Laskar Dampo Awang Pertahankan 5 Pemain Luar
A
A
A
REMBANG - PSIR Rembang akan mempertahankan lima pemain luar yang dikontrak selama Turnamen Piala Kemerdekaan. Kendati berada di papan bawah Grup C, pemain Laskar Dampo Awang tetap diapresiasi oleh manajemen karena performa ciamik mereka.
Pengurus secara resmi belum berani menyatakan nama-nama yang siap dipatenkan pada musim-musim yang akan datang. Yang jelas, kelimanya bisa mencuri perhatian Pelatih Bambang "Mack" Handoyo.
"Lima pemain itu mulai dari depan, tengah dan belakang. Itu menjadi catatan positif untuk dipertahankan musim selanjutnya," kata Manajer PSIR Siswanto.
Dalam Piala Kemerdekaan, PSIR Rembang telah mendatangkan 14 pemain dari luar daerah. Pemain di klub tetangga seperti Persiku Kudus pun direkrut. Namun di antara nama-nama yang diturunkan, tidak semuanya layak untuk dipertahankan.
Siswanto mengatakan, turnamen tersebut sangat bermanfaat bagi klub, meski timnya harus tersingkir lebih cepat di Grup C. Namun dibalik kekalahan tersebut, tim oranye-oranye ini setidaknya sudah memiliki gambaran susunan pemain terbaik musim depan.
"Kami sudah ada sedikit gambaran, siapa yang pantas untuk mengisi kekosongan di PSIR. Selama ini kami hanya bisa mengandalkan pemain lokal," ucapnya.
Tidak hanya beruntung sudah memiliki pandangan pemain-pemain yang akan direkrut musim depan. Di sisi lain, tim yang ber-homebase di Stadion Krida, Rembang, saat ini juga meradang.
Pasalnya, penyelenggara turnamen belum melunasi match fee pertandingan, kendati tim sudah melakoni laga terakhirnya kontra Persibangga Purbalingga pada Senin (24/8). PSIR baru mendapatkan subsidi Rp75 juta, dari total Rp250 juta yang dijanjikan oleh penyelenggara yakni Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tidak hanya PSIR, tim asal Jawa Tengah lainnya di Grup C juga mengalami hal serupa.
"Penyelenggara kurang komitmen. Akibat match fee tersendat, kami baru bisa melunasi gaji pemain setengahnya. Sisanya akan kami penuhi setelah dibayar oleh penyelenggara,"ucapnya.
Pengurus secara resmi belum berani menyatakan nama-nama yang siap dipatenkan pada musim-musim yang akan datang. Yang jelas, kelimanya bisa mencuri perhatian Pelatih Bambang "Mack" Handoyo.
"Lima pemain itu mulai dari depan, tengah dan belakang. Itu menjadi catatan positif untuk dipertahankan musim selanjutnya," kata Manajer PSIR Siswanto.
Dalam Piala Kemerdekaan, PSIR Rembang telah mendatangkan 14 pemain dari luar daerah. Pemain di klub tetangga seperti Persiku Kudus pun direkrut. Namun di antara nama-nama yang diturunkan, tidak semuanya layak untuk dipertahankan.
Siswanto mengatakan, turnamen tersebut sangat bermanfaat bagi klub, meski timnya harus tersingkir lebih cepat di Grup C. Namun dibalik kekalahan tersebut, tim oranye-oranye ini setidaknya sudah memiliki gambaran susunan pemain terbaik musim depan.
"Kami sudah ada sedikit gambaran, siapa yang pantas untuk mengisi kekosongan di PSIR. Selama ini kami hanya bisa mengandalkan pemain lokal," ucapnya.
Tidak hanya beruntung sudah memiliki pandangan pemain-pemain yang akan direkrut musim depan. Di sisi lain, tim yang ber-homebase di Stadion Krida, Rembang, saat ini juga meradang.
Pasalnya, penyelenggara turnamen belum melunasi match fee pertandingan, kendati tim sudah melakoni laga terakhirnya kontra Persibangga Purbalingga pada Senin (24/8). PSIR baru mendapatkan subsidi Rp75 juta, dari total Rp250 juta yang dijanjikan oleh penyelenggara yakni Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tidak hanya PSIR, tim asal Jawa Tengah lainnya di Grup C juga mengalami hal serupa.
"Penyelenggara kurang komitmen. Akibat match fee tersendat, kami baru bisa melunasi gaji pemain setengahnya. Sisanya akan kami penuhi setelah dibayar oleh penyelenggara,"ucapnya.
(aww)