KONI dan PBESI Dukung eSports Jadi Ladang Prestasi
loading...
A
A
A
Dari sisi pembinaan, Ashadi mengatakan, PBESI tengah menyusun kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar memasukan eSports sebagai ekstrakurikuler pendidikan di tingkat SMP, SMA, dan SMK.
Selanjutnya PBESI juga tengah menyiapkan rencana untuk membangun eSports training centre yang menjadi pemusatan latihan bagi para atlet eSports baik di tingkat Pelatnas maupun Pelatda.
Dalam hal talent scouting, PBESI juga sedang mempersiapkan yang disebut sistem poin eSports nasional, sebagai indikator untuk menentukan atlet-atlet eSports yang bisa masuk ke Pelatnas.
Hal ini nantinya akan diperkuat juga dengan sistem kompetisi nasional yang terdiri dari Liga 1, Liga 2, Liga Amatir maupun kejuaraan-kejuaraan lainnya baik mayor dan minor serta turnamen level komunitas.
“Kita ingin menciptakan ekosistem eSports yang adil, merata, terstruktur, dan berkesinambungan. Sebelumnya di PON kita sudah berhasil mempertandingkan eSports di Papua dan antusiasmenya sangat luar biasa," papar Ashadi.
"Jadi kita yakin bahwasanya eSports tidak melulu hanya di Pulau Jawa atau kota-kota besar saja, tapi ini akan mencakup keseluruhan di Tanah Air,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Piala Presiden eSports 2021, Matthew Airlangga menyatakan optimismenya bahwa ajang Piala Presiden eSports menjadi batu lompatan penting bagi pengembangan eSports sebagai ladang prestasi generasi muda Indonesia.
Dia menyebut, sejak diselenggarakan perdana pada 2019, ajang ini telah menjadi barometer dalam melihat perkembangan eSports di Indonesia.
Turnamen Piala Presiden eSports 2021 telah menyelesaikan babak kualifikasi tertutup dan akan segera memasuki babak kualifikasi terbuka sebelum akhirnya masuk ke babak grand final di Nusa Dua, Bali, pada Desember mendatang.
Total tidak kurang dari 130 ribu atlet eSports berpartisipasi dari berbagai daerah di Indonesia dan telah lebih dari tiga ribu pertandingan terlaksana.
Selanjutnya PBESI juga tengah menyiapkan rencana untuk membangun eSports training centre yang menjadi pemusatan latihan bagi para atlet eSports baik di tingkat Pelatnas maupun Pelatda.
Dalam hal talent scouting, PBESI juga sedang mempersiapkan yang disebut sistem poin eSports nasional, sebagai indikator untuk menentukan atlet-atlet eSports yang bisa masuk ke Pelatnas.
Hal ini nantinya akan diperkuat juga dengan sistem kompetisi nasional yang terdiri dari Liga 1, Liga 2, Liga Amatir maupun kejuaraan-kejuaraan lainnya baik mayor dan minor serta turnamen level komunitas.
“Kita ingin menciptakan ekosistem eSports yang adil, merata, terstruktur, dan berkesinambungan. Sebelumnya di PON kita sudah berhasil mempertandingkan eSports di Papua dan antusiasmenya sangat luar biasa," papar Ashadi.
"Jadi kita yakin bahwasanya eSports tidak melulu hanya di Pulau Jawa atau kota-kota besar saja, tapi ini akan mencakup keseluruhan di Tanah Air,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Piala Presiden eSports 2021, Matthew Airlangga menyatakan optimismenya bahwa ajang Piala Presiden eSports menjadi batu lompatan penting bagi pengembangan eSports sebagai ladang prestasi generasi muda Indonesia.
Dia menyebut, sejak diselenggarakan perdana pada 2019, ajang ini telah menjadi barometer dalam melihat perkembangan eSports di Indonesia.
Turnamen Piala Presiden eSports 2021 telah menyelesaikan babak kualifikasi tertutup dan akan segera memasuki babak kualifikasi terbuka sebelum akhirnya masuk ke babak grand final di Nusa Dua, Bali, pada Desember mendatang.
Total tidak kurang dari 130 ribu atlet eSports berpartisipasi dari berbagai daerah di Indonesia dan telah lebih dari tiga ribu pertandingan terlaksana.