2022 dengan hasil positif melawan Yunani . Ini menjadi laga penting bagi sang Juara Dunia 2010 itu lantaran terjebak di grup sulit bersama Swedia, Georgia, dan Kosovo.

Spanyol menjamu Swedia di Stadion Los Carmenes, Granada, Kamis (25/3/2021) malam waktu lokal atau Jumat (26/3/2021) dini hari WIB. Ini menjadi pertandingan sulit bagi Tim Matador lantaran tim tamu dalam kondisi bagus setelah mencatat tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan kompetitif terakhir mereka.



Kekalahan terakhir Yunani datang dari Italia pada babak kualifikasi Piala Eropa 2020, tapi Pasukan John van't Schip punya catatan bagus dalam pertahanan dengan menorehkan clean sheet dalam lima dari enam pertandingan terakhir mereka. Yunani hanya kebobolan satu gol saat menang 2-1 atas Kosovo di UEFA Nations League.

.

Tapi, Spanyol juga dalam situasi yang bagus setelah mencetak empat gol atau lebih pada empat dari delapan laga terakhir mereka, termasuk melumat Jerman 6-0 di UEFA Nations League, menang 7-0 atas Malta dan menang 5-0 atas Rumania.

"Itu hanya masa lalu, itu bagian dari sejarah," kata Luis Enrique dilansir washingtonpost.com. “Bukan berarti kami telah mengalahkan Jerman lantas kami akan mencetak lebih banyak gol untuk Yunani. Saya senang dengan bagaimana kami bermain tetapi masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan.”



Enrique memanggil sejumlah pemain berpengalaman untuk serangkaian pertandingan mendatang, termasuk para veteran seperti Sergio Ramos, Jordi Alba, Thiago, Sergio Busquets dan Koke. Namun, mantan pelatih Barcelona itu juga memanggil beberapa pendatang baru seperti Pedri Gonzalez yang berusia 18 tahun dan Bryan Gil yang berusia 20 tahun. Pedro Porro juga wajah baru di skuat Spanyol. Enrique akan mengombinasi pemain muda dan senior.

“Pedri sudah melakukan hal-hal luar biasa meski usianya belia,” kata Luis Enrique tentang playmaker Barcelona yang telah menjadi starter reguler di bawah pelatih Ronald Koeman. “Dia rendah hati, cerdas dan pekerja keras. Dia juga rekan setim yang hebat. Apa yang saya lihat adalah pemain level atas. Saya juga suka Gil sejak pertama kali kami mengobrol. Dia sangat dewasa, sangat tenang.”