Piala Dunia Basket Wanita FIBA, WINS dan Indonesia

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 06:06 WIB
loading...
Piala Dunia Basket Wanita...
Pebasket Australia, Lauren Jackson, beraksi saat negaranya bentrok Kanada di Piala Dunia Basket Wanita FIBA di Qudos Bank Arena, Sydney, Sabtu (1/10/2022) Foto: REUTERS/JAMES GOURLEY
A A A
SYDNEY - Piala Dunia Basket Wanita FIBA menjadi pesta Australia dan Amerika Serikat (AS). Hajat bola basket wanita terakbar itu digelar di Sydney, 22 September – 1 Oktober 2022. Sydney yang memiliki infrastruktur memadai, yakni komplek Sydney Olympic Park yang dibangun untuk pagelaran Olimpiade 2000.

Mengambil tempat di salah satu venue Sydney Olympic Park, Sydney SuperDome yang dulu dikenal sebagai Qudos Bank Arena, Piala Dunia Basket Wanita FIBA menjadi panggung pengukuhan AS sebagai yang terbaik di muka Bumi. Breanna Stewart dkk datang ke Australia dengan status mentereng, juara dunia empat kali beruntun, kampiun Olimpiade 2020 , dan sederet prestasi lainnya.
Piala Dunia Basket Wanita FIBA, WINS dan Indonesia



Namun sempat ada percikan keraguan. Tim AS yang unjuk gigi di Sydney SuperDome bukan tim yang sama dengan yang tampil di Olimpiade Tokyo. Pentolan tim AS, yang sudah berkali-kali juara seperti Diana Taurasi, Sue Bird dan Sylvia Fowles menyatakan pensiun. Selain itu, AS juga sempat tidak diperkuat beberapa pemain kunci, seperti Chelsea Gray, di laga awal karena masih merayakan sukses memenangkan WNBA, laju pasukan Cheryl Reeve tak terbendung.

Tapi, hal itu tak menggoyahkan kekuatan AS. Finis sebagai juara Grup A, lalu AS melibas Serbia 88-55 di babak delapan besar, menjinakkan Kanada 83-43 di semifinal, dan partai pamungkas menaklukkan China 83-61. AS pun menasbihkan diri sebagai pemilik gelar juara dunia terbanyak, yakni 11 kali. “Ini tim yang sangat menyenangkan, semua bersenang-senang,”ujar Reeve pasca- menumbangkan China.

Bagi Australia, Sydney lagi-lagi mendapat sukses dalam menggelar pesta olahraga level internasional. Australia telah mensejajarkan levelnya dengan negara seperti AS atau Jerman, yang selalu unggul dalam menjadi tuan rumah event prestisius. Ketelatenan dalam merawat infrastruktur kompleks olahraga, serta kekuatan promosi menjadi venue – venue di Sydney Olympic Park selalu sibuk dalam menggelar acara.

Saat Piala Dunia Basket Wanita FIBA berlangsung setidaknya ada sejumlah event besar lainnya, yakni Comic-Con, pertandingan sepak bola Australia, lanjutan liga rugby, serta lainnya. Sydney Olympic Park juga terintegrasi dengan stasiun kereta sehingga warga dimanjakan saat menghadiri event.

“Jadi mudah jika harus menghadiri konser, pertandingan olahraga atau pameran apapun yang ada di sini (Sydney Olympic Park),”ujar Connie, warga Australia, yang hadir di Sydney Olympic Park dengan berkomuter dari Rootty Hills. “Hanya butuh 25 menit untuk sampai sini, dengan biaya AUD2,5,”imbuhnya.

Selain baiknya penyelenggaraan Piala Dunia Basket Wanita FIBA, performa Tim Opals- julukan Australia- sudah menjadi sudah ditunggu-tunggu pendukung tuan rumah. Bertengger di peringkat tiga dunia, Australia berharap bisa tampil sebagai kampiun di hadapan publiknya sendiri. Apalagi dengan comeback-nya Lauren Jackson, pahlawan basket Australia.

Tapi sayang, di laga pembuka The Opals, di luar dugaan takluk dari Prancis, 57-70. Di pertandingan selanjutnya Australia langsung tancap gas, di empat partai berikutnya Jackson dkk membungkus nilai sempurna. Di salah satu laga, Jackson membukukan catatan istimewa dengan mencetak 600 poin sepanjang kariernya di Piala Dunia. Dia menjadi pemain ketiga dengan koleksi poin terbanyak. Posisi pertama serta kedua di tempati pemain Brasil, Hortencia Marcari (930 poin) dan Janeth Dos Santos Arcain (750).

Kontribusi WINS

Piala Dunia Basket Wanita FIBA dimanfaatkan oleh ABC International Development (ABCID) untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan skill jurnalis perempuan. Dengan bendera Women in News and Sports, ABCID konsisten dalam membuat sejumlah program untuk meningkatkan skill penunjang jurnalis perempuan yang bergelut di bidang olahraga. Di Indonesia, WINS telah menggelar pelatihan bagi wartawati olahraga Indonesia pada 2016 dan pelatihan penulisan serta peliputan investigasi olahraga pada 2019.

WINS juga mendorong para alumninya agar aktif di berbagai institusi wartawan olahraga berskala global, termasuk AIPS (International Sports Press Association). Selain secara offline, WINS juga kerap melaksanakan kursus singkat online secara intensif, terutama di masa pandemi, di antaranya adalah WINS Commentary Course pada 2022. Dalam program lanjutan Commentary Course ini, WINS dua jurnalis Indonesia yakni Hanna Fauzie dan Aprelia Wulansari Soewarto dan empat dari Filipina mengasah kemampuan pada ajang Piala Dunia Basket Wanita FIBA.

Indonesia Tuan Rumah FIBA World Cup 2023

Tahun depan, Indonesia akan menggelar pesta basket terbesar yakni FIBA World Cup 2023. Indonesia menjadi co-host bersama Filipina dan Jepang pada 25 Agustus - 10 September 2023. Namun, sayang tim nasional basket Indonesia tidak akan berpartisipasi dalam turnamen ini karena gagal lolos. Marques Bolden dkk tersingkir setelah takluk 58-108 dari China di babak play-off perempat final FIBA Asia Cup 2022.

Dalam kunjungannya, Director General FIBA Media dan Marketing, Frank Leenders, yakin FIBA World Cup 2023 tetap ramai penonton meski tim Merah Putih tidak berlaga. Dia menjelaskan kehadiran pebasket terbaik di dunia dan venue baru akan menjadi daya tarik tersendiri.

Perbasi pun langsung bergerak cepat untuk mensukseskan acara. Mereka membangun Indonesia Arena dengan kapasitas 16.000 orang dan dibangun diatas tanah seluas 31.826 meter persegi.

“Kami optimistis ketika pemain terbaik di dunia akan datang ke Indonesia yang akan semakin menginspirasi orang-orang di sini untuk datang menonton. Selain memiliki venue yang terbaik, tentunya juga akan menjadi daya tarik bagi orang-orang, karena saya bisa membayangkan kebanyakan orang Indonesia ingin melihat venue baru yang brilian ini," kata Leenders beberapa waktu lalu.

Leenders menegaskan Indonesia berambisi untuk menjadi tuan rumah FIBA World Cup dan ingin membawa basket ke tinggi yang lebih tinggi. Dia memahami bahwa bulu tangkis dan sepak bola adalah olahraga yang paling banyak digemari masyarakat Indonesia.

“Jelas bahwa ambisi Indonesia untuk menjadi tuan rumah piala dunia bola basket adalah untuk membawa bola basket ke tingkat tertinggi dalam hierarki olahraga di negara ini. Kami tahu bahwa sepak bola dan bulu tangkis dll memiliki lebih banyak warisan, kami berpikir bahwa piala asia tahun ini adalah sebuah acara yang luar biasa dan juga Perbasi menyelenggarakannya," pungkasnya.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0915 seconds (0.1#10.140)