Si Dengkek Mia Audina Prestasi dan Kontroversi Membela 2 Negara

Rabu, 25 Agustus 2021 - 08:19 WIB
loading...
Si Dengkek Mia Audina Prestasi dan Kontroversi Membela 2 Negara
Si Dengkek Mia Audina Prestasi dan Kontroversi Membela 2 Negara/Olympic.org
A A A
Si Dengkek Mia Audina prestasi dan kontroversi membela 2 negara yang menyihir jagat bulu tangkis. Apa kabar Mia Audina ? Si bocah ajaib asal Jawa Barat yang kini menjadi warga Negara Belanda itu, baru saja berulang tahun ke-42 pada 22 Agustus lalu.

Kendati sudah menetap di Rotterdam, Belanda, prestasi dan kontroversi si Dengkek Mia Audina selalu menarik diulas dengan segala keistimewaannya di masa kejayaannya. Sederet prestasi bergengsi dipersembahkan pemain bernama lengkap Mia Audina Tjiptawan untuk 2 negara: Indonesia dan Belanda.



Kilas balik di masa emasnya saat berusia 14 tahun saat masih membela Indonesia, Mia menjadi pemain termuda yang merebut Piala Uber 1994. Mia Audina dengan keistimewaan bola kedutnya menjadi pahlawan Piala Uber Indonesia saat mengalahkan China 3-2 di final.

Mia yang berusia 14 tahun tampil berani di partai penentuan saat kedudukan 2-2. Si Dengkek memukau publik Jakarta setelah mengalahkan Zhang Ning untuk mengubah kedudukan 3-2.

Hebatnya, dua tahun kemudian pada 1996, Mia membawa Tim Piala Uber Indonesia mempertahankan trofi kejuaraan bulu tangkis dunia beregu wanita. Mia pun tercatat sebagai pemain termuda yang membawa Indonesia menjuarai Piala Uber dua kali beruntun. Prestasi Mia Audina sepertinya akan sulit dilewati pemain tunggal putri Indonesia manapun.

Pada 1996, Mia Audina merebut medali perak Olimpiade Atlanta setelah dikalahkan Bang Soo-Hyun di final. Sukses itu menjadikan si Dengkek Mia Audina menjadi pemain termuda yang meraih medali bulu tangkis olimpiade dalam usia 16 tahun!. Di tahun 1996 ini pula, si Dengkek Mia Audina menjadi pemain tunggal putri nomor 1 dunia pada Oktober.

Pada 1999, Mia Audina membuka lembaran baru saat menikah dengan Tylio Arlo Lobman, seorang penyanyi gospel asal Suriname berkebangsaan Belanda. Pada 2000, Mia pindah ke Belanda mengikuti kewarganegaraan suaminya yang memicu kontroversi.

Sejak itu, Mia Audina berjanji tidak akan tampil di Indonesia membela nama Belanda. Dia tidak ingin menyakiti hati masyarakat Indonesia, negeri kelahirannya yang sudah membesarkan namanya di jagat bulu tangkis.



Empat tahun tinggal di Belanda, Mia Audina membuat sejarah besar di Olimpiade Athena 2004. Tunggal putri yang memiliki tinggi 163 cm itu meraih medali perak untuk Belanda setelah dikalahkan Zhang Ning di final. Mia Audina pun tercatat dalam lembaran sejarah menjadi satu-satunya pebulu tangkis yang meraih medali Olimpiade untuk 2 negara.

Setelah menetap di Benua Eropa, prestasi Mia tetap moncer dengan sederet gelar juara bergengsi. Mia Audina tercatat sebagai pemain berdarah Indonesia yang menjadi juara Eropa tunggal dan ganda putri.

Pada 2006, Mia memutuskan pensiun dari bulu tangkis. Nah, sebelum pensiun, Mia nyaris mencatat sejarah sebagai pemain pertama yang mempersembahkan Piala Uber untuk dua Negara. Sayang, Mia hanya mampu membawa Tim Uber Belanda menjadi runner-up.

Prestasi Mia Audina untuk Indonesia

Perak Olimpiade Atlanta 1996
Juara Piala Uber 1994 dan 1996
Emas SEA Games 1997 Tunggal Putri
Emas SEA Games 1997 Beregu Putri
Juara Indonesia Open 1998
Juara Japan Open 1997
Juara Singapore Open 1997

Prestasi Mia Audina untuk Belanda

Perak Olimpiade Athena 2004
Runner-up Piala Uber 2006
Juara Belanda Terbuka 2005
Juara Japan Open 2004
Juara Eropa 2004
Juara Jerman Terbuka 2002
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7926 seconds (0.1#10.140)