Tips dari Atlet Iqbal Iskandar dan Fisioterapis Fortunella untuk Pulihkan Cedera Partial Tear Ankle
loading...
A
A
A
JAKARTA - Iqbal Iskandar atau lengkapnya Mochammad Iqbal Rahmattulah Iskandar, bukan atlet sembarangan. Ia sejak 2016 memperkuat timnas futsal. Ia pernah memperkuat tim-tim tangguh, Balacksteel Manokwari, lalu Vamios Matara, dan terakhir bergabung dengan Bintang Timur Surabaya sampai saat ini. Pemain 26 tahun ini memang kaya pengalaman.
Banyak yang kita bisa dapatkan dari pengalaman Iqbal, salah satunya adalah kisah tentang cedera yang pernah ia alami dan bagaimana ia bisa pulih dan kembali terjun ke lapangan.
Atlet kelahiran Bogor jebolan STKIP Pasundan Cimahi ini pernah mengalami cedera berat di bagian ligamen sendi pergelangan kaki atau engkel yang disebut partial tear.
Iqbal menceritakan kembali peristiwa ketika sedang mengikuti AFF Futsal Championship di Yogyakarta pada 2018 itu. Pada pertandingan penyisihan melawan tim Malaysia, ia salah melakukan tumpuan saat berlari sehingga engkel kakinya terkilir dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
“Menurut Fisioterapi tim, saya mengalami partial tear atau ada masalah pada ligamen sendi pergelangan kaki.” Kata Iqbal.
Ahli fisoterapi Fortunella Levyana yang saat ini menangani Timnas Futsal mengatakan, cedera engkel yang biasa terjadi adalah cedera pada ligamen engkel. Ligamen adalah jaringan ikat yang menyambung tulang dengan tulang. Cedera Partial Tear Ancle bisa dipastikan penyebabnya adalah robeknya sebagian ligamen pada engkel, parsial itu maksudnya sebagian.
Faktor risiko penyebab cedera ini antara lain:
• Pemain tidak siap bertanding dan tidak bugar.
• Pemain tidak optimal melakukan pemanasan atau stretching.
• Pemain sedang dalam kondisi Kelelahan atau akumulasi dari semua cedera ringan yang didapat pada titik yang sama dan tidak tertangani dengan baik sehingga menjadi parah saat mendapat kembali benturan yang sangat keras.
“Tapi cedera ini juga dapat terjadi karena hal sepele, misalnya kesalahan memilih sepatu futsal yang kurang tepat sesuai dengan kebutuhan kaki si pemain, sehingga tidak dapat menopang berat tubuh dan menjaga keseimbangan badan dengan baik.” Jelas Fortunella.
Iqbal membutuhkan waktu 3 bulan untuk memulihkan engkel kakinya. Tertapi ia mengaku tidak trauma, lalu bisa menjalani proses pemulihan dan kembali berlatih.
“Alhamdulillah pulihnya sesuai jadwal yang disetting program Fisio-nya.”
Mengenai proses penyembuhan dari cedera partial tear ini, Fortunella mengatakan, karena cederanya masih dalam tahap partial tear, berarti masih bisa ditangani dengan treatment konservatif, yaitu dengan program rutin fisioterapi. Memang sedikitnya butuh waktu 3 – 6 Minggu untuk ligamen pada engkel benar-benar pulih.
“Yang harus dipahami perihal waktu proses penyembuhan adalah cedera ligamen perlu benar benar sembuh dan tidak dianjurkan dipaksa untuk pulih lebih cepat meskipun dirasa sudah tidak sakit. Karena bisa menyebabkan cedera lanjutan bahkan lebih parah dari cedera sebelumnya. “
Menurut Fortunella, fisioterapi tentu tidak hanya fokus pada bagiamana menghilangkan rasa sakit atau nyeri, tetapi juga ada hal – hal yang lebih kompleks yang harus dikembalikan supaya fungsi engkel bisa kembali optimal. Seperti kekuatan otot sekitar engkel, kestabilan dari sendi engkel dan kemampuan secara sadar merasakan sendinya. Hal-hal ini yang mesti dikembalikan fungsinya bahkan ditingkatkan selama menjalani program fisioterapi.
Fortunella menambahkan, dampak psikologis pasti juga dirasakan pemain yang sedang cedera, terutama jika membutuhkan waktu lama untuk pemulihan.
“Biasanya jadi trauma untuk melakukan gerakan – gerakan tertentu. Nah, itulah fungsinya program fisioterapi selain untuk merecovery cedera olahraga juga untuk meminimalisir trauma trauma yang disebakan oleh cedera itu sendiri.” Kata Fortunella.
Fortunella dan Iqbal menyampaikan pesan yang sama, atlet harus disiplin melakukan pemanasan yang serius dan optimal sebelum memulai pertandingan agar otot-otot bisa siap untuk berkerja keras.
Banyak yang kita bisa dapatkan dari pengalaman Iqbal, salah satunya adalah kisah tentang cedera yang pernah ia alami dan bagaimana ia bisa pulih dan kembali terjun ke lapangan.
Atlet kelahiran Bogor jebolan STKIP Pasundan Cimahi ini pernah mengalami cedera berat di bagian ligamen sendi pergelangan kaki atau engkel yang disebut partial tear.
Iqbal menceritakan kembali peristiwa ketika sedang mengikuti AFF Futsal Championship di Yogyakarta pada 2018 itu. Pada pertandingan penyisihan melawan tim Malaysia, ia salah melakukan tumpuan saat berlari sehingga engkel kakinya terkilir dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
“Menurut Fisioterapi tim, saya mengalami partial tear atau ada masalah pada ligamen sendi pergelangan kaki.” Kata Iqbal.
Ahli fisoterapi Fortunella Levyana yang saat ini menangani Timnas Futsal mengatakan, cedera engkel yang biasa terjadi adalah cedera pada ligamen engkel. Ligamen adalah jaringan ikat yang menyambung tulang dengan tulang. Cedera Partial Tear Ancle bisa dipastikan penyebabnya adalah robeknya sebagian ligamen pada engkel, parsial itu maksudnya sebagian.
Faktor risiko penyebab cedera ini antara lain:
• Pemain tidak siap bertanding dan tidak bugar.
• Pemain tidak optimal melakukan pemanasan atau stretching.
• Pemain sedang dalam kondisi Kelelahan atau akumulasi dari semua cedera ringan yang didapat pada titik yang sama dan tidak tertangani dengan baik sehingga menjadi parah saat mendapat kembali benturan yang sangat keras.
“Tapi cedera ini juga dapat terjadi karena hal sepele, misalnya kesalahan memilih sepatu futsal yang kurang tepat sesuai dengan kebutuhan kaki si pemain, sehingga tidak dapat menopang berat tubuh dan menjaga keseimbangan badan dengan baik.” Jelas Fortunella.
Iqbal membutuhkan waktu 3 bulan untuk memulihkan engkel kakinya. Tertapi ia mengaku tidak trauma, lalu bisa menjalani proses pemulihan dan kembali berlatih.
“Alhamdulillah pulihnya sesuai jadwal yang disetting program Fisio-nya.”
Mengenai proses penyembuhan dari cedera partial tear ini, Fortunella mengatakan, karena cederanya masih dalam tahap partial tear, berarti masih bisa ditangani dengan treatment konservatif, yaitu dengan program rutin fisioterapi. Memang sedikitnya butuh waktu 3 – 6 Minggu untuk ligamen pada engkel benar-benar pulih.
“Yang harus dipahami perihal waktu proses penyembuhan adalah cedera ligamen perlu benar benar sembuh dan tidak dianjurkan dipaksa untuk pulih lebih cepat meskipun dirasa sudah tidak sakit. Karena bisa menyebabkan cedera lanjutan bahkan lebih parah dari cedera sebelumnya. “
Menurut Fortunella, fisioterapi tentu tidak hanya fokus pada bagiamana menghilangkan rasa sakit atau nyeri, tetapi juga ada hal – hal yang lebih kompleks yang harus dikembalikan supaya fungsi engkel bisa kembali optimal. Seperti kekuatan otot sekitar engkel, kestabilan dari sendi engkel dan kemampuan secara sadar merasakan sendinya. Hal-hal ini yang mesti dikembalikan fungsinya bahkan ditingkatkan selama menjalani program fisioterapi.
Fortunella menambahkan, dampak psikologis pasti juga dirasakan pemain yang sedang cedera, terutama jika membutuhkan waktu lama untuk pemulihan.
“Biasanya jadi trauma untuk melakukan gerakan – gerakan tertentu. Nah, itulah fungsinya program fisioterapi selain untuk merecovery cedera olahraga juga untuk meminimalisir trauma trauma yang disebakan oleh cedera itu sendiri.” Kata Fortunella.
Fortunella dan Iqbal menyampaikan pesan yang sama, atlet harus disiplin melakukan pemanasan yang serius dan optimal sebelum memulai pertandingan agar otot-otot bisa siap untuk berkerja keras.
(sha)