Sisi Humanis Ronaldo Tak Hanya Soal Martunis
A
A
A
LISBON - Gambaran sosok arogan, sombong dan gaya hidup glamor memang melekat pada diri mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo sejak awal karirnya. Bahkan dalam bumbu rivalitas dirinya dengan penyerang Barcelona, Lionel Messi di Liga Spanyol, sosok Ronaldo memainkan peran antagonis ketika La Pulga -julukan Messi- dianggap pemain yang bersahaja dengan sifat pendiamnya. Tapi semua orang mungkin melupakan sisi humanis Ronaldo saat mengulurkan tangannya untuk Martunis dan para korban Tsunami di Aceh.
Martunis seakan menjadi contoh sempurna sisi humanis Ronaldo, di tengah pandangan banyak pihak yang menilainya sebagai pemain sombong, arogan, suka foya-foya, hidup glamor, dan sering berganti-ganti kekasih. Gambaran sosok arogan yang melekat pada diri Ronaldo makin terasa ketika bergabung bersama Real Madrid. Tapi Ronaldo yang kerap identik dengan sosok jahat, perlahan mulai merubah citranya. Di dalam lapangan, Ronaldo mungkin berperan sebagai pemain arogan yang haus kesuksesan, tapi sebagai manusia Ia adalah sosok yang sangat toleran dan peduli terhadap sesama.
(Baca Juga: Kisah Ajaib Martunis Ikuti Jejak Ronaldo)
Sebagai orang Indonesia, tentu kita tidak akan lupa dengan kunjungan Ronaldo ke Aceh setelah melihat seorang bocah delapan tahun bernama Martunis yang merupakan korban selamat bencana alam tsunami 2004. Martunis yang bertahan hidup seorang diri, setelah terombang-ambing di atas gelombang tsunami dengan mengenakan jersey kebanggaan timnas Portugal telah menggerakkan hati Ronaldo. Pemain yang identik dengan nomor tujuh itupun mengunjungi Aceh, bertemu dengan Martunis dan mengangkatnya sebagai anak.
Bahkan Ia turut menyumbang serta menggalang dana untuk program rehabilitas dan rekonstruksi Aceh. Tak berhenti sampai disitu puluhan tahun berselang, Ronaldo masih intens membantu anak angkatnya tersebut. Masuknya Martunis dalam akademi pemain muda Sporting Lisbon, tentu tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Ronaldo. Tak hanya soal Martunis, Ronaldo juga sering terlibat dalam berbagai bantuan kemanusiaan. Pemain Madrid yang satu ini juga dikenal sebagai salah seorang pemain yang vokal dalam menentang berbagai agresi militer Israel.
Ketika masih berseragam United, Ronaldo pernah tertangkap kamera mengenakan selendang putih-merah atau Keffiyeh, yang melambangkan dukungan untuk Palestina. Sikap dukungan Ronaldo kepada rakyat Palestina terlihat jelas saat pertandingan Portugal melawan Israel pada babak kualifikasi Piala Dunia di Tel Aviv. Selepas pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1, Ronaldo terlihat berjalan lurus meninggalkan lapangan tanpa melakukan tradisi bertukar jersey, meskipun terlihat salah seorang pemain Israel menawarkan jerseynya.
Pada 2012, Ronaldo juga mendonasikan 1.5 juta Euro kepada jutaan anak-anak di Gaza setelah memberikan penghargaan Sepatu Emas (Golden Boot) yang diterimanya kepada Real Madrid Foundation. Sepatu emas tersebut kemudian dilelang dan hasilnya disumbangkan untuk membangun sekolah-sekolah di tanah Palestina. Sebelumnya, Ronaldo juga diketahui menjual sepatu-sepatu olahraganya yang juga dikirimkan untuk masyarakat Gaza, Palestina. Ia pernah memberikan bantuan untuk Rumah Sakit di Madeira, kampung halamannya.
Ronaldo bahkan pernah membantu biaya pengobatan seorang anak penderita kanker. Pada 2013, Ronaldo juga menjadi duta Save the Children, sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak anak di dunia. Terlepas dari apapun yang terjadi di atas lapangan hijau, Ronaldo adalah sosok yang patut untuk dijadikan idola. Ia menjadi contoh bila perbedaan apapun tidak menghalangi bagi kita untuk berkontribusi dalam hal kemanusiaan.
Martunis seakan menjadi contoh sempurna sisi humanis Ronaldo, di tengah pandangan banyak pihak yang menilainya sebagai pemain sombong, arogan, suka foya-foya, hidup glamor, dan sering berganti-ganti kekasih. Gambaran sosok arogan yang melekat pada diri Ronaldo makin terasa ketika bergabung bersama Real Madrid. Tapi Ronaldo yang kerap identik dengan sosok jahat, perlahan mulai merubah citranya. Di dalam lapangan, Ronaldo mungkin berperan sebagai pemain arogan yang haus kesuksesan, tapi sebagai manusia Ia adalah sosok yang sangat toleran dan peduli terhadap sesama.
(Baca Juga: Kisah Ajaib Martunis Ikuti Jejak Ronaldo)
Sebagai orang Indonesia, tentu kita tidak akan lupa dengan kunjungan Ronaldo ke Aceh setelah melihat seorang bocah delapan tahun bernama Martunis yang merupakan korban selamat bencana alam tsunami 2004. Martunis yang bertahan hidup seorang diri, setelah terombang-ambing di atas gelombang tsunami dengan mengenakan jersey kebanggaan timnas Portugal telah menggerakkan hati Ronaldo. Pemain yang identik dengan nomor tujuh itupun mengunjungi Aceh, bertemu dengan Martunis dan mengangkatnya sebagai anak.
Bahkan Ia turut menyumbang serta menggalang dana untuk program rehabilitas dan rekonstruksi Aceh. Tak berhenti sampai disitu puluhan tahun berselang, Ronaldo masih intens membantu anak angkatnya tersebut. Masuknya Martunis dalam akademi pemain muda Sporting Lisbon, tentu tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Ronaldo. Tak hanya soal Martunis, Ronaldo juga sering terlibat dalam berbagai bantuan kemanusiaan. Pemain Madrid yang satu ini juga dikenal sebagai salah seorang pemain yang vokal dalam menentang berbagai agresi militer Israel.
Ketika masih berseragam United, Ronaldo pernah tertangkap kamera mengenakan selendang putih-merah atau Keffiyeh, yang melambangkan dukungan untuk Palestina. Sikap dukungan Ronaldo kepada rakyat Palestina terlihat jelas saat pertandingan Portugal melawan Israel pada babak kualifikasi Piala Dunia di Tel Aviv. Selepas pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1, Ronaldo terlihat berjalan lurus meninggalkan lapangan tanpa melakukan tradisi bertukar jersey, meskipun terlihat salah seorang pemain Israel menawarkan jerseynya.
Pada 2012, Ronaldo juga mendonasikan 1.5 juta Euro kepada jutaan anak-anak di Gaza setelah memberikan penghargaan Sepatu Emas (Golden Boot) yang diterimanya kepada Real Madrid Foundation. Sepatu emas tersebut kemudian dilelang dan hasilnya disumbangkan untuk membangun sekolah-sekolah di tanah Palestina. Sebelumnya, Ronaldo juga diketahui menjual sepatu-sepatu olahraganya yang juga dikirimkan untuk masyarakat Gaza, Palestina. Ia pernah memberikan bantuan untuk Rumah Sakit di Madeira, kampung halamannya.
Ronaldo bahkan pernah membantu biaya pengobatan seorang anak penderita kanker. Pada 2013, Ronaldo juga menjadi duta Save the Children, sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak anak di dunia. Terlepas dari apapun yang terjadi di atas lapangan hijau, Ronaldo adalah sosok yang patut untuk dijadikan idola. Ia menjadi contoh bila perbedaan apapun tidak menghalangi bagi kita untuk berkontribusi dalam hal kemanusiaan.
(akr)