Paralimpiade Tokyo 2020: Ni Nengah Widiasih Nyaris Dapat Medali Perunggu

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 04:03 WIB
loading...
Paralimpiade Tokyo 2020:...
Atlet para lifter Indonesia, Ni Nengah Widiasih berhasil meraih medali perak di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 / Foto: REUTERS/Molly Darlington: :
A A A
JAKARTA - Atlet para lifter Indonesia, Ni Nengah Widiasih berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020 . Namun, atlet berusia 28 tahun itu mengatakan terdapat cerita menarik di balik keberhasilnnya tersebut.

Widi –panggilan akrabnya- berhasil menyumbang medali perak untuk Indonesia dalam cabang olahraga angkat berat di Paralimpiade Tokyo 2020 . Bertanding di Tokyo International Forum, Kamis (26/8/2021), dia berhasil finis posisi kedua di nomor 41kg putri.

Namun, terdapat cerita menarik dibalik keberhasilannya itu. Pasalnya Widi hampir saja hanya meraih medali perunggu jika tidak ada kejadian protes dari ofisial Indonesia terhadap dewan wasit.

BACA JUGA: Ni Nengah Widiasih Ubah Medali Peruggu Jadi Perak, Ketua NPC Indonesia: Ini Penampilan Terbaiknya

Cerita bermula saat Widi sukses melakukan angkatan pertama seberat 96 kg. Kemudian saat melakukan angkatan keduanya seberat 98 kg dengan bagus, Widi dinyatakan tidak mulus dengan mendapat bendera merah dari wasit sehingga didiskualifikasi oleh dewan wasit.

Karena kegagalan yang diterimanya tersebut, Widi berada di urutan ketiga. Praktis dia berpeluang hanya meraih medali perunggu, sebab posisi kedua ditempati oleh lifter Venezuela, Monasterio Fuentes yang mencatat angkatan 97 kg.

Pada saat itu, Widi mengaku tidak puas dengan keputusan dewan wasit. Dia mengatakan ingin mengajukan protes bersama pelatihnya, Yanti, akan tetapi mereka mengurungkan niat tersebut.

BACA JUGA: Profil Ni Nengah Widiasih, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

“Setelah angkatan kedua saya didiskualifikasi, saya dan pelatih sempat ingin mempertanyakan keputusan itu. Namun kami mengurungkan niat itu. Kami baru akan melakukan protes jika pada angkatan ketiga saya juga dibatalkan,” ucap Widi dalam rilis resmi yang diterima MPI, Jumat (27/8/2021).

Gagal di angkatan kedua tidak menyurutkan semangat dan konsentrasi Widi untuk tetap tampil bagus di angkatan ketiga. Barbel seberat 98 kg berhasil diangkat Widi dengan sempurna. Namun, lagi-lagi dewan wasit mendiskualifikasi angkatannya tersebut.

Widi pun sontak kaget atas keputusan dewan wasit. Karena menurutnya angkatan yang dia lakukan itu berjalan mulus. Dia pun menyatakan bahwa saat itu sang pelatih meminta dewan wasit untuk memutar ulang tayangan angkatannya. Hingga akhirnya angkatan Widi dinyatakan sah.

“Setelah angkatan ketiga itu, wasit mengangkat bendera merah yang menandakan angkatan saya tidak mulus. Dengan cepat pelatih langsung menghampiri dewan wasit untuk mempertanyakan keputusan wasit itu dan meminta untuk direview atau diputar ulang tayangan angkatan saya untuk melihat apa kesalahan saya,” ungkapnya.

“Setelah melihat video review akhirnya dewan wasit menyatakan bahwa angkatan saya mulus dan tangan saya tidak miring sehingga dewan wasit mengesahkan angkatan saya,” lanjutnya.

Alhasil Widi pun berhasil meraih medali perak setelah Fuentes gagal melakukan angkatan ketiga seberat 99 kg. Hasil buruk Fuentes otomatis mendongkrak posisi Widi naik ke urutan kedua. Sedangkan medali emas pada nomor ini diraih oleh lifter Tiongkok, Guo Lingling dengan angkatan terberat 108 kg.

Perlu diketahui, medali perak yang diraih oleh atlet asal Bali itu merupakan medali pertama bagi kontingen Indonesia di pentas Paralimpiade Tokyo 2020. Tentu kita berharap raihan tersebut menjadi pembuka jalan dan pelecut semangat bagi atlet lain untuk menunjukan penampilan terbaik bagi kontingen Merah Putih.
(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2201 seconds (0.1#10.140)