Bagnaia Terpaut 2 Poin dari Quartararo, Perebutan Gelar MotoGP 2022 Dimulai
loading...
A
A
A
BOLOGNA - MotoGP 2022 sejatinya sudah melakoni 17 seri. Tapi, perburuan gelar juara dunia disinyalir baru dimulai sekarang. Ini lantaran selish antara Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo sangat tipis.
Analisa ini disampaikan pembalap penguji Ducati, Michele Pirro. Dia menyebut perjuangan Bagnaia untuk menjadi juara dunia MotoGP 2022 baru dimulai.
Ini karena Pecco bisa terus memangkas jarak dengan Quartararo. Nyatanya, dia kini hanya tertinggal dua poin dari jawara MotoGP 2021 itu dengan tiga balapan tersisa.
Meski tidak mendapatkan poin di GP Thailand 2022 usai finis di posisi ke-17, Quartararo masih memimpin puncak klasemen sementara dengan 219 poin.
Namun, singgasana pembalap andalan Monster Energy Yamaha itu sedang terancam. Ini karena Bagnaia di posisi runner-up hanya tertinggal dua poin saja.
Pirro menjelaskan Ducati selalu mencoba merebut gelar juara dunia MotoGP setelah terakhir diraih Casey Stoner pada 2007. Dia menyebut perjuangan Bagnaia untuk menjadi juara dunia musim ini baru dimulai di GP Australia.
"Di Ducati kami telah mengejar gelar juara dunia selama beberapa tahun. Dari sudut pandang tertentu, kejuaraan sebenarnya seolah-olah dimulai di Australia, dan di mana Pecco harus mengelola berbagai situasi," kata Pirro.
Pirro menjelaskan Ducati punya motor terbaik di lintasan. Tapi, dia juga menyadari balapan tidak bisa diprediksi. Artinya, apa pun bisa terjadi.
Dia menjelaskan Bagnaia tidak mendapatkan poin di Jepang. Sedangkan Quartararo gagal memperlebar jarak di klasemen usai mendapatkan hasil mengecewakan di Thailand.
Analisa ini disampaikan pembalap penguji Ducati, Michele Pirro. Dia menyebut perjuangan Bagnaia untuk menjadi juara dunia MotoGP 2022 baru dimulai.
Ini karena Pecco bisa terus memangkas jarak dengan Quartararo. Nyatanya, dia kini hanya tertinggal dua poin dari jawara MotoGP 2021 itu dengan tiga balapan tersisa.
Meski tidak mendapatkan poin di GP Thailand 2022 usai finis di posisi ke-17, Quartararo masih memimpin puncak klasemen sementara dengan 219 poin.
Namun, singgasana pembalap andalan Monster Energy Yamaha itu sedang terancam. Ini karena Bagnaia di posisi runner-up hanya tertinggal dua poin saja.
Pirro menjelaskan Ducati selalu mencoba merebut gelar juara dunia MotoGP setelah terakhir diraih Casey Stoner pada 2007. Dia menyebut perjuangan Bagnaia untuk menjadi juara dunia musim ini baru dimulai di GP Australia.
"Di Ducati kami telah mengejar gelar juara dunia selama beberapa tahun. Dari sudut pandang tertentu, kejuaraan sebenarnya seolah-olah dimulai di Australia, dan di mana Pecco harus mengelola berbagai situasi," kata Pirro.
Pirro menjelaskan Ducati punya motor terbaik di lintasan. Tapi, dia juga menyadari balapan tidak bisa diprediksi. Artinya, apa pun bisa terjadi.
Dia menjelaskan Bagnaia tidak mendapatkan poin di Jepang. Sedangkan Quartararo gagal memperlebar jarak di klasemen usai mendapatkan hasil mengecewakan di Thailand.