Fernando Alonso Merasa Berada di Mesin Cuci Raksasa
A
A
A
MADRID - Fernando Alonso mengibaratkan seperti berada dalam mesin cuci raksasa saat pilot jet darat McLaren mengalami kecelakaan di Sirkuit Albert Park pada seri perdana Formula 1, akhir pekan kemarin. Namun demikian, ia tidak mengalami luka serius meskipun dalam tayangan ulang kejadian mobil juara dunia dua kali itu tampak ringsek akibat terbentur dinding pembatas.
"Tubuh saya sakit sedikit, itu seperti saya berada di mesin cuci raksasa. Tapi untungnya saya tidak mengalami memar atau bengkak," ucap Alonso seperti dikutip Sportskeeda, Rabu (23/3/2016).
Insiden kecelakaan itu terjadi di lap 19 atau tepat saat akan menaklukan tikungan ketiga. Alonso yang berada di belakang Estaben Guiterrez mencoba untuk menyalip pilot jet darat tim Hass Ferrari tepat saat akan menaklukan tikungan.
Namun petaka justru datang ketika ban depan (kanan) menyenggol bagian ban belakang (kiri) Guiterrez. Akibatnya Alonso bersama jet darat McLaren terbang ke gravel dan mobil yang dikendarainya sudah tak berbentuk lagi lantaran benturan keras pada dinding pembatas. Kecelakaan ini pun menyebabkan balapan dihentikan.
Alonso mencoba menjelaskan perasaannya ketika ia berada dalam bahaya. "Saya melihat roda depan terbang dan saya kehilangan kendali saat kecepatan berada pada 312 km per jam. Dalam bayangan, saya akan merasa sakit dan khawatir kepala saya terbentur ketika mobil mulai berputar. Saat mobil berhenti saya mencoba keluar secepat mungkin mengingat ada kemungkinan mobil bakal terbakar."
Standar keselamatan Formula 1 jadi salah satu faktor keselamatan Alonso. Hal ini diutarakan mantan presiden Federasi Balap Internasional (FIA), Max Mosley. "Saya tidak berpikir dia akan selamat jika kecelakaan seperti itu terjadi 15-20 tahun lalu. Kecelakaan seperti itu selalu menyebabkan cedera, bahkan kematian," katanya.
Baca juga:
15 Tahun lalu, Kecelakaan Seperti Alonso Bakal Merenggut Nyawa
Sebelum ke Indonesia, Rio Haryanto Ucapkan Salam Perpisahan
"Tubuh saya sakit sedikit, itu seperti saya berada di mesin cuci raksasa. Tapi untungnya saya tidak mengalami memar atau bengkak," ucap Alonso seperti dikutip Sportskeeda, Rabu (23/3/2016).
Insiden kecelakaan itu terjadi di lap 19 atau tepat saat akan menaklukan tikungan ketiga. Alonso yang berada di belakang Estaben Guiterrez mencoba untuk menyalip pilot jet darat tim Hass Ferrari tepat saat akan menaklukan tikungan.
Namun petaka justru datang ketika ban depan (kanan) menyenggol bagian ban belakang (kiri) Guiterrez. Akibatnya Alonso bersama jet darat McLaren terbang ke gravel dan mobil yang dikendarainya sudah tak berbentuk lagi lantaran benturan keras pada dinding pembatas. Kecelakaan ini pun menyebabkan balapan dihentikan.
Alonso mencoba menjelaskan perasaannya ketika ia berada dalam bahaya. "Saya melihat roda depan terbang dan saya kehilangan kendali saat kecepatan berada pada 312 km per jam. Dalam bayangan, saya akan merasa sakit dan khawatir kepala saya terbentur ketika mobil mulai berputar. Saat mobil berhenti saya mencoba keluar secepat mungkin mengingat ada kemungkinan mobil bakal terbakar."
Standar keselamatan Formula 1 jadi salah satu faktor keselamatan Alonso. Hal ini diutarakan mantan presiden Federasi Balap Internasional (FIA), Max Mosley. "Saya tidak berpikir dia akan selamat jika kecelakaan seperti itu terjadi 15-20 tahun lalu. Kecelakaan seperti itu selalu menyebabkan cedera, bahkan kematian," katanya.
Baca juga:
15 Tahun lalu, Kecelakaan Seperti Alonso Bakal Merenggut Nyawa
Sebelum ke Indonesia, Rio Haryanto Ucapkan Salam Perpisahan
(sha)