Olimpiade Tokyo 2020 dan Harapan dari Negeri Matahari Terbit

Kamis, 22 Juli 2021 - 10:04 WIB
loading...
Olimpiade Tokyo 2020 dan Harapan dari Negeri Matahari Terbit
Olimpiade Tokyo 2020 momen menyatukan dunia dan menyulut solidaritas untuk mengakhiri pandemi Covid-19 bersama-sama. Itu sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus / Foto: Olympics
A A A
TOKYO - Olimpiade Tokyo 2020 momen menyatukan dunia dan menyulut solidaritas untuk mengakhiri pandemi Covid-19 bersama-sama. Itu sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal WHO , Tedros Adhanom Ghebreyesus saat berbicara dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Tokyo.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 tengah berupaya untuk memastikan bahwa pesta olahraga terbesar tengah dihantui kekhawatiran dengan kemunculan varian delta Covid-19. Ada beberapa atlet yang terpaksa batal tampil lantaran terinfeksi virus tersebut.

Meskipun ada skala masalah yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 tetapi menarik kesejajaran antara semangat Olimpiade dan perlunya pemerintah dan orang-orang di seluruh dunia untuk bekerja sama untuk mengalahkan virus. Ghebreyesus berharap semoga Olimpiade Tokyo 2020 ini menjadi momen untuk menyatukan dunia.

BACA JUGA: Covid-19 dan Heat-stroke Landa Tokyo Jelang Pembukaan Olimpiade 2020

"Semoga Olimpiade ini menjadi momen yang menyatukan dunia, dan menyulut solidaritas dan tekad yang kita butuhkan untuk mengakhiri pandemi bersama, dengan memvaksinasi 70 persen populasi setiap negara pada pertengahan tahun depan,” kata Ghebreyesus dikutip dari Aljazeera, Kamis (22/7/2021).

"Semoga obor Olimpiade menjadi simbol harapan yang melintasi planet ini. Dan semoga sinar harapan dari negeri matahari terbit ini menerangi fajar baru untuk dunia yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih adil."

Sejauh ini penyelenggara telah mengenalkan sejumlah langkah yang dirancang bersama dengan WHO untuk mengurangi risiko COVID-19 dan memastikan Olimpiade tetap aman. Tetapi meningkatnya kasus di seluruh dunia dan di Jepang, telah merusak kepercayaan publik, meningkatkan penentangan terhadap event empat tahunan ini.

BACA JUGA: Atlet Cantik Ini Ngamuk Dilarang Susui Bayinya di Olimpiade Tokyo

Lusinan kasus telah dikaitkan dengan Olimpiade, termasuk sejumlah atlet, yang semakin merusak kepercayaan publik dalam upaya mitigasi virus corona. "Pandemi adalah ujian. Dan dunia sedang gagal," beber Ghebreyesus.

"Lebih dari empat juta orang telah meninggal dan lebih banyak lagi yang terus meninggal. Tahun ini, jumlah kematian lebih dari dua kali lipat total tahun lalu. Dalam waktu yang saya perlukan untuk membuat pernyataan ini, lebih dari 100 orang akan kehilangan nyawa mereka karena COVID-19. Dan pada saat api Olimpiade padam pada tanggal 8 Agustus, lebih dari 100.000 orang akan binasa."
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6531 seconds (0.1#10.140)