Mares Kalah, Santa Cruz Raja Los Angeles
A
A
A
LOS ANGELES - Leo Santa Cruz tetap mempertahankan rekor tak terkalahkannya setelah memenangkan duel unifikasi gelar kelas bulu WBA kosong dan sabuk WBC melawan Abner Mares di Staples Center. Petinju yang lebih muda dua tahun dari mantan juara dunia tiga divisi itu menang dengan keputusan bulat 117-111, 114-114, dan 117-111.
Kedua petinju yang berasal dari Meksiko sukses memberikan hiburan menarik 13.109 ribu penonton yang memadati Staples Center. Bahkan Santa Cruz dan Mares seperti tengah berada di kampung halaman, sebab ribuan penonton tak henti-hentinya menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Namun demikian, pertarungan tampaknya menjadi kemenangan yang jelas untuk Santa Cruz. Pasalnya, petinju berusia 27 tahun itu terlihat leluasa dalam melepaskan pukulan di ronde awal hingga ronde 12. (Baca juga: Gaya Kriminal ala Abner Mares)
Santa Cruz hanya kecolongan di ronde keempat ketika Mares secara membabi buta melepaskan pukulan yang sulit dibendung. Namun dia tidak kehilangan akal untuk kembali mendominasi jalannya pertarungan.
Tepat di ronde kesepuluh dan 12, Santa Cruz sukses membuat Mares menderita. Karena ia mampu melepaskan pukulan di detik-detik terakhir dan secara otomatis Santa Cruz telah memenangkan gelar juara dunia di tiga divisi.
Kedua petinju yang berasal dari Meksiko sukses memberikan hiburan menarik 13.109 ribu penonton yang memadati Staples Center. Bahkan Santa Cruz dan Mares seperti tengah berada di kampung halaman, sebab ribuan penonton tak henti-hentinya menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Namun demikian, pertarungan tampaknya menjadi kemenangan yang jelas untuk Santa Cruz. Pasalnya, petinju berusia 27 tahun itu terlihat leluasa dalam melepaskan pukulan di ronde awal hingga ronde 12. (Baca juga: Gaya Kriminal ala Abner Mares)
Santa Cruz hanya kecolongan di ronde keempat ketika Mares secara membabi buta melepaskan pukulan yang sulit dibendung. Namun dia tidak kehilangan akal untuk kembali mendominasi jalannya pertarungan.
Tepat di ronde kesepuluh dan 12, Santa Cruz sukses membuat Mares menderita. Karena ia mampu melepaskan pukulan di detik-detik terakhir dan secara otomatis Santa Cruz telah memenangkan gelar juara dunia di tiga divisi.
(bep)