Perang Rusia vs Ukraina Pecah, Elina Svitolina Ogah Lawan Anastasia Potapova
loading...
A
A
A
Pecahnya perang Rusia vs Ukraina merembet ke dunia olahraga yang melibatkan atlet kedua negara. Yang terbaru, petenis Ukraina Elina Svitolina menolak untuk melawan Anastasia Potapova dari Rusia di turnamen tenis Monterrey Open di Meksiko sebagai imbas invasi Rusia ke Ukraina.
Elina Svitolina telah menolak untuk menghadapi lawannya dari Rusia pada pertandingan berikutnya. Pedahal petenis cantik peringkat 15 dunia itu adalah unggulan teratas di Monterrey Open di Meksiko minggu ini
Namun, kendati menolak melawan Potapova, mantan petenis nomor tiga dunia itu menegaskan bahwa dia tidak menyalahkan atlet Rusia - meskipun ingin federasi tenis mengambil tindakan. Svitolina, 27 tahun, menulis di Instagram: "Yang terhormat, saya percaya situasi saat ini membutuhkan posisi yang jelas dari organisasi kami: ATP, WTA, dan ITF.''
''Karena itu kami – pemain Ukraina – meminta ATP, WTA, dan ITF untuk mengikuti rekomendasi IOC untuk menerima warga negara Rusia atau Belarusia hanya sebagai atlet netral, tanpa menampilkan simbol, warna, bendera, atau lagu kebangsaan apa pun.''
"Oleh karena itu, saya ingin mengumumkan bahwa saya tidak akan bermain besok di Monterrey, atau pertandingan lainnya melawan pemain tenis Rusia atau Belarusia sampai organisasi kami mengambil keputusan yang diperlukan ini.''
''Saya tidak menyalahkan atlet Rusia mana pun. Mereka tidak bertanggung jawab atas invasi tanah air kita. Selain itu, saya ingin memberikan penghormatan kepada semua pemain, terutama Rusia dan Belarusia, yang dengan berani menyatakan posisi mereka melawan perang. Dukungan mereka sangat penting."
WTA belum memberikan tanggapan dalam situs web mereka yang masih menampilkan Svitolina vs Potapova pada jadwal Monterrey Open untuk malam ini. Potapova merilis pernyataannya sendiri untuk mengecam pemerintah negaranya dan tindakan mengejutkan mereka untuk mengirim pasukan ke Ukraina - dan konsekuensinya terhadap karier atlet yang tidak bersalah.
''Sebagai aturan, bahkan di masa kanak-kanak kita memilih jalur perkembangan kita sendiri. Bahkan ketika saya masih kecil, saya bermimpi bermain tenis tanpa memilih pertandingan, negara atau pasangan dalam permainan. Sulit untuk menjelaskan kepada orang-orang dari politik bahwa bagi saya tidak ada lawan dari negara mana pun, saya berjuang untuk kemenangan, permainan terbaik saya, untuk hasil saya,''tutur Potapova.
Elina Svitolina telah menolak untuk menghadapi lawannya dari Rusia pada pertandingan berikutnya. Pedahal petenis cantik peringkat 15 dunia itu adalah unggulan teratas di Monterrey Open di Meksiko minggu ini
Namun, kendati menolak melawan Potapova, mantan petenis nomor tiga dunia itu menegaskan bahwa dia tidak menyalahkan atlet Rusia - meskipun ingin federasi tenis mengambil tindakan. Svitolina, 27 tahun, menulis di Instagram: "Yang terhormat, saya percaya situasi saat ini membutuhkan posisi yang jelas dari organisasi kami: ATP, WTA, dan ITF.''
''Karena itu kami – pemain Ukraina – meminta ATP, WTA, dan ITF untuk mengikuti rekomendasi IOC untuk menerima warga negara Rusia atau Belarusia hanya sebagai atlet netral, tanpa menampilkan simbol, warna, bendera, atau lagu kebangsaan apa pun.''
"Oleh karena itu, saya ingin mengumumkan bahwa saya tidak akan bermain besok di Monterrey, atau pertandingan lainnya melawan pemain tenis Rusia atau Belarusia sampai organisasi kami mengambil keputusan yang diperlukan ini.''
''Saya tidak menyalahkan atlet Rusia mana pun. Mereka tidak bertanggung jawab atas invasi tanah air kita. Selain itu, saya ingin memberikan penghormatan kepada semua pemain, terutama Rusia dan Belarusia, yang dengan berani menyatakan posisi mereka melawan perang. Dukungan mereka sangat penting."
WTA belum memberikan tanggapan dalam situs web mereka yang masih menampilkan Svitolina vs Potapova pada jadwal Monterrey Open untuk malam ini. Potapova merilis pernyataannya sendiri untuk mengecam pemerintah negaranya dan tindakan mengejutkan mereka untuk mengirim pasukan ke Ukraina - dan konsekuensinya terhadap karier atlet yang tidak bersalah.
''Sebagai aturan, bahkan di masa kanak-kanak kita memilih jalur perkembangan kita sendiri. Bahkan ketika saya masih kecil, saya bermimpi bermain tenis tanpa memilih pertandingan, negara atau pasangan dalam permainan. Sulit untuk menjelaskan kepada orang-orang dari politik bahwa bagi saya tidak ada lawan dari negara mana pun, saya berjuang untuk kemenangan, permainan terbaik saya, untuk hasil saya,''tutur Potapova.
(aww)