Yamaha Melempem di MotoGP Qatar 2022, Morbidelli: Tunggu di Mandalika!

Rabu, 09 Maret 2022 - 20:02 WIB
loading...
Yamaha Melempem di MotoGP Qatar 2022, Morbidelli: Tunggu di Mandalika!
Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, mengakui timnya mengalami kemunduran/Foto/Instagram
A A A
LOSAIL - Yamaha melempem di seri pembuka MotoGP Qatar 2022 . Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, mengakui timnya mengalami kemunduran.

Dominasi Yamaha di Qatar pada musim sebelumnya pudar. Mereka gagal menembus posisi lima besar pada akhir balapan MotoGP Qatar 2022 di Sirkuit Internasional Losail, Minggu (6/3/2022), yang dimenangi Enea Bastianini (Gresini Ducati).



Sementara dua pembalap tim pabrikan Yamaha, yakni Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli gagal menampilkan performa mengesankan selama balapan. Keduanya gagal menembus posisi lima besar di akhir balapan.

Quartararo harus puas menyelesaikan balapan di posisi kesembilan. Sedangkan Morbidelli menempati posisi ke-11 di belakang Takaaki Nakagami (LCR Honda).



Melihat performa buruk YZR-M1, Morbidelli mengatakan Yamaha mengalami kemunduran dibandingkan musim lalu yang berhasil meraih kemenangan melalui Maverick Vinales. Pembalap asal Italia itu menilai tim lain tampil lebih agresif dengan kecepatan bagus dari pengemangan motornya.

"Tentu ini kemunduran yang bagus setelah Yamaha memenangkan kedua balapan di sini tahun lalu. Pabrikan lain agresif dan telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik dalam hal kecepatan dan manajemen ban," kata Morbidelli dilansir dari Paddock GP, Rabu (9/3/2022).

Lebih lanjut, Morbidelli mengatakan harus melupakan hasil kurang bagus di Qatar dan melihat hasil yang bisa diraih saat tampil di Mandalika. Tetapi ia menjelaskan harus melihat penampilanya di tiga balapan awal dan mengeluarkan penampilan terbaiknya saat tampil di Eropa.

"Tapi kami harus move on dan kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi di Mandalika. Anda harus memberikan diri Anda setidaknya dua atau tiga balapan. Saya akan menunggu setidaknya awal Eropa sebelum panik," pungkasnya.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)