Dulu Dihujat Karena Rekrut Antonio Conte, Direktur Inter Kini Bisa Tertawa
loading...
A
A
A
MILAN - Direktur Inter Milan, Beppe Marotta lega setelah meraih gelar Serie A 2020/2021. Dia merasakeputusannya mendatangkan Antonio Conte kini telah berbuah manis. Sebab, dia dulu sempat dicemooh.
Ketika memutuskan menunjuk Conte sebagai pelatih Inter pada 2019, Marotta dihujat banyak penggemar. Pasalnya, gajinya yang mencapai 12 juta euro atau sekitar Rp208 miliar per musim dirasa terlalu besar.
“Saya mempunyai filosofi akan lebih baik membeli lebih sedikit pemain, tapi berinvestasi kepada pelatih hebat. Taruhannya bisa terlihat dari jumlah trofi yang telah didapat pada CV-nya,” kata Marotta.
Banyak yang menyarankan agar dana itu lebih baik digunakan untuk mendatangkan pemain berkualitas. Apalagi Marotta dianggap malas mencari pelatih lain, karena keduanya pernah bekerja bersama di Juventus.
Anggapan yang terakhir itu sebenarnya tidak salah. Justru karena mengetahui kualitas Conte, Marotta berani mendatangkan pelatih bergaji mahal. Apalagi juru taktik asal Italia itu terbukti pernah memberikan Juventus Scudetto 2011/2012, 2012/2013 dan 2013/2014.
“Saya mendatangkan Conte ke Inter, karena saya merasa dia merupakan pelatih yang tepat. Bersama-sama, kami telah mendatangkan tiga trofi Liga Italia saat di Juventus,” jelasnya, dikutip Football Italia.
“Hal itu berarti saya mengetahui jika beberapa pernyataannya di media adalah untuk memotivasi klub dan mendorong kami maju. Dia ingin memastikan kami mengalami kemajuan pesat, meski sedikit lambat,” pungkas Marotta.
Ketika memutuskan menunjuk Conte sebagai pelatih Inter pada 2019, Marotta dihujat banyak penggemar. Pasalnya, gajinya yang mencapai 12 juta euro atau sekitar Rp208 miliar per musim dirasa terlalu besar.
“Saya mempunyai filosofi akan lebih baik membeli lebih sedikit pemain, tapi berinvestasi kepada pelatih hebat. Taruhannya bisa terlihat dari jumlah trofi yang telah didapat pada CV-nya,” kata Marotta.
Banyak yang menyarankan agar dana itu lebih baik digunakan untuk mendatangkan pemain berkualitas. Apalagi Marotta dianggap malas mencari pelatih lain, karena keduanya pernah bekerja bersama di Juventus.
Anggapan yang terakhir itu sebenarnya tidak salah. Justru karena mengetahui kualitas Conte, Marotta berani mendatangkan pelatih bergaji mahal. Apalagi juru taktik asal Italia itu terbukti pernah memberikan Juventus Scudetto 2011/2012, 2012/2013 dan 2013/2014.
“Saya mendatangkan Conte ke Inter, karena saya merasa dia merupakan pelatih yang tepat. Bersama-sama, kami telah mendatangkan tiga trofi Liga Italia saat di Juventus,” jelasnya, dikutip Football Italia.
“Hal itu berarti saya mengetahui jika beberapa pernyataannya di media adalah untuk memotivasi klub dan mendorong kami maju. Dia ingin memastikan kami mengalami kemajuan pesat, meski sedikit lambat,” pungkas Marotta.
(mirz)