Pembalap F1 Berharap Hujan Turun Singkirkan Kabut Asap Indonesia
A
A
A
BANGKOK - Jenson Button tengah was-was soal Grand Prix Formula 1 Singapura akhir pekan nanti yang sedang terganggu kabut asap dari Indonesia. Pembalap McLaren asal Inggris itu pun berharap semoga hujan bisa menyingkirkan asap saat perlombaan.
"Hal itu (kabut asap) akan membuat anda sulit mengemudi. Anda mencium bau asap, tetapi di satu sisi anda harus memacu diri anda semaksimal mungkin di dalam mobil dan menghirup udara segar. Itu masalah besar, tapi mudah-mudahan akan segera jernih sebab berkaitan dengan kesehatan," tegasnya dilansir Reuters, Kamis (17/9/2015).
Asap kebakaran hutan di Riau memang sudah menjalar ke berbagai negara di Asia Tenggara terdekat, termasuk Singapura. Namun panitia GP Singapura sejauh ini menegaskan agenda balap Lewis Hamilton dkk tidak akan diundur akibat masalah lingkungan tersebut. (Baca Juga: Kabut Asap Hantui GP Singapura)
Tak ayal, satu-satunya harapan para pembalap jelas hujan bakal turun akhir pekan nanti. Button pun mengaku siap jika memang harus balapan di tengah hujan deras meski sirkuit jalanan Marina Bay terkenal licin jika diguyur air.
"Ini akan sangat gila mengemudikan mobil Formula 1 di trek yang basah. Sirkuit akan sangat gila jika kering, terutama pada sirkuit seperti Singapura, sehingga basah akan jadi lebih sulit. Tapi saya pikir fans yang menonton di TV akan menyukainya, bahkan penonton yang datang," imbuhnya.
"Mereka akan sedikit basah, tapi saya pikir akan menyukai pengalaman menonton Formula 1 pada malam hari di tengah hujan dengan rem cakram dan nuansa panas dari api knalpot. Saya pikir itu akan sangat menambah catatan balapan di tengah sesuatu yang basah. Saya pikir nanti akan jadi tontonan yang menarik dan terjadi sesuatu. Ya, kami akan balapan dengan basah," pungkasnya. (Baca Juga: F1 Pasang Kamera Pengintai Kecelakaan)
"Hal itu (kabut asap) akan membuat anda sulit mengemudi. Anda mencium bau asap, tetapi di satu sisi anda harus memacu diri anda semaksimal mungkin di dalam mobil dan menghirup udara segar. Itu masalah besar, tapi mudah-mudahan akan segera jernih sebab berkaitan dengan kesehatan," tegasnya dilansir Reuters, Kamis (17/9/2015).
Asap kebakaran hutan di Riau memang sudah menjalar ke berbagai negara di Asia Tenggara terdekat, termasuk Singapura. Namun panitia GP Singapura sejauh ini menegaskan agenda balap Lewis Hamilton dkk tidak akan diundur akibat masalah lingkungan tersebut. (Baca Juga: Kabut Asap Hantui GP Singapura)
Tak ayal, satu-satunya harapan para pembalap jelas hujan bakal turun akhir pekan nanti. Button pun mengaku siap jika memang harus balapan di tengah hujan deras meski sirkuit jalanan Marina Bay terkenal licin jika diguyur air.
"Ini akan sangat gila mengemudikan mobil Formula 1 di trek yang basah. Sirkuit akan sangat gila jika kering, terutama pada sirkuit seperti Singapura, sehingga basah akan jadi lebih sulit. Tapi saya pikir fans yang menonton di TV akan menyukainya, bahkan penonton yang datang," imbuhnya.
"Mereka akan sedikit basah, tapi saya pikir akan menyukai pengalaman menonton Formula 1 pada malam hari di tengah hujan dengan rem cakram dan nuansa panas dari api knalpot. Saya pikir itu akan sangat menambah catatan balapan di tengah sesuatu yang basah. Saya pikir nanti akan jadi tontonan yang menarik dan terjadi sesuatu. Ya, kami akan balapan dengan basah," pungkasnya. (Baca Juga: F1 Pasang Kamera Pengintai Kecelakaan)
(bbk)