Keberuntungan Francesco Bagnaia, sang Juara Dunia MotoGP 2022
loading...
A
A
A
VALENCIA - Francesco Bagnaia mengaku beruntung menjadi juara dunia MotoGP 2022 . Pembalap Ducati Lenovo itu menyegel gelar tahun ini usai finis ke-9 di MotoGP Valencia 2022, Minggu (6/11/2022) malam WIB.
Bagnaia mengumpulkan 265 poin, unggul 17 angka dari saingan terdekatnya, Fabio Quartararo, yang mengamankan posisi ke-4 di Sirkuit Ricardo Tormo.
Berbagai catatan manis pun diukir Pecco -sapaan Bagnaia- dengan gelar juara MotoGP 2022-nya. Yang pertama, dia mengakhiri puasa gelar Ducati selama 15 tahun setelah Casey Stoner terakhir kali melakukannya pada 2007 lalu.
Kedua, pembalap kelahiran Turin tersebut juga merupakan rider Italia pertama yang menjadi juara kelas utama dengan menggunakan motor Italia sejak Giacomo Agostini mencapainya pada 1972 lalu bersama MV Agusta.
Selain itu, Pecco juga membawa pulang gelar MotoGP ke Italia sejak Valentino Rossi menggondolnya pada 2009 silam.
Pembalap asal Italia itu mengaku selalu dikelilingi orang-orang terbaik dan tim yang bagus yang membantunya merengkuh takhta tertinggi di balapan kuda besi paling bergengsi di dunia tersebut.
Perjalanan Pecco meraih gelar MotoGP 2022 tidak selalu mulus. Berbagai rintangan dihadapinya sejak melakoni debut di ajang Moto3 pada 2013 lalu dengan Team Italia, SkyVR46 dan juga Aspar-Ducati Mahindra sampai akhirnya bisa menjadi juara Moto2 2018 dengan tim VR46.
Murid Valentino Rossi itu pun harus menunggu selama empat musim sejak debutnya di MotoGP pada 2019 lalu dengan Pramac Ducati untuk menjadi yang terbaik di kelas utama bersama Ducati Lenovo. Dia pun sempat merasakan pahitnya gagal juara tahun lalu saat kalah bersaing dengan El Diablo –julukan Quartararo.
Kendati demikian, Pecco menilai bahwa semua perjalanannya bersama tim-tim yang pernah dibelanya sangat membantunya berkembang untuk menjadi juara MotoGP 2022. Dia pun merasa sangat beruntung bisa di keliingi oleh tim dan juga orang-orang yang hebat yang memberinya kesempatan untuk berkompetisi dan akhirnya menyabet titel perdananya di kelas utama.
“Saya juga harus mengatakan bahwa saya beruntung memiliki kesempatan untuk melakukannya (juara MotoGP). Memang benar bahwa saya melakukan yang terbaik untuk mencapainya, tetapi pada saat yang sama saya juga beruntung dikelilingi oleh orang-orang terbaik yang pernah saya temui,” kata Bagnaia dilansir dari Speedweek, Senin (7/11/2022).
“Tim VR46 dan tim Aspar, yang memberi saya kesempatan untuk berkompetisi. Saya kemudian memiliki kesempatan untuk naik ke MotoGP dengan tim yang sangat bagus,” tambahnya.
“Dan saya mendapat kesempatan untuk bergabung dengan tim pabrik, di mana saya menemukan suasana yang luar biasa. Saya sangat beruntung dan saya bekerja keras untuk itu,” tuturnya.
Bagnaia mengumpulkan 265 poin, unggul 17 angka dari saingan terdekatnya, Fabio Quartararo, yang mengamankan posisi ke-4 di Sirkuit Ricardo Tormo.
Berbagai catatan manis pun diukir Pecco -sapaan Bagnaia- dengan gelar juara MotoGP 2022-nya. Yang pertama, dia mengakhiri puasa gelar Ducati selama 15 tahun setelah Casey Stoner terakhir kali melakukannya pada 2007 lalu.
Kedua, pembalap kelahiran Turin tersebut juga merupakan rider Italia pertama yang menjadi juara kelas utama dengan menggunakan motor Italia sejak Giacomo Agostini mencapainya pada 1972 lalu bersama MV Agusta.
Selain itu, Pecco juga membawa pulang gelar MotoGP ke Italia sejak Valentino Rossi menggondolnya pada 2009 silam.
Pembalap asal Italia itu mengaku selalu dikelilingi orang-orang terbaik dan tim yang bagus yang membantunya merengkuh takhta tertinggi di balapan kuda besi paling bergengsi di dunia tersebut.
Perjalanan Pecco meraih gelar MotoGP 2022 tidak selalu mulus. Berbagai rintangan dihadapinya sejak melakoni debut di ajang Moto3 pada 2013 lalu dengan Team Italia, SkyVR46 dan juga Aspar-Ducati Mahindra sampai akhirnya bisa menjadi juara Moto2 2018 dengan tim VR46.
Murid Valentino Rossi itu pun harus menunggu selama empat musim sejak debutnya di MotoGP pada 2019 lalu dengan Pramac Ducati untuk menjadi yang terbaik di kelas utama bersama Ducati Lenovo. Dia pun sempat merasakan pahitnya gagal juara tahun lalu saat kalah bersaing dengan El Diablo –julukan Quartararo.
Kendati demikian, Pecco menilai bahwa semua perjalanannya bersama tim-tim yang pernah dibelanya sangat membantunya berkembang untuk menjadi juara MotoGP 2022. Dia pun merasa sangat beruntung bisa di keliingi oleh tim dan juga orang-orang yang hebat yang memberinya kesempatan untuk berkompetisi dan akhirnya menyabet titel perdananya di kelas utama.
“Saya juga harus mengatakan bahwa saya beruntung memiliki kesempatan untuk melakukannya (juara MotoGP). Memang benar bahwa saya melakukan yang terbaik untuk mencapainya, tetapi pada saat yang sama saya juga beruntung dikelilingi oleh orang-orang terbaik yang pernah saya temui,” kata Bagnaia dilansir dari Speedweek, Senin (7/11/2022).
“Tim VR46 dan tim Aspar, yang memberi saya kesempatan untuk berkompetisi. Saya kemudian memiliki kesempatan untuk naik ke MotoGP dengan tim yang sangat bagus,” tambahnya.
“Dan saya mendapat kesempatan untuk bergabung dengan tim pabrik, di mana saya menemukan suasana yang luar biasa. Saya sangat beruntung dan saya bekerja keras untuk itu,” tuturnya.
(sha)