Dua Juara Dunia Inggris Raya Perang Urat Syaraf
A
A
A
MANCHESTER - Aroma panas pertarungan dua juara dunia kelas bantam super asal Inggris Raya, Carl Frampton dengan Scott Quigg sudah mulai terasa sejak saat ini. Mereka berdua rencananya akan melakoni duel unifikasi gelar di Manchester Arena, Manchester, Lancashire, Inggris, 28 Februari tahun depan.
Juara IBF, Frampton, yang berasal dari Belfast, Irlandia Utara, menyindir Quigg. Menurutnya, Quigg, yang asli Bury, Lancashire, bakalan mendapatkan cemoohan dari para penonton yang memadati Manchester Arena, kendati juara dunia bantam super WBA itu berlaga di wilayah yang terhitung masih kandangnya sendiri.
Frampton juga sesumbar jika penggemar tinju dari Irlandia Utara akan memadati arena yang mampu menampung sekitar 20.000 tempat duduk tersebut. "Saya akan memiliki lebih banyak penggemar di arena, dia bukan penjual tiket besar," tandas petinju 28 tahun, seperti dikutip Daily Star, Rabu (18/11).
"Banyak orang ingin menonton laga ini. Dia mungkin mendapatkan sedikit basis penggemarnya. Dia tidak mendapat sambutan besar. Saya tidak tahu akan menjadi seperti apa dia, harus berdiri di jalan di Manchester, kandangnya sendiri dan mendapatkan cemoohan," imbuh petinju dengan rekor 21-0 (14KO).
Frampton juga siap mempermalukan Quigg dengan merebut kemenangan knockout (KO) dalam duel unifikasi ini. "Saya pikir saya bisa merobohkannya, saya mungkin mampu melakukannya nanti. Ini akan menjadi sesuatu yang memalukan jika hal itu tidak terjadi. Itu bisa saja terjadi dalam tinju," sumbarnya.
Di sudut lain, Quigg seolah tidak mau kalah. Dia mencoba memukul balik Frampton dengan menuturkan jika petinju berjuluk The Jackal itu memiliki dagu yang lemah, yang ini terlihat ketika Frampton jatuh dua kali dalam kemenangannya atas Alejandro Gonzalez Jr di penampilan terakhirnya.
"Ini adalah pertarungan yang saya inginkan dalam jangka waktu yang lama. Saya 100 persen yakin saya akan menang," tegas Quigg, yang saat ini mengantongi rekor 31-0-2 (23KO). "Dia jatuh dua kali dalam kemenangan terakhirnya dan menyalahkan kanvas yang terlalu tebal."
"Dia hanya mancari-cari alasan saja. Saya tahu saya akan menang," pungkas pria berusia 27 tahun itu.
Juara IBF, Frampton, yang berasal dari Belfast, Irlandia Utara, menyindir Quigg. Menurutnya, Quigg, yang asli Bury, Lancashire, bakalan mendapatkan cemoohan dari para penonton yang memadati Manchester Arena, kendati juara dunia bantam super WBA itu berlaga di wilayah yang terhitung masih kandangnya sendiri.
Frampton juga sesumbar jika penggemar tinju dari Irlandia Utara akan memadati arena yang mampu menampung sekitar 20.000 tempat duduk tersebut. "Saya akan memiliki lebih banyak penggemar di arena, dia bukan penjual tiket besar," tandas petinju 28 tahun, seperti dikutip Daily Star, Rabu (18/11).
"Banyak orang ingin menonton laga ini. Dia mungkin mendapatkan sedikit basis penggemarnya. Dia tidak mendapat sambutan besar. Saya tidak tahu akan menjadi seperti apa dia, harus berdiri di jalan di Manchester, kandangnya sendiri dan mendapatkan cemoohan," imbuh petinju dengan rekor 21-0 (14KO).
Frampton juga siap mempermalukan Quigg dengan merebut kemenangan knockout (KO) dalam duel unifikasi ini. "Saya pikir saya bisa merobohkannya, saya mungkin mampu melakukannya nanti. Ini akan menjadi sesuatu yang memalukan jika hal itu tidak terjadi. Itu bisa saja terjadi dalam tinju," sumbarnya.
Di sudut lain, Quigg seolah tidak mau kalah. Dia mencoba memukul balik Frampton dengan menuturkan jika petinju berjuluk The Jackal itu memiliki dagu yang lemah, yang ini terlihat ketika Frampton jatuh dua kali dalam kemenangannya atas Alejandro Gonzalez Jr di penampilan terakhirnya.
"Ini adalah pertarungan yang saya inginkan dalam jangka waktu yang lama. Saya 100 persen yakin saya akan menang," tegas Quigg, yang saat ini mengantongi rekor 31-0-2 (23KO). "Dia jatuh dua kali dalam kemenangan terakhirnya dan menyalahkan kanvas yang terlalu tebal."
"Dia hanya mancari-cari alasan saja. Saya tahu saya akan menang," pungkas pria berusia 27 tahun itu.
(nug)