Ingin Juarai F1 Empat Kali Beruntun, Hamilton Tak Boleh Santai
loading...
A
A
A
SPIELBERG - Ambisi Lewis Hamilton menjadi juara Formula One (F1) empat kali beruntun tampaknya tidak akan mudah. Selain adangan rival, terbatasnya jumlah Grand Prix yang digelar musim ini akibat pandemi Covid-19 membuat tantangan semakin berat.
Federasi Automotif Internasional (FIA) mengonfirmasi bahwa tahun ini hanya terdapat delapan seri demi menjaga kesehatan dan keamanan semua pihak. Dari 22 seri yang direncanakan, tujuh seri dibatalkan dan sembilan seri lainnya ditunda.
Situasi yang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya jelas membuat para pembalap harus bisa memaksimalkan delapan seri yang ada bila ingin menjadi yang terbaik, terutama Hamilton, sang juara bertahan dari tim Mercedes. (Baca: Bos Mercedez Buka Peluang Penuhi Tuntutan Kenaikan Gaji Hamilton)
Maklum, sejak 2016, dia selalu gagal memenangkan seri pembuka F1 meski pada akhirnya menjadi juara di akhir musim. Kejadian serupa kembali terjadi di GP Austria, Minggu (5/7/2020). Pada seri pertama yang berlangsung di Red Bull Ring, Spielberg, Hamilton harus puas menempati posisi keempat.
Itu berarti pembalap Inggris tersebut gagal finis di podium untuk tahun keempat berturut-turut di Austria. Hamilton jelas tidak boleh terlalu santai karena seri balapan tahun ini sangat terbatas.
Kegagalan Hamilton naik podium tidak terlepas dari benturan yang terjadi dengan Red Bull Racing Alexander Albon pada lap ke-61. Senggolan di antara kedua pembalap itu mengulang insiden serupa di F1 GP Brasil 2019.
Senggolan itu berawal dari aksi Albon yang menyalip Hamilton dari sisi luar. Albon pun menempati posisi kedua dan berniat mengejar rekan setim Hamilton, Valltteri Bottas, yang memimpin balapan.
Setelah Albon melewati Hamilton, mobil mereka bersenggolan. Albon pun kehilangan posisi kedua dan menjadi pembalap terakhir dalam balapan. Albon mampu melanjutkan balapan, tapi tidak bisa bersaing memperebutkan kemenangan. Pembalap berpaspor Inggris itu akhirnya finis di posisi ke-13.
Sementara Hamilton hanya mendapatkan penalti lima detik dan tetap melanjutkan balapan. Hamilton mengakui telah melakukan kesalahan fatal yang membuatnya gagal merangsek ke depan dan naik ke podium.
“Tentu saja ini bukan akhir pekan yang hebat bagi saya dan kemarin adalah sepenuhnya kesalahan saya. Jelas saya memiliki kecepatan yang hebat untuk mengatasi ketinggalan dengan Bottas dan kemudian situasi yang sangat disayangkan dengan Albon. Saya tidak percaya kejadian tahun lalu terjadi. Itu benar-benar terasa seperti insiden balapan,” ungkap Hamilton, dilansir fomula1.com.
Federasi Automotif Internasional (FIA) mengonfirmasi bahwa tahun ini hanya terdapat delapan seri demi menjaga kesehatan dan keamanan semua pihak. Dari 22 seri yang direncanakan, tujuh seri dibatalkan dan sembilan seri lainnya ditunda.
Situasi yang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya jelas membuat para pembalap harus bisa memaksimalkan delapan seri yang ada bila ingin menjadi yang terbaik, terutama Hamilton, sang juara bertahan dari tim Mercedes. (Baca: Bos Mercedez Buka Peluang Penuhi Tuntutan Kenaikan Gaji Hamilton)
Maklum, sejak 2016, dia selalu gagal memenangkan seri pembuka F1 meski pada akhirnya menjadi juara di akhir musim. Kejadian serupa kembali terjadi di GP Austria, Minggu (5/7/2020). Pada seri pertama yang berlangsung di Red Bull Ring, Spielberg, Hamilton harus puas menempati posisi keempat.
Itu berarti pembalap Inggris tersebut gagal finis di podium untuk tahun keempat berturut-turut di Austria. Hamilton jelas tidak boleh terlalu santai karena seri balapan tahun ini sangat terbatas.
Kegagalan Hamilton naik podium tidak terlepas dari benturan yang terjadi dengan Red Bull Racing Alexander Albon pada lap ke-61. Senggolan di antara kedua pembalap itu mengulang insiden serupa di F1 GP Brasil 2019.
Senggolan itu berawal dari aksi Albon yang menyalip Hamilton dari sisi luar. Albon pun menempati posisi kedua dan berniat mengejar rekan setim Hamilton, Valltteri Bottas, yang memimpin balapan.
Setelah Albon melewati Hamilton, mobil mereka bersenggolan. Albon pun kehilangan posisi kedua dan menjadi pembalap terakhir dalam balapan. Albon mampu melanjutkan balapan, tapi tidak bisa bersaing memperebutkan kemenangan. Pembalap berpaspor Inggris itu akhirnya finis di posisi ke-13.
Sementara Hamilton hanya mendapatkan penalti lima detik dan tetap melanjutkan balapan. Hamilton mengakui telah melakukan kesalahan fatal yang membuatnya gagal merangsek ke depan dan naik ke podium.
“Tentu saja ini bukan akhir pekan yang hebat bagi saya dan kemarin adalah sepenuhnya kesalahan saya. Jelas saya memiliki kecepatan yang hebat untuk mengatasi ketinggalan dengan Bottas dan kemudian situasi yang sangat disayangkan dengan Albon. Saya tidak percaya kejadian tahun lalu terjadi. Itu benar-benar terasa seperti insiden balapan,” ungkap Hamilton, dilansir fomula1.com.