Juara Liga 2 Sudah Diatur? Pelatih PSIM Ogah Berprasangka Buruk
loading...
A
A
A
BOGOR - Pelatih PSIM Yogyakarta Seto Nurdiantoro tak ingin berprasangka buruk terkait isu juara settingan di Liga 2 2021/2022. PSIM gagal promosi ke Liga 1 setelah dikalahkan Martapura Dewa United pada play-off tempat ketiga Liga 2, Kamis (30/12/2021).
Seto lapang dada menerima timnya gagal lolos ke Liga 1, dan dia pun tidak mau berprasangka buruk dengan isu juara settingan yang telah menyebar sebelumnya.
PSIM kalah dari Martapura Dewa United 0-1 di Stadion Pakansari, Bogor. Gol semata wayang Dewa United dicetak oleh Gufroni Al Maruf pada penghujung babak pertama (45+1). PSIM telah mengerahkan segala cara untuk membongkar gawang Dewa United namun selalu kandas hingga akhir laga.
Kenyataan ini seperti konfirmasi daripada isu settingan klub-klub lolos Liga 1 yang sejauh ini pernah tersebar di media sosial. Di mana terdapat sebuah selebaran yang tersebar sebelum babak 8 besar Liga 2 dimulai.
Dalam selebaran yang tertanggal 16 Desember 2021 itu tertulis tiga tim yang lolos Liga 1 adalah Rans Cilegon FC dan Persis Solo yang bertemu di final, lalu terakhir adalah Dewa United. Selebaran itu bahkan sudah dibubuhi tanda tangan.
Menanggapi fenomena kecocokan antara selebaran dengan kenyataannya, Seto Nurdiantoro tidak mau ambil pusing. Ia tidak mau menyalahkan siapa-siapa atas kekalahan yang diderita timnya.
Terlepas itu, Seto juga tak mau menyangkal bahwa masih banyak yang harus diperbaiki di sepak bola Indonesia. Di antaranya format Liga 2 yang sejauh ini dia rasakan tidak ideal.
“Saya sudah melihat (selebaran yang tersebar di media sosial) tapi apapun itu saya melihat sebagai hal yang positif. Kalau memang seperti itu berarti Tuhan mengizinkan,” ucap Seto dalam konferensi pers usai laga.
“Saya tidak akan berprasangka buruk, karena sepak bola Indonesia memang harus diperbaiki secara keseluruhan,” lanjutnya.
“Misalnya aja di Liga 2 tahun ini saya rasa kurang ideal. Di mana hanya 10 match ada degradasi dan promosi. Belum lagi jadwal yang padat membuat banyak pemain yang cedera. Semoga ke depannya bisa kembali ke dua wilayah,” lanjutnya.
Seto lapang dada menerima timnya gagal lolos ke Liga 1, dan dia pun tidak mau berprasangka buruk dengan isu juara settingan yang telah menyebar sebelumnya.
PSIM kalah dari Martapura Dewa United 0-1 di Stadion Pakansari, Bogor. Gol semata wayang Dewa United dicetak oleh Gufroni Al Maruf pada penghujung babak pertama (45+1). PSIM telah mengerahkan segala cara untuk membongkar gawang Dewa United namun selalu kandas hingga akhir laga.
Kenyataan ini seperti konfirmasi daripada isu settingan klub-klub lolos Liga 1 yang sejauh ini pernah tersebar di media sosial. Di mana terdapat sebuah selebaran yang tersebar sebelum babak 8 besar Liga 2 dimulai.
Dalam selebaran yang tertanggal 16 Desember 2021 itu tertulis tiga tim yang lolos Liga 1 adalah Rans Cilegon FC dan Persis Solo yang bertemu di final, lalu terakhir adalah Dewa United. Selebaran itu bahkan sudah dibubuhi tanda tangan.
Menanggapi fenomena kecocokan antara selebaran dengan kenyataannya, Seto Nurdiantoro tidak mau ambil pusing. Ia tidak mau menyalahkan siapa-siapa atas kekalahan yang diderita timnya.
Terlepas itu, Seto juga tak mau menyangkal bahwa masih banyak yang harus diperbaiki di sepak bola Indonesia. Di antaranya format Liga 2 yang sejauh ini dia rasakan tidak ideal.
“Saya sudah melihat (selebaran yang tersebar di media sosial) tapi apapun itu saya melihat sebagai hal yang positif. Kalau memang seperti itu berarti Tuhan mengizinkan,” ucap Seto dalam konferensi pers usai laga.
“Saya tidak akan berprasangka buruk, karena sepak bola Indonesia memang harus diperbaiki secara keseluruhan,” lanjutnya.
“Misalnya aja di Liga 2 tahun ini saya rasa kurang ideal. Di mana hanya 10 match ada degradasi dan promosi. Belum lagi jadwal yang padat membuat banyak pemain yang cedera. Semoga ke depannya bisa kembali ke dua wilayah,” lanjutnya.
(sha)