Hendra Setiawan Jadi Sorotan, Masih Ikut Olimpiade Tokyo 2020 meski Sudah Veteran
loading...
A
A
A
TOKYO - Hendra Setiawan menjadi perbincangan menjelang Olimpiade Tokyo 2020 . Pebulu tangkis senior asal Indonesia yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan di ganda putra itu sempat disorot karena masih tampil di Olimpiade meski tidak lagi muda.
Jika berkaca pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Ahsan/Hendra mendapatkan hasil minor. Mereka tidak mampu lolos dari fase grup. Ini pun menjadi bahan analisa terkait hasil yang akan diraih kedua di Jepang.
Menurut analisis laman resmi BWF, Hendra diberkahi karier panjang nan fenomenal sebagai atlet. Saat ini, pemain berusia 36 tahun itu memegang status sebagai juara dunia tertua. Bahkan, dia berpotensi menambah catatan tersebut jika meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Hendra sempat bermitra dan sukses bersama mendiang Markis Kido dengan meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Bersama Ahsan, dia juga berpeluang meraih medali emas yang kedua jika berkaca pada penampilannya belakangan ini.
Namun, itu pasti tidak mudah. Undian Olimpiade Tokyo 2020 menempatkan ganda putra Indonesia ini di Grup D. The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- akan bersaing dengan pasangan muda asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura yang merupakan wakil dari Kanada.
Jika Hendra benar-benar mendapatkan penghargaan tertinggi di Olimpiade Tokyo 2020, itu akan menjadi penghargaan yang mengharukan. Sebab, dia bisa mempersembahkan emas Olimpiade tersebut kepada rekan sejawatnya di bulu tangkis, yakni Almarhum Markis Kido.
Meski begitu, Ahsan/Hendra harus mewaspadai salah satu pasangan Korea Selatan yakni Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae yang juga berada di grup yang sama. Bahkan, Ahsan/Hendra memiliki rekor pertemuan yang kurang baik saat melawan Choi/Seo. Mereka hanya meraih satu kemenangan dari empat pertemuan.
Cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di Olimpiade sendiri akan dimulai pada Sabtu 24 Juli 2021. Ahsan/Hendra akan memulai laga perdana melawan Jason/Nyl asal Kanada.
Jika berkaca pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Ahsan/Hendra mendapatkan hasil minor. Mereka tidak mampu lolos dari fase grup. Ini pun menjadi bahan analisa terkait hasil yang akan diraih kedua di Jepang.
Menurut analisis laman resmi BWF, Hendra diberkahi karier panjang nan fenomenal sebagai atlet. Saat ini, pemain berusia 36 tahun itu memegang status sebagai juara dunia tertua. Bahkan, dia berpotensi menambah catatan tersebut jika meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Hendra sempat bermitra dan sukses bersama mendiang Markis Kido dengan meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Bersama Ahsan, dia juga berpeluang meraih medali emas yang kedua jika berkaca pada penampilannya belakangan ini.
Namun, itu pasti tidak mudah. Undian Olimpiade Tokyo 2020 menempatkan ganda putra Indonesia ini di Grup D. The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- akan bersaing dengan pasangan muda asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura yang merupakan wakil dari Kanada.
Jika Hendra benar-benar mendapatkan penghargaan tertinggi di Olimpiade Tokyo 2020, itu akan menjadi penghargaan yang mengharukan. Sebab, dia bisa mempersembahkan emas Olimpiade tersebut kepada rekan sejawatnya di bulu tangkis, yakni Almarhum Markis Kido.
Meski begitu, Ahsan/Hendra harus mewaspadai salah satu pasangan Korea Selatan yakni Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae yang juga berada di grup yang sama. Bahkan, Ahsan/Hendra memiliki rekor pertemuan yang kurang baik saat melawan Choi/Seo. Mereka hanya meraih satu kemenangan dari empat pertemuan.
Cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di Olimpiade sendiri akan dimulai pada Sabtu 24 Juli 2021. Ahsan/Hendra akan memulai laga perdana melawan Jason/Nyl asal Kanada.
(mirz)