Liga 1: Usir Pemain Saat Borneo FC vs Persita, Widodo: Wasit Iwan Sukoco Selalu Kontroversial
loading...
A
A
A
BOGOR - Pelatih Persita Tangerang, Widodo C Putro mengkritik wasit saat laga kontra Borneo FC pada lanjutan Liga 1 2021/2022, Sabtu (2/10/2021). Dia menyebut kelayakan Iwan Sukoco sebagai pengadil perlu ditinjau lagi.
Pelatih berusia 50 tahun itu menyatakan PT Liga perlu melakukan evaluasi terhadap Iwan lantaran keputusan-keputusan yang diberikan selalu menimbulkan kontroversi.
Itu tersaji pada duel Borneo FC vs Persita di Stadion Pakansari, Bogoryang berakhir imbang 2-2. Selama pertandingan berlangsung, ada sejumlah keputusan yang merugikan Pendekar Cisadane -julukan Persita.
Salah satunya terjadi di menit ke-42, ketika penyerang Persita, Irsyad Maulana berduel dengan bek Borneo FC. Irsyad lalu terjatuh di kotak penalti Pesut Etam -julukan Borneo FC.
Namu, wasit justru menganggap Irsyad melakukan diving dan memberikan kartu kuning kedua yang memaksanya meninggalkan lapangan lebih cepat. Saat itu Persita sedang tertinggal 0-1 akibat gol Wildansyah (30).
Keputusan itu jelas memicu kontroversi. Para pemain Persita tak terima dengan keputusan Iwan dan melakukan protes. Namun, wasit tetap bersikukuh Irsyad melakukan diving.
Pertandingan tetap dilanjutkan dimana tercipta tiga gol. Borneo sempat unggul 2-0 bekat jasa Filho (51). Persita membalas lewat Ahmad Hardianto (77) dan Rifki Dwi Septiawan (89).
“Mengenai keputusan wasit, saya sudah melihat rekaman video dan memang itu betul-betul foul," ungkap Widodo dalam konferensi pers virtual.
Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan Iwan memang kerap kali menimbulkan kontroversi atas keputusan-keputusan yang dia berikan.
"Jadi saya harap PT Liga mengevaluasi wasit ini yang bernama Iwan Sukoco karena beberapa kali saya melatih, wasit ini selalu kontroversi," jelas Widodo.
Mantan pelatih Bali United itu mempertanyakan mengapa PT Liga masih memakainya sebagai wasit. Dia berharap agar PT Liga untuk mengevaluasi kinerja Iwan.
"Tetapi kenapa masih dipakai sama PT Liga, ini pertanyaannya. Kasihan klub yang mengeluarkan biaya besar hanya karena ulah wasit," keluh Widodo.
"Maka dari itu saya berharap drama ini jangan sampai diteruskan. Cukup pada Persita saja disini, dan kedepannya ini tidak terjadi lagi demi sepak bola Indonesia, terimakasih,” pungkasnya.
Pelatih berusia 50 tahun itu menyatakan PT Liga perlu melakukan evaluasi terhadap Iwan lantaran keputusan-keputusan yang diberikan selalu menimbulkan kontroversi.
Itu tersaji pada duel Borneo FC vs Persita di Stadion Pakansari, Bogoryang berakhir imbang 2-2. Selama pertandingan berlangsung, ada sejumlah keputusan yang merugikan Pendekar Cisadane -julukan Persita.
Salah satunya terjadi di menit ke-42, ketika penyerang Persita, Irsyad Maulana berduel dengan bek Borneo FC. Irsyad lalu terjatuh di kotak penalti Pesut Etam -julukan Borneo FC.
Namu, wasit justru menganggap Irsyad melakukan diving dan memberikan kartu kuning kedua yang memaksanya meninggalkan lapangan lebih cepat. Saat itu Persita sedang tertinggal 0-1 akibat gol Wildansyah (30).
Keputusan itu jelas memicu kontroversi. Para pemain Persita tak terima dengan keputusan Iwan dan melakukan protes. Namun, wasit tetap bersikukuh Irsyad melakukan diving.
Pertandingan tetap dilanjutkan dimana tercipta tiga gol. Borneo sempat unggul 2-0 bekat jasa Filho (51). Persita membalas lewat Ahmad Hardianto (77) dan Rifki Dwi Septiawan (89).
“Mengenai keputusan wasit, saya sudah melihat rekaman video dan memang itu betul-betul foul," ungkap Widodo dalam konferensi pers virtual.
Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan Iwan memang kerap kali menimbulkan kontroversi atas keputusan-keputusan yang dia berikan.
"Jadi saya harap PT Liga mengevaluasi wasit ini yang bernama Iwan Sukoco karena beberapa kali saya melatih, wasit ini selalu kontroversi," jelas Widodo.
Mantan pelatih Bali United itu mempertanyakan mengapa PT Liga masih memakainya sebagai wasit. Dia berharap agar PT Liga untuk mengevaluasi kinerja Iwan.
"Tetapi kenapa masih dipakai sama PT Liga, ini pertanyaannya. Kasihan klub yang mengeluarkan biaya besar hanya karena ulah wasit," keluh Widodo.
"Maka dari itu saya berharap drama ini jangan sampai diteruskan. Cukup pada Persita saja disini, dan kedepannya ini tidak terjadi lagi demi sepak bola Indonesia, terimakasih,” pungkasnya.
(mirz)