Kisah Heroik Lionel Messi-Angel Di Maria: Sukses Juara Dunia U-20, Olimpiade 2008 hingga Piala Dunia 2022
loading...
A
A
A
DOHA - Kisah heroik Lionel Messi dan Angel Di Maria bersama Timnas Argentina mencapai puncaknya di Piala Dunia 2022. Sebelum itu, keduanya jatuh Bangun dan merebut gelar untuk La Albiceleste di berbagai event.
Messi dan Di Maria sukses merebut trofi yang diimpikan, Jules Rimet, setelah Argentina mengalahkan Prancis di final Piala Dunia 2022 , Minggu (18/12/2022) malam WIB.
La Albiceleste menang 4-2 dalam drama adu penalti, setelah bermain imbang 3-3 dalam waktu normal dan perpanjangan. Lionel Messi mencetak dua gol (23’ dari titik penalti dan 108’), sedangkan Di Maria menyumbangkan satu gol (36’). Sedangkan tiga gol Prancis dikemas Kylian Mbappe.
Keduanya berhasil menyempurnakan warisan untuk para pemain muda Timnas Argentina nantinya, semangat dan pantang menyerah. Dilansir dari Bleacher Report, Senin (19/12/2022), perjuangan Messi-Di Maria berawal dari usia muda.
Messi dan Di Maria tercatat sebagai salah dua pemain yang mengantar Argentina menjuarai Piala Dunia U-20 2005. Kala itu, Messi mencetak dua gol kemenangan untuk Argentina atas Nigeria 2-1 di babak final Piala Dunia U-20 2005.
Berlanjut ke kisah selanjutnya, Messi dan Di Maria selalu diikutsertakan hampir di setiap turnamen. Kisah heroik keduanya berlanjut ke Olimpiade 2008, yang mana saat itu Argentina kembali sukses mengalahkan Nigeria 1-0 di babak final cabang olahraga sepak bola pria.
Di Maria berhasil mencetak gol semata wayang dalam pertandingan itu, menandakan kemenangan La Albiceleste. Kebersamaan Messi-Di Maria tidak hanya terjadi dalam keadaan suka. Pada Piala Dunia 2014, keduanya kembali mengantar Argentina menuju partai pamungkas.
Namun, magis keduanya redup pada partai final itu setelah Argentina dikalahkan Jerman 0-1 via gol Mario Gotze. Akan tetapi, keduanya tidak menyerah. Messi dan Di Maria kembali membela La Albiceleste di Piala Dunia 2018.
Sayangnya, Messi dan Di Maria hanya berhasil mengantar La Albiceleste ke babak 16 besar. Di Maria berhasil mencetak gol, namun Timnas Argentina harus pulang setelah dikalahkan Prancis dengan skor tipis 3-4.
Keduanya kembali menegakkan kepala untuk membela Timnas Argentina di Copa America 2021. Gol demi gol berhasil mereka lesakkan untuk La Albieceleste. Pada babak final melawan Timnas Brasil, Argentina akhirnya mengantungi gelar setelah menang 1-0 lewat gol Di Maria.
Tak mau menyerah, Messi-Di Maria yang sudah berusia kepala tiga mencoba peruntungan lagi di Piala Dunia, kali ini edisi 2022. Pada turnamen itu, mimpi mereka akhirnya terwujud setelah Argentina dipastikan merebut trofi ketiga di Piala Dunia.
Semangat dan pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan keduanya meraih kesuksesan. Akhirnya, keduanya berhasil menyempurnakan legasi yang akan diberikan kepada para penerus Tim Tango nantinya.
Messi dan Di Maria sukses merebut trofi yang diimpikan, Jules Rimet, setelah Argentina mengalahkan Prancis di final Piala Dunia 2022 , Minggu (18/12/2022) malam WIB.
La Albiceleste menang 4-2 dalam drama adu penalti, setelah bermain imbang 3-3 dalam waktu normal dan perpanjangan. Lionel Messi mencetak dua gol (23’ dari titik penalti dan 108’), sedangkan Di Maria menyumbangkan satu gol (36’). Sedangkan tiga gol Prancis dikemas Kylian Mbappe.
Keduanya berhasil menyempurnakan warisan untuk para pemain muda Timnas Argentina nantinya, semangat dan pantang menyerah. Dilansir dari Bleacher Report, Senin (19/12/2022), perjuangan Messi-Di Maria berawal dari usia muda.
Messi dan Di Maria tercatat sebagai salah dua pemain yang mengantar Argentina menjuarai Piala Dunia U-20 2005. Kala itu, Messi mencetak dua gol kemenangan untuk Argentina atas Nigeria 2-1 di babak final Piala Dunia U-20 2005.
Berlanjut ke kisah selanjutnya, Messi dan Di Maria selalu diikutsertakan hampir di setiap turnamen. Kisah heroik keduanya berlanjut ke Olimpiade 2008, yang mana saat itu Argentina kembali sukses mengalahkan Nigeria 1-0 di babak final cabang olahraga sepak bola pria.
Di Maria berhasil mencetak gol semata wayang dalam pertandingan itu, menandakan kemenangan La Albiceleste. Kebersamaan Messi-Di Maria tidak hanya terjadi dalam keadaan suka. Pada Piala Dunia 2014, keduanya kembali mengantar Argentina menuju partai pamungkas.
Namun, magis keduanya redup pada partai final itu setelah Argentina dikalahkan Jerman 0-1 via gol Mario Gotze. Akan tetapi, keduanya tidak menyerah. Messi dan Di Maria kembali membela La Albiceleste di Piala Dunia 2018.
Sayangnya, Messi dan Di Maria hanya berhasil mengantar La Albiceleste ke babak 16 besar. Di Maria berhasil mencetak gol, namun Timnas Argentina harus pulang setelah dikalahkan Prancis dengan skor tipis 3-4.
Keduanya kembali menegakkan kepala untuk membela Timnas Argentina di Copa America 2021. Gol demi gol berhasil mereka lesakkan untuk La Albieceleste. Pada babak final melawan Timnas Brasil, Argentina akhirnya mengantungi gelar setelah menang 1-0 lewat gol Di Maria.
Tak mau menyerah, Messi-Di Maria yang sudah berusia kepala tiga mencoba peruntungan lagi di Piala Dunia, kali ini edisi 2022. Pada turnamen itu, mimpi mereka akhirnya terwujud setelah Argentina dipastikan merebut trofi ketiga di Piala Dunia.
Semangat dan pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan keduanya meraih kesuksesan. Akhirnya, keduanya berhasil menyempurnakan legasi yang akan diberikan kepada para penerus Tim Tango nantinya.
(sha)