Perburuan Gelar Seri A, Juventus di Atas Angin

Jum'at, 26 Juni 2020 - 09:31 WIB
loading...
Perburuan Gelar Seri...
Foto/Istimewa
A A A
TURIN - Mendekati akhir perburuan gelar Seri A , SS Lazio justru terlihat kedodoran. Kekalahan Lazio atas Atalanta, ditambah hasil imbang Inter Milan saat menjamu Sassuolo, Kamis (26/6/2020), bisa membuat scudetto kembali ke pangkuan Juventus lagi.

Apalagi jika La Vecchia Signora bisa mendulang tiga poin saat menjamu Lecce di Allianz Stadium, dini hari nanti, akan membuat Juve menjauh menjadi tujuh poin. Juve kini hanya dituntut menjaga terus momentum positif dan tidak terpeleset di laga sisa.

Kemenangan atas Bologna menjadi sinyal kebangkitan juara bertahan. Itu adalah kemenangan pertama mereka setelah mengalami dua hasil minor di leg kedua Semifinal Coppa Italia ditahan 0-0 melawan AC Milan, Sabtu (13/6), dan kalah 2-4 melalui adu penalti dari SSC Napoli di Final Coppa Italia, Kamis (18/6).

Kembalinya Juve ke trek scudetto disambut sukacita pelatih Maurizio Sarri. Dia mengatakan, tidak pernah khawatir dengan berbagai kritikan karena timnya selalu memiliki kualitas hebat untuk bangkit. “Dalam sepak bola dan kehidupan ada opini dan fakta. Jika Anda mendengarkan pendapat, Anda akan berpikir tim ini hancur berkeping-keping. Jika Anda melihat faktanya, kami memuncaki klasemen sementara Seri A,” kata Sarri dilansir football-italia.net. (Baca: Simone Inzaghi Jengkel Lazio Kalah dari Atalanta)

Sarri juga kini tak pusing lagi dengan dengan lini depannya yang sempat mandul di Coppa Italia. Cristiano Ronaldo (CR7) dan Paulo Dybala sudah mulai menyumbangkan gol. Kepercayaan diri keduanya diharapkan semakin meningkat saat diandalkan sebagai juru gedor menghadapi Lecce.

Juru taktik berusia 61 tahun tersebut juga memiliki alternatif lini depan, yakni Douglas Costa dan Federico Bernardeschi yang tampil impresif melawan Bologna karena Gonzalo Higuain masih cedera. Sementara di sektor pertahanan diisi Leonardo Bonucci dan Mattias de Ligt.

“Memiliki pemain top, berarti mereka menjanjikan hasil bagus, tetapi kami perlu menempatkan seluruh tim dalam situasi di mana mereka dapat memberikan yang terbaik. Kami harus bekerja ketika pemain bintang absen atau performanya menurun. Ada hari di mana mereka tidak bermain bagus sehingga kami membutuhkan opsi lain,” kata Sarri.

Mengerahkan potensi terbaik jelas harus dimaksimalkan Sarri. Lecce harus diwaspadai. Tercatat dalam empat pertemuan terakhir di Seri A, Juve hanya mampu meraih satu kemenangan. Tetapi, kondisi sang tamu sejatinya sedang limbung. Lecce menelan tiga kekalahan beruntun di Seri A, termasuk saat dilibas 1-4 oleh AC Milan, Selasa (23/6).

Pasukan Fabio Liverani terdampar di peringkat ke-18 klasemen sementara dengan 25 poin. Kemenangan sangat penting guna melanggengkan Juve yang saat ini berada di puncak klasemen sementara dengan 66 poin. La Vecchia Signora berpeluang melebarkan jarak menjadi tujuh poin dengan penghuni peringkat kedua, Lazio (62 poin). (Baca juga: Sarri Bangga Christiano Ronaldo Bisa Bungkam Kritikus)

Kebetulan I Biancocelesti tersandung setelah tumbang 2-3 dari Atalanta. Itu mengakhiri catatan impresif Lazio yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan Seri A (lima menang dan dua imbang). Kekecewaan tidak bisa disembunyikan pelatih Simone Inzaghi.

Dia mengungkapkan timnya mengalami kekalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Bertandang ke Gewiss Stadium, Lazio unggul 2-0 melalui gol bunuh diri Marten de Roon (5) dan Sergej Milinkovic-Savic (11). Sayangnya, Lazio terlena sehingga Atalanta membalikkan keadaan berkat gol-gol dari Robin Gosens (38), Ruslan Malinovskyi (66), dan Jose Luis Palomino (80).

“Itu adalah pertandingan pertama kami dalam tiga setengah bulan, kami memiliki awal yang kuat untuk unggul 2-0 dan memiliki peluang menambahkan yang ketiga. Sangat mengecewakan bahwa kami membiarkan Atalanta comeback, terutama gol pertama dan ketiga, yang sepenuhnya bisa dihindari. Tim seperti kami tidak bisa kebobolan gol seperti itu,” keluh Inzaghi.

Menurunnya performa Lazio di babak kedua juga disebabkan Luis Alberto yang ditarik keluar pada pertengahan babak kedua karena kurang fit. Danilo Cataldi dan Tucu Correa turut mengalami cedera. Hal itu membuat opsi lini serang di bangku cadangan menipis. (Lihat videonya: Rapid Test Reakttif, Warga Isolasi Diri di Tengah Pekuburan di Sragen)

Kendati demikian, Inzaghi mengindikasikan bahwa timnya harus belajar dari kegagalan dan siap bangkit. Pertandingan melawan Fiorentina di Stadio Olimpico, Minggu (28/6), wajib dimenangkan guna menjaga kans Lazio dalam perburuan scudetto musim ini.

“Saya tidak suka kalah dan begitu juga para pemain. Saya melihat mereka kesal. Kami harus memulihkan energi kita, ada pertandingan padat di depan dan itu tidak menguntungkan, tetapi kami tidak bisa mengeluh,” kata Inzaghi. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0841 seconds (0.1#10.140)