AS Terbuka 2015 Diancam Pesawat Tak Berawak
A
A
A
LOS ANGELES - Turnamen AS Terbuka 2015 digemparkan dengan adanya serangan drone atau pesawat tak berawak. Namun, itu bukan serangan sungguhan seperti yang kerap terjadi di Timur Tengah di mana drone digunakan untuk melakukan pemboman.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kecelakaan drone tersebut tetap saja membuat heboh Stadion Loius Amstrong. Sebab, saat itu tengah dilangsungkan pertandingan Flavia Pennetta dari Italia melawan petenis Rumania Monica Niculescu. Penneta sendiri dalam pertandingan tersebut menang 6-1,6-4.
Seperti diberitakan, Reuters, Jumat (4/9/2015), juru bicara Asosiasi Tenis AS mengatakan saat ini pihak polisi tengah menyelidiki mengapa pesawat tak berawak ini sampai nyasar ke stadion.
Penneta menuturkan sempat mendengar suara drone menderu di atas stadion. Namun saat itu ia tidak mengetahui kalau suara itu berasal dari drone.
Reaksi pertama Penneta sempat takut. Ia terbayang akan adanya serangan bom. "Saya sedikit takut. Saya langsung berkata, segala sesuatu bisa terjadi di dunia. Saya pikir, OK semunya akan berakhir. Itu hal yang terjadi," kata Panneta.
Penneta baru sedikit nyaman setelah diberitahukan oleh wasit kalau suara menderu tersebut drone. Bahkan pesawat tak berawak tersebut akhirnya hancur berkeping setelah jatuh. "Wasit sendiri menunggu kepastian dari polisi untuk melanjutkan pertandingan."
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kecelakaan drone tersebut tetap saja membuat heboh Stadion Loius Amstrong. Sebab, saat itu tengah dilangsungkan pertandingan Flavia Pennetta dari Italia melawan petenis Rumania Monica Niculescu. Penneta sendiri dalam pertandingan tersebut menang 6-1,6-4.
Seperti diberitakan, Reuters, Jumat (4/9/2015), juru bicara Asosiasi Tenis AS mengatakan saat ini pihak polisi tengah menyelidiki mengapa pesawat tak berawak ini sampai nyasar ke stadion.
Penneta menuturkan sempat mendengar suara drone menderu di atas stadion. Namun saat itu ia tidak mengetahui kalau suara itu berasal dari drone.
Reaksi pertama Penneta sempat takut. Ia terbayang akan adanya serangan bom. "Saya sedikit takut. Saya langsung berkata, segala sesuatu bisa terjadi di dunia. Saya pikir, OK semunya akan berakhir. Itu hal yang terjadi," kata Panneta.
Penneta baru sedikit nyaman setelah diberitahukan oleh wasit kalau suara menderu tersebut drone. Bahkan pesawat tak berawak tersebut akhirnya hancur berkeping setelah jatuh. "Wasit sendiri menunggu kepastian dari polisi untuk melanjutkan pertandingan."
(bbk)