Rossi Kesal Jadi Korban Aturan Ganti Motor di Argentina
A
A
A
SANTIAGO DEL ESTERO - Valentino Rossi berhasil jadi runner up balapan Grand Prix Argentina dini hari tadi. Pembalap Movistar Yamaha mengaku dirinya bisa saja mengejar Marc Marquez untuk bersaing podium pertama sebelum akhirnya gagal karena mesti mengganti motornya di pit lane.
Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (4/4/2016) dini hari WIB, semua pembalap mesti mengganti motornya di pit lane. Hal itu tak lepas akibat insiden Scott Redding di sesi latihan bebas keempat yang mana ban Michelinnya pecah.
Rossi pun jadi korban aturan tersebut. Saat menempati posisi dua pasca dua pembalap Ducati terjatuh, Rossi yang tinggal menyerang Marquez gagal melanjutkan misinya karena mesti mengganti motor YZR-M1 kedua di pit lane.
Hal itu yang membuat gapnya dengan Marquez kembali melebar hingga akhirnya Rossi harus puas jadi runner up The Baby Alien. Setelah balapan usai, The Doctor mengaku kesal dengan aturan yang sejatinya malah menyulitkan dirinya. (Baca Juga: Tabrakan Duo Ducati Warnai Kemenangan Marquez di GP Argentina)
"Pada akhirnya itu sangat memalukan sebab di paruh pertama balapan saya sangat kuat dan sangat kompetitif. Saya pikir saya bisa bertarung dengan sangat baik untuk merebut kemenangan," ucap Rossi dikutip Crash, Senin (4/4/2016).
"Ini juga sangat memalukan sebab sepanjang akhir pekan kami tidak punya masalah dengan ban dan karena motor lain (Scott Redding) bermasalah, kami mesti menggantinya yang sebenarnya tidak jadi masalah buat kami," imbuhnya,
"Pada akhirnya, hasilnya cukup baik setelah hujan turun dan cengkraman lintasan berubah yang membuat kami mesti berjuang ekstra keras. Tapi untuk beberapa alasan, motor kedua dan set ban kedua saya punya lebih banyak masalah untuk bisa memberikan kecepatan yang sama,"
"Dalam kondisi yang sangat buruk juga, saya tidak pernah bisa melakukan aksi dan akhirnya Vinales datang dan juga dua pembalap Ducati. Iannone menyalip saya di akhir, tapi saya menginjak rem sangat dalam dan kami melebar dan kemudian Dovizioso menyalip kami. Saat itu saya pikir podium sudah berakhir karena saya tidak bisa melakukan apa-apa jadi ini 20 poin yang cukup penting dalam kejuaraan," pungkasnya. (Baca Juga: Lorenzo Buat Pengakuan Dosa Usai Gagal Finish)
Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (4/4/2016) dini hari WIB, semua pembalap mesti mengganti motornya di pit lane. Hal itu tak lepas akibat insiden Scott Redding di sesi latihan bebas keempat yang mana ban Michelinnya pecah.
Rossi pun jadi korban aturan tersebut. Saat menempati posisi dua pasca dua pembalap Ducati terjatuh, Rossi yang tinggal menyerang Marquez gagal melanjutkan misinya karena mesti mengganti motor YZR-M1 kedua di pit lane.
Hal itu yang membuat gapnya dengan Marquez kembali melebar hingga akhirnya Rossi harus puas jadi runner up The Baby Alien. Setelah balapan usai, The Doctor mengaku kesal dengan aturan yang sejatinya malah menyulitkan dirinya. (Baca Juga: Tabrakan Duo Ducati Warnai Kemenangan Marquez di GP Argentina)
"Pada akhirnya itu sangat memalukan sebab di paruh pertama balapan saya sangat kuat dan sangat kompetitif. Saya pikir saya bisa bertarung dengan sangat baik untuk merebut kemenangan," ucap Rossi dikutip Crash, Senin (4/4/2016).
"Ini juga sangat memalukan sebab sepanjang akhir pekan kami tidak punya masalah dengan ban dan karena motor lain (Scott Redding) bermasalah, kami mesti menggantinya yang sebenarnya tidak jadi masalah buat kami," imbuhnya,
"Pada akhirnya, hasilnya cukup baik setelah hujan turun dan cengkraman lintasan berubah yang membuat kami mesti berjuang ekstra keras. Tapi untuk beberapa alasan, motor kedua dan set ban kedua saya punya lebih banyak masalah untuk bisa memberikan kecepatan yang sama,"
"Dalam kondisi yang sangat buruk juga, saya tidak pernah bisa melakukan aksi dan akhirnya Vinales datang dan juga dua pembalap Ducati. Iannone menyalip saya di akhir, tapi saya menginjak rem sangat dalam dan kami melebar dan kemudian Dovizioso menyalip kami. Saat itu saya pikir podium sudah berakhir karena saya tidak bisa melakukan apa-apa jadi ini 20 poin yang cukup penting dalam kejuaraan," pungkasnya. (Baca Juga: Lorenzo Buat Pengakuan Dosa Usai Gagal Finish)
(bbk)