Keberanian Nai Khanom Tom Terus Mendunia

Senin, 03 Agustus 2015 - 12:45 WIB
Keberanian Nai Khanom...
Keberanian Nai Khanom Tom Terus Mendunia
A A A
Muay Thai, nama beladiri ini sekarang tengah digandrungi di belahan dunia termasuk Indonesia. Perkembangannya sekarang bisa dikatakan sangat pesat dengan mudah ditemukannya pusat pelatihan yang telah menyedot perhatian bukan hanya lelaki namun juga kaum perempuan.

Sekilas publik mengetahui cabang bela diri tangan kosong ini berasal dari Thailand. Namun tahukah sejarah Muay Thai itu sendiri.

Kata Muay Thai berasal dari dua suku kata, yakni mavya yang dalam bahasa sansekerta berarti tinju. Sedangkan Thai sendiri mewakili suku Thai. Bela diri juga dikenal dengan sebutan 'Seni Delapan Tungkai'. Ini bisa dipahami mengingat dalam aksinya, seorang atlet menggunakan delapan bagian tubuh untuk menyerang dan bertahan, kedua kaki, tungkai, tulang kering, lutut dan siku.

Keberadaan Muay Thai yang berkembang sekarang ini merupakan perkembangan dari Muay Boran atau tinju kuno. Tinju kuno ini sebelumnya menjadi andalan bala tentara Siam kala menghadapi musuh dengan tangan kosong. Tendangan, sapuan kaki, lompatan, dan teknik siku menjadi andalan saat melumpuhkan musuh.

Dari berbagai sumber yang diperoleh Sindonews, disebutkan Muay Thai tak lepas dari sejarah perkembangan kerajaan Siam (nama awal Thailand) dan adalah Raja Phra Cao Sua yang memerintah pada 1702 yang mengajarkan kali pertama ke seluruh bala tentaranya.

Tanpa dinyana, olah raga yang mengandalkan kekuatan tangan dan kaki ini terus berkembang. Puncaknya saat terjadi penyerbuan yang dilakukan pasukan Burma di tahun 1774. Ketika itu, petarung termashyur Thailand, Nai Khanom Tom ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Keberanian Nai Khanom Tom Terus Mendunia

Patung untuk mengabdikan dedikasi dan keberanian Nai Khanom Tom mengalahkan 10 petarung Burma/Tiger Muaythai

Kejadian ini ternyata menjadi titik awal Muay Thai dikenal sebagai olah raga yang mematikan sekaligus menarik perhatian umum. Itu bisa terjadi setelah Khanom Tom berhasil melibas 10 petarung Burma dalam sebuah kontes pertarungan yang digagas Raja Mangra. Sebagai hadiah, Khanom Tom akhirnya dibebaskan dan kembali ke Ayyuthaya sebagai seorang pahlawan.

Kemenangan ini disambut gempita di Thailand dan memberikan inspirasi kepada semua kaum lelaki di negeri Gajah Putih tersebut. Mereka menjadikan Muay Thai salah satu bekal untuk menghadapi serangan lawan jarak pendek.

Masifnya perkembangan Muay Thai ini tak lepas dari titah langsung raja yang berkuasa dari generasi ke generasi. Raja Chulalongkorn (1986) salah satu penguasa yang getol mengembangkan olah raga ini. Ia banyak mendirikan kamp pelatihan di seluruh negeri.
Keberanian Nai Khanom Tom Terus Mendunia


Muay Thai pun berkembang bukan hanya sebagai olah raga tradisional. Muay Thai telah menjadi bagian budaya dan identitas bangsa Siam hingga kini. Tak heran kalau Muay Thai menjadi 'kewajiban' semua orang di sana. Bukan hanya tempat pelatihan yang banyak bertebaran di pelosok provinsi di Thailand, namun juga kejuaraan tingkat daerah sampai pusat.

Kata Muay Thai berasal dari dua suku kata, yakni mavya yang dalam bahasa sansekerta berarti tinju. Sedangkan Thai sendiri mewakili suku Thai. Bela diri juga dikenal dengan sebutan 'Seni Delapan Tungkai'. Ini bisa dipahami mengingat dalam aksinya, seorang atlet menggunakan delapan bagian tubuh untuk menyerang dan bertahan, kedua kaki, tungkai, tulang kering, lutut dan siku.

Keberadaan Muay Thai yang berkembang sekarang ini merupakan perkembangan dari Muay Boran atau tinju kuno. Tinju kuno ini sebelumnya menjadi andalan bala tentara Siam kala menghadapi musuh dengan tangan kosong. Tendangan, sapuan kaki, lompatan, dan teknik siku menjadi andalan saat melumpuhkan musuh.

*Dari berbagai sumber
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)