Kebobolan 3 Kali, Ada Apa dengan Benteng Persib Bandung?
A
A
A
SIDOARJO - Benteng Persib Bandung mengindikasikan masih meninggalkan sejumlah persoalan di babak penyisihan Grup C Turnamen Piala Jenderal Sudirman. Bagaimana tidak, dari dua laga yang telah dijalani gawang yang dijaga I Made Wirawan mengalami tiga kali kebobolan.
Hasil ini berbanding terbalik kala Persib tampil di babak penyisihan Turnamen Piala Presiden 2015 lalu. Dari tiga pertandingan yang dihadapi baik saat melawan Martapura FC, Persebaya United maupun Persiba Balikpapan, gawang I Made Wirawan tak pernah mengalami kebobolan alias clean sheet. Hasil itu membuat Persib melenggang ke fase berikutnya bahkan menjadi juara.
Kesuksesan Persib Bandung di Piala Presiden kala itu tak lepas dari peran I Made Wirawan di bawah mistar gawang. Bahkan pemilik nomor punggung 78 itu terpilih sebagai kiper terbaik versi Labbola.
Sepanjang turnamen Piala Presiden, total I Made melakukan 13 kali penyelamatan, atau rata-rata 1,86 per pertandingan, selain itu I Made juga piawai dalam mengantisipasi bola-bola atas, dimana dia melakukan 13 kali aksi memotong bola.
Menjadi sosok penting dalam perjalanan juara Persib, tak salah bila I Made Wirawan layak dinobatkan sebagai kiper terbaik Piala Presiden 2015. Namun di turnamen Piala Jenderal Sudirman ini performa Made meredup setelah mengalami tiga kali kebobolan dari dua laga yang telah dijalani. Tentu, ini menjadi sebuah perhatian. Apalagi di laga ketiga melawan Pusamania Borneo FC (PBFC), malam ini, kemenangan mesti diraih Maung Bandung bila ingin lolos ke fase berikutnya.
Made sendiri tak memungkiri tiga kebobolan di dua laga yang telah dijalani baik saat menghadapi Persela Lamongan maupun Surabaya United membuat posisi Persib kian terancam setelah tim yang berjulukan Maung Bandung ini berada di posisi empat klasemen sementara Grup C.
"Kalau masalah evaluasi bisa tanyakan ke Pelatih, kalau introspeksi sudah saya lakukan sebelum dan sesudah pertandingan," tegas Made saat dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin.
Untuk itu, penjaga gawang asal Bali ini berharap hasil minor di dua laga sebelumnya tidak terjadi hingga membawa Persib melenggang ke babak Delapan Besar.
"Bagi saya semua pertandingan sama saja, karena semua pertandingan buat saya partai final. Memang ada keharusan untuk menang. Tapi sebisa mungkin tidak dijadikan beban, tapi dijadikan motivasi lebih untuk menang," tandasnya.
Hasil ini berbanding terbalik kala Persib tampil di babak penyisihan Turnamen Piala Presiden 2015 lalu. Dari tiga pertandingan yang dihadapi baik saat melawan Martapura FC, Persebaya United maupun Persiba Balikpapan, gawang I Made Wirawan tak pernah mengalami kebobolan alias clean sheet. Hasil itu membuat Persib melenggang ke fase berikutnya bahkan menjadi juara.
Kesuksesan Persib Bandung di Piala Presiden kala itu tak lepas dari peran I Made Wirawan di bawah mistar gawang. Bahkan pemilik nomor punggung 78 itu terpilih sebagai kiper terbaik versi Labbola.
Sepanjang turnamen Piala Presiden, total I Made melakukan 13 kali penyelamatan, atau rata-rata 1,86 per pertandingan, selain itu I Made juga piawai dalam mengantisipasi bola-bola atas, dimana dia melakukan 13 kali aksi memotong bola.
Menjadi sosok penting dalam perjalanan juara Persib, tak salah bila I Made Wirawan layak dinobatkan sebagai kiper terbaik Piala Presiden 2015. Namun di turnamen Piala Jenderal Sudirman ini performa Made meredup setelah mengalami tiga kali kebobolan dari dua laga yang telah dijalani. Tentu, ini menjadi sebuah perhatian. Apalagi di laga ketiga melawan Pusamania Borneo FC (PBFC), malam ini, kemenangan mesti diraih Maung Bandung bila ingin lolos ke fase berikutnya.
Made sendiri tak memungkiri tiga kebobolan di dua laga yang telah dijalani baik saat menghadapi Persela Lamongan maupun Surabaya United membuat posisi Persib kian terancam setelah tim yang berjulukan Maung Bandung ini berada di posisi empat klasemen sementara Grup C.
"Kalau masalah evaluasi bisa tanyakan ke Pelatih, kalau introspeksi sudah saya lakukan sebelum dan sesudah pertandingan," tegas Made saat dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin.
Untuk itu, penjaga gawang asal Bali ini berharap hasil minor di dua laga sebelumnya tidak terjadi hingga membawa Persib melenggang ke babak Delapan Besar.
"Bagi saya semua pertandingan sama saja, karena semua pertandingan buat saya partai final. Memang ada keharusan untuk menang. Tapi sebisa mungkin tidak dijadikan beban, tapi dijadikan motivasi lebih untuk menang," tandasnya.
(aww)