36 Negara Pastikan Tampil di Tour de Singkarak 2015
A
A
A
PADANG - Ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) edisi ke-7 akan kembali digelar. Ajang yang digelar mulai 3 hingga 11 Oktober 2015 mendatang dengan jarak 1.341,5 km akan diikuti 24 tim dari 36 negara.
Chairman Tour de Singkarak Sapta Nirwandar mengatakan, TdS merupakan ajang balap sepeda internasional yang paling besar ditonton dan paling meriah. Selain sarana mempromosikan Sumatera Barat, kegiatan ini juga diekspetasikan dapat memacu pembangunan infrastruktur daerah dan membuka akses wilayah untuk pasar dan investasi.
“Secara bertahap kegiatan ini telah melahirkan dampak multiplier efek ekonomi antara lain bagi perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan tujuan wisata. Bagi masyarakat Sumatera Barat sendiri, mega event ini akan memberi dampak positif bagi beragam sektor di sekitar wilayah yang dilalui oleh rute TDS, Ini adalah sport tourism. Kita ingin mempromosikan kebudayaan Indonesia, khususnya Sumatera Barat,” ujar Sapta Nirwandar, Rabu (30/9/2015)
Pada TdS 2015 kali ini akan dikuti 24 tim dari 36 negara. Sebanyak 24 tim peserta ini antara lain Asian Racing Team (Jepang), Arbo Denzel Cliff (Austria), 7 Eleven Roadbike (Filipina), Holy Brother Cycling Team (Republik Rakyat Cina), Attaque Team Gusto (Taiwan), National Sports Council (Malaysia), Pegasus Continental Cycling Team (Indonesia), Pishgaman Giant Team (Iran), St. George Merida Cycling Team (Australia), Singaha Infinite Cycling Team (Thailand), Team Diferdance Gigi Losch (Luksemburg), Track Team Astana (Kazakhstan), Uzbekistan National Team (Uzbekistan), dan ada beberapa tim terbaik yang akan dipilih PB ISSI untuk mengikuti kegiatan ini.
"Tahun ini lebih menantang. Apalagi 24 tim itu berasal dari 36 negara," ujar Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata Raseno Arya.
Menariknya, kata Raseno, Tour de Singkarak tahun ini diikuti banyak tim yang berpengalaman dalam lomba balap sepeda internasinal. Di antaranya Track Team Astana. Tim dari Kazakhstan ini pernah mengikuti Tour de France.
Tahun ini, etape pertama akan dimulai dari Pantai Carocok di Kabupaten Pesisir Selatan dan berakhir di Kota Padang. Tour de Singkarak telah masuk kalender Union Cyclist International (UCI) dan Amaury Sport Organization (ASO). Menurut data mereka, Tour de Singkarak menjadi salah satu lomba balapan yang memiliki penonton terbanyak.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat Burhasman mengatakan tim dari Kementerian Pariwisata dan PB ISSI sudah meninjau jalur balapan. "Tidak ada masalah. Hanya ada beberapa ruas jalan yang sedang diperbaiki. Sebelum perlombaan, semuanya sudah selesai," ujarnya.
Pada gelaran kali ini pebalap akan melintasi 18 kabupaten/kota dan menempuh jarak 1.341,5 Kilometer. Hadiah yang disiapkan pada TdS ketujuh ini tergolong besar. Pihak penyelenggara telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp2,5 miliar yang akan diperebutkan oleh para peserta balap sepeda.
Selain lomba balap sepeda, ajang TdS ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam dan seni budaya di Sumatera Barat kepada wisatawan mancanegara. Jadwal perpaduan kegiatan olahraga dan pariwisata tersebut mengikuti perubahan yang tercantum secara resmi pada UCI Road Calendar Asia Tour.
Chairman Tour de Singkarak Sapta Nirwandar mengatakan, TdS merupakan ajang balap sepeda internasional yang paling besar ditonton dan paling meriah. Selain sarana mempromosikan Sumatera Barat, kegiatan ini juga diekspetasikan dapat memacu pembangunan infrastruktur daerah dan membuka akses wilayah untuk pasar dan investasi.
“Secara bertahap kegiatan ini telah melahirkan dampak multiplier efek ekonomi antara lain bagi perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan tujuan wisata. Bagi masyarakat Sumatera Barat sendiri, mega event ini akan memberi dampak positif bagi beragam sektor di sekitar wilayah yang dilalui oleh rute TDS, Ini adalah sport tourism. Kita ingin mempromosikan kebudayaan Indonesia, khususnya Sumatera Barat,” ujar Sapta Nirwandar, Rabu (30/9/2015)
Pada TdS 2015 kali ini akan dikuti 24 tim dari 36 negara. Sebanyak 24 tim peserta ini antara lain Asian Racing Team (Jepang), Arbo Denzel Cliff (Austria), 7 Eleven Roadbike (Filipina), Holy Brother Cycling Team (Republik Rakyat Cina), Attaque Team Gusto (Taiwan), National Sports Council (Malaysia), Pegasus Continental Cycling Team (Indonesia), Pishgaman Giant Team (Iran), St. George Merida Cycling Team (Australia), Singaha Infinite Cycling Team (Thailand), Team Diferdance Gigi Losch (Luksemburg), Track Team Astana (Kazakhstan), Uzbekistan National Team (Uzbekistan), dan ada beberapa tim terbaik yang akan dipilih PB ISSI untuk mengikuti kegiatan ini.
"Tahun ini lebih menantang. Apalagi 24 tim itu berasal dari 36 negara," ujar Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata Raseno Arya.
Menariknya, kata Raseno, Tour de Singkarak tahun ini diikuti banyak tim yang berpengalaman dalam lomba balap sepeda internasinal. Di antaranya Track Team Astana. Tim dari Kazakhstan ini pernah mengikuti Tour de France.
Tahun ini, etape pertama akan dimulai dari Pantai Carocok di Kabupaten Pesisir Selatan dan berakhir di Kota Padang. Tour de Singkarak telah masuk kalender Union Cyclist International (UCI) dan Amaury Sport Organization (ASO). Menurut data mereka, Tour de Singkarak menjadi salah satu lomba balapan yang memiliki penonton terbanyak.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat Burhasman mengatakan tim dari Kementerian Pariwisata dan PB ISSI sudah meninjau jalur balapan. "Tidak ada masalah. Hanya ada beberapa ruas jalan yang sedang diperbaiki. Sebelum perlombaan, semuanya sudah selesai," ujarnya.
Pada gelaran kali ini pebalap akan melintasi 18 kabupaten/kota dan menempuh jarak 1.341,5 Kilometer. Hadiah yang disiapkan pada TdS ketujuh ini tergolong besar. Pihak penyelenggara telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp2,5 miliar yang akan diperebutkan oleh para peserta balap sepeda.
Selain lomba balap sepeda, ajang TdS ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam dan seni budaya di Sumatera Barat kepada wisatawan mancanegara. Jadwal perpaduan kegiatan olahraga dan pariwisata tersebut mengikuti perubahan yang tercantum secara resmi pada UCI Road Calendar Asia Tour.
(bbk)