Jadwal Finalissima 2022, Italia vs Argentina: Penutupan Karier Chiellini
loading...
A
A
A
LONDON - Laga bertajuk Finalissima, yang pertemukan Italia (juara Piala Eropa 2020) versus Argentina (juara Copa America 2021) digelar di Stadion Wembley, Kamis (2/6/2022) dini hari WIB. Pertemuan dua penguasa Eropa dan Amerika Selatan dikenal dengan sebutan Artemio Franchi Trophy.
Artemio Franchi Trophy pertama kali diadakan pada 1985 atau dua tahun setelah kematian Artemio Franchi. Mantan Presiden FIGC dan UEFA serta Wakil Presiden FIFA meninggal dalam kecelakaan mobil antara Florence dan Siena. Stadion terpenting di kedua kota itu sekarang dinamai menurut namanya.
Franchi adalah Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) antara 1967 dan 1976, dan lagi antara 1978 dan 1980, pernah menjadi sekretaris jenderal di Fiorentina pada akhir 1940-an dan awal 1950-an. Ia menjabat sebagai Presiden UEFA antara 1973 dan 1980, dan juga anggota komite eksekutif FIFA dari 1974 hingga 1983.
BACA JUGA: Jadwal Timnas Indonesia vs Bangladesh: Shin Tae-yong Pusing Cari Striker Lokal
Edisi pertama Artemio Franchi Trophy diselenggarakan di Prancis dan melihat Les Blues asuhan Michel Platini mengalahkan Uruguay 2-0 di Stade De France di Paris. Edisi kedua antara Belanda dan Uruguay tidak dimainkan ketika kedua negara tidak dapat menyepakati tanggal untuk memainkan pertandingan, dan pertandingan ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 1993 antara Argentina dan Denmark asuhan Diego Armando Maradona.
Amerika Selatan menang adu penalti di Mar Del Plata, Argentina. Putra Franchi, Francesco, menghadiahkan pemenang dan runner-up di kedua kesempatan.
"Saya masih muda dan ide untuk pergi ke Mar der Plata di Argentina atau Par des Princes di Paris, di mana ayah saya telah beberapa kali, sangat menarik," kata kenang Francesco dikutip dari Football Italia, Selasa (31/5/2022).
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Bangladesh: Ajang Uji Kekompakan
Piala Franchi berubah nama di awal 90-an. Ini pertama kali dinamai Raja Fahd dari Arab Saudi dan kemudian berkembang menjadi Piala Konfederasi. Francesco Franchi mengatakan bahwa tidak ada niat buruk terhadap FIFA untuk mengubah nama turnamen yang dinamai sesuai nama leluhur mereka.
"FIFA tidak perlu membenarkan keputusan mereka. Mereka mendapat tawaran besar dan kami sekeluarga senang karena tropi Franchi berhasil. Dunia sepak bola sedang berubah, tetapi kita tidak boleh melupakan nilai-nilai dasar," katanya.
Kembali ke pembahasan mengenai laga Italia versus Argentina. Pertandingan ini bisa dijadikan sebagai ajang perpisahan Giorgio Chiellini. Bek veteran Juventus ini akan membuat penampilan terakhirnya bersama Gli Azzurri mengingat ia telah memutuskan untuk pensiun dari laga internasional.
Jorginho dikabarkan sedang mempertimbangkan masa depan internasionalnya juga setelah gagal lolos ke Piala Dunia di Qatar. Tetapi belum ada pengumuman resmi.
Artemio Franchi Trophy pertama kali diadakan pada 1985 atau dua tahun setelah kematian Artemio Franchi. Mantan Presiden FIGC dan UEFA serta Wakil Presiden FIFA meninggal dalam kecelakaan mobil antara Florence dan Siena. Stadion terpenting di kedua kota itu sekarang dinamai menurut namanya.
Franchi adalah Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) antara 1967 dan 1976, dan lagi antara 1978 dan 1980, pernah menjadi sekretaris jenderal di Fiorentina pada akhir 1940-an dan awal 1950-an. Ia menjabat sebagai Presiden UEFA antara 1973 dan 1980, dan juga anggota komite eksekutif FIFA dari 1974 hingga 1983.
BACA JUGA: Jadwal Timnas Indonesia vs Bangladesh: Shin Tae-yong Pusing Cari Striker Lokal
Edisi pertama Artemio Franchi Trophy diselenggarakan di Prancis dan melihat Les Blues asuhan Michel Platini mengalahkan Uruguay 2-0 di Stade De France di Paris. Edisi kedua antara Belanda dan Uruguay tidak dimainkan ketika kedua negara tidak dapat menyepakati tanggal untuk memainkan pertandingan, dan pertandingan ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 1993 antara Argentina dan Denmark asuhan Diego Armando Maradona.
Amerika Selatan menang adu penalti di Mar Del Plata, Argentina. Putra Franchi, Francesco, menghadiahkan pemenang dan runner-up di kedua kesempatan.
"Saya masih muda dan ide untuk pergi ke Mar der Plata di Argentina atau Par des Princes di Paris, di mana ayah saya telah beberapa kali, sangat menarik," kata kenang Francesco dikutip dari Football Italia, Selasa (31/5/2022).
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Bangladesh: Ajang Uji Kekompakan
Piala Franchi berubah nama di awal 90-an. Ini pertama kali dinamai Raja Fahd dari Arab Saudi dan kemudian berkembang menjadi Piala Konfederasi. Francesco Franchi mengatakan bahwa tidak ada niat buruk terhadap FIFA untuk mengubah nama turnamen yang dinamai sesuai nama leluhur mereka.
"FIFA tidak perlu membenarkan keputusan mereka. Mereka mendapat tawaran besar dan kami sekeluarga senang karena tropi Franchi berhasil. Dunia sepak bola sedang berubah, tetapi kita tidak boleh melupakan nilai-nilai dasar," katanya.
Kembali ke pembahasan mengenai laga Italia versus Argentina. Pertandingan ini bisa dijadikan sebagai ajang perpisahan Giorgio Chiellini. Bek veteran Juventus ini akan membuat penampilan terakhirnya bersama Gli Azzurri mengingat ia telah memutuskan untuk pensiun dari laga internasional.
Jorginho dikabarkan sedang mempertimbangkan masa depan internasionalnya juga setelah gagal lolos ke Piala Dunia di Qatar. Tetapi belum ada pengumuman resmi.
(yov)