Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia U-19 Butuh Pemain Naturalisasi di Piala Dunia U-20 2023

JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memaparkan kebutuhan skuad Garuda di masing-masing kategori usia. Khusus timnas U-19 , juru taktik asal Korea Selatan itu mengungkap Garuda Nusantara butuh pemain naturalisasi.

Shin Tae-yong mengungkap fakta itu saat melakukan evaluasi bersama PSSI di kantor PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rabu (20/7/2022).



Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, Exco Vivin Sungkono, Manager Tim U-19 Endri Erawan, Asisten Manajer Sumardji, dan Direktur Teknik Indra Sjafri.

Adapun kebutuhan naturalisasi itu bertujuan untuk menjadikan tim Indonesia U-19 semakin kuat di kompetisi level atas. Termasuk pada agenda terbesar yakni Piala Dunia U-20 2023 mendatang.



"Khusus untuk tim U-19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi. Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U-20 akan berjalan keras, ketat, dan berat sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apapun," kata pelatih asal Korea Selatan itu dikutip laman resmi PSSI.

Menurut Shin Tae-yong di tim U-19 ada beberapa kekurangan khususnya untuk posisi stoper, bek kiri dan kanan, pengatur serangan (untuk melapis Marselino), dan gelandang bertahan. Shin Tae-yong mengakui jika Arkhan Fikri mampu menjalankan tugas dengan bagus.

"Skill juga bagus, tetapi tingginya kurang. Saat tampil di Piala Dunia U-20, kita akan menghadapi tim dengan postur yang tinggi-tinggi dan kekar. Jadi tentu di tim ini butuh pemain baru termasuk pemain naturalisasi."

Shin Tae-yong juga juga mengharapkan pemain tampil lebih percaya diri melawan tim yang lebih tinggi dan kuat. Hal itu wajib karena saat Piala Dunia U-20, Indonesia akan menghadapi tim-tim kuat dari Eropa, Amerika Latin, maupun Asia.

"Saya harus akui percaya diri tim ini kurang pada awalnya termasuk mental khususnya menghadapi tim-tim besar. Tetapi, perlahan pemain mulai bisa mengatasi masalah ini. Anda lihat di Piala AFF, mental itu mulai bisa teratasi dan itu harus terus dipertahankan saat menghadapi tim besar," lanjut pelatih berusia 52 tahun itu.