Waspada, Djokovic di Ambang Sejarah
A
A
A
PARIS - Novak Djokovic diprediksi akan menjadi petenis kedelapan yang berhasil menyelesaikan empat grand slam dengan kemenangan saat ia tampil di Prancis Terbuka akhir pekan ini. Sejak tampil di grand slam kedua tahun ini, Djoker - julukan Djokovic - sepertinya tak pernah lelah mengakhiri rasa penasarannya. Karena ia diketahui belum pernah mengangkat mahkota juara di Roland Garros.
Kemenangan ini akan membawa Djokovic berada bersama ketujuh petenis lainnya yang sudah lebih dulu mengumpulkan trofi di empat grand slam. Mereka adalah Fred Perry, Don Budge, Rod Laver, Roy Emerson, Andre Agassi, Roger Federer dan Rafael Nadal.
Artinya, Djokovic saat ini tengah berada di ambang sejarah sekaligus menambah koleksi gelarnya menjadi sembilan. Ayah satu anak ini datang ke Paris dengan rekor mengesankan dengan kemenangan 22 pertandingan secara beruntun. Keberhasilan itu ditorehkannya sejak merebut trofi kelima di Australia Terbuka, Indian Wells, Miami, Monte Carlo, dan lapangan tanah liat Roma. (Baca juga: Menanti Duel Serena vs Sharapova di Prancis Terbuka)
Catatan mengesankan itu seperti mengingatkan penampilan Djokovic pada 2011 lalu. Empat tahun berguru dengan Boris Becker dan Marian Vajda, petenis Serbia ini bak menjelma sebagai pemain yang sulit untuk dikalahkan.
Menurut data ATP, Kamis (21/5/2015), ada banyak fakta menarik di balik keberhasilan suami dari Jelena Ristik. Salah satunya tentang gaya permainannya yang lebih menyerang. Selain itu, dia juga tercatat lebih banyak melawan petenis top peringkat 10 dunia sebanyak 15 kali. Ini jauh lebih sering ketimbang sebelumnya yang hanya 13 kali.
Djokovic tetap difavoritkan merebut trofi juara di Prancis Terbuka. Setelah dua selesai runner-up Rafael Nadal, kali ini ia akan bersaing dengan pengalaman yang lebih besar. "Saya tidak berpikir bahwa saya perlu memompa penampilan saya atau melakukan sesuatu yang istimewa untuk menjadi sukses di Roland Garros. Saya sudah sangat dekat dengan gelar itu sebelumnya, memainkan beberapa putaran final," kata Djokovic, yang baru saja mengalahkan Federer 6-4, 6-3 di Roma Masters akhir pekan lalu.
"Saya hanya perlu untuk terus mempersiapkan diri untuk acara itu. Cobalah untuk menjaga rutinitas yang terjadi dan berharap itu akan membawa saya di mana saya ingin berada."
Rolland Garros akan menjadi penampilan ke-11 Djokovic dan dia berharap bisa meniru keberhasilan Andres Gomes (1990), Andre Agassi (1999), dan Federer (2009), dengan berhasil merebut gelar juara. Sekarang tergantung pada diri raja tenis dunia apakah dia mampu menyelesaikan peceklik kegagalannya di Prancis Terbuka atau berhasil mencetak sejarah.
Kemenangan ini akan membawa Djokovic berada bersama ketujuh petenis lainnya yang sudah lebih dulu mengumpulkan trofi di empat grand slam. Mereka adalah Fred Perry, Don Budge, Rod Laver, Roy Emerson, Andre Agassi, Roger Federer dan Rafael Nadal.
Artinya, Djokovic saat ini tengah berada di ambang sejarah sekaligus menambah koleksi gelarnya menjadi sembilan. Ayah satu anak ini datang ke Paris dengan rekor mengesankan dengan kemenangan 22 pertandingan secara beruntun. Keberhasilan itu ditorehkannya sejak merebut trofi kelima di Australia Terbuka, Indian Wells, Miami, Monte Carlo, dan lapangan tanah liat Roma. (Baca juga: Menanti Duel Serena vs Sharapova di Prancis Terbuka)
Catatan mengesankan itu seperti mengingatkan penampilan Djokovic pada 2011 lalu. Empat tahun berguru dengan Boris Becker dan Marian Vajda, petenis Serbia ini bak menjelma sebagai pemain yang sulit untuk dikalahkan.
Menurut data ATP, Kamis (21/5/2015), ada banyak fakta menarik di balik keberhasilan suami dari Jelena Ristik. Salah satunya tentang gaya permainannya yang lebih menyerang. Selain itu, dia juga tercatat lebih banyak melawan petenis top peringkat 10 dunia sebanyak 15 kali. Ini jauh lebih sering ketimbang sebelumnya yang hanya 13 kali.
Djokovic tetap difavoritkan merebut trofi juara di Prancis Terbuka. Setelah dua selesai runner-up Rafael Nadal, kali ini ia akan bersaing dengan pengalaman yang lebih besar. "Saya tidak berpikir bahwa saya perlu memompa penampilan saya atau melakukan sesuatu yang istimewa untuk menjadi sukses di Roland Garros. Saya sudah sangat dekat dengan gelar itu sebelumnya, memainkan beberapa putaran final," kata Djokovic, yang baru saja mengalahkan Federer 6-4, 6-3 di Roma Masters akhir pekan lalu.
"Saya hanya perlu untuk terus mempersiapkan diri untuk acara itu. Cobalah untuk menjaga rutinitas yang terjadi dan berharap itu akan membawa saya di mana saya ingin berada."
Rolland Garros akan menjadi penampilan ke-11 Djokovic dan dia berharap bisa meniru keberhasilan Andres Gomes (1990), Andre Agassi (1999), dan Federer (2009), dengan berhasil merebut gelar juara. Sekarang tergantung pada diri raja tenis dunia apakah dia mampu menyelesaikan peceklik kegagalannya di Prancis Terbuka atau berhasil mencetak sejarah.
(sha)