Gagal ke Perempat Final, Tim Voli Putri China Catat Rekor Terburuk dalam 4 Dekade

Senin, 02 Agustus 2021 - 13:03 WIB
loading...
Gagal ke Perempat Final,...
Gagal ke Perempat Final, Tim Voli Putri China Catat Rekor Terburuk dalam 4 Dekade. Foto: globaltimes.cn
A A A
TOKYO - Tim voli putri China harus meratapi nasib buruk di Olimpiade Tokyo 2020 . Mereka gagal menjajaki perempat final setelah tersingkir lebih awal di fase grup. Hal ini menjadi sejarah buruk karena ini penampilan terburuk mereka dalam hampir 40 tahun.

Tim voli putri China sendiri adalah juara bertahan yang sukses mengamankan medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Akan tetapi, pada Olimpiade Tokyo 2020 tim China punya catatan buruk karena mereka gagal lolos dari fase grup.



Pada pertandingan keempat, China sendiri berhasil meraih kemenangan Italia dengan skor 3-0. Tetapi, kemenangan itu datang terlambat karena mereka telah kalah dalam tiga pertandingan pertama Grup B melawan Turki, Amerika Serikat dan Rusia.

Lalu tersingkirnya China juga tidak terlepas dari kemenangan tiga set langsung Turki atas Argentina dan kesuksesan Rusia mengatasi Amerika Serikat. Hal itu cukup memastikan China tersingkir lebih awal sebelum menghadapi Italia di laga keempat.

Kegagalan tim voli putri China mencapai perempatfinal menandai finis terburuk mereka di Olimpiade. Peringkat terendah China sebelumnya adalah posisi ketujuh di Olimpiade Barcelona 1992.

Kegagalan ini membuat sang pelatih, Lang Ping mengungkapkan permintaan maafnya kepada penggemar terutama publik China. Ping mengakui kekalahan di Olimpiade Tokyo 2020, karena persiapan tim yang kurang matang. Bahkan ia menyebut penundaan yang sempat terjadi di Olimpiade selama satu tahun pandemi karena Covid-19, membuat anak asuhnya merasa kesulitan untuk fokus.

"Saya tidak mencari alasan untuk kekalahan kami, tetapi ini adalah faktor-faktor yang harus kami tangani dengan baik. Kami telah bekerja sangat keras, tetapi bagaimanapun, tampaknya persiapan kami tidak cukup baik,” kata Ping, mengutip dari Shine.

"Latihan selama lebih dari setahun tanpa kompetisi internasional menjadi tantangan besar bagi para pemain. Penundaan Olimpiade Tokyo membuat tim sulit untuk tetap fokus," lanjut pelatih 60 tahun tersebut.

"Penyesalan adalah bagian dari hidup. Kita harus belajar menghadapinya dan menerimanya," sambung Ping.

Ping, yang awalnya mengambil alih tim voli putri China pada awal 2013 mengungkapkan bahwa dia mungkin akan mundur dari jabatannya setelah Olimpiade Tokyo 2020. Hal itu disebabkan umurnya yang sudah mendekati 61 tahun, yang tidak bisa bergerak bebas seperti dulu.

"Saya telah bersama tim selama bertahun-tahun. Kondisi kesehatan saya tidak begitu baik, jadi saya pikir kita harus membiarkan pelatih muda berbakat mengambil alih dan memimpin para pemain muda untuk maju," pungkasnya.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)