Tamu Tidak Diundang Hambat Perhelatan Prancis Terbuka

Minggu, 22 Mei 2016 - 22:27 WIB
Tamu Tidak Diundang Hambat Perhelatan Prancis Terbuka
Tamu Tidak Diundang Hambat Perhelatan Prancis Terbuka
A A A
PARIS - Paris bukan Jakarta. Prancis juga bukan Indonesia. Maka, begitu gerimis berubah menjadi hujan, Kei Nishikori pun mau tak mau harus menghentikan pertandingannya saat putaran pertama Prancis Terbuka 2016.

Padahal, petenis asal Jepang yang tinggal di Amerika Serikat (AS) ini, sudah unggul 6 - 1 di set pertama melawan Simon Boleli, dan set kedua 5 - 4 untuknya.“Kalau ada Prancis Terbuka, memang sering hujan, tak tahu kenapa,” tutur Ana Laderet, mahasiswi di Paris, kepada Sindonews.

Paris sebenarnya dikenal memiliki cuaca bagus. Paling tidak hujan tidak begitu sering terjadi di kota ini. Kecuali itu tadi, sebagaimana diakui Ana, jika sedang ada turnamen di Roland Garros. “Kalau di negaramu jauh jauh hari sudah disiapkan pawang hujan ya,” kata wanita yang sering ke Indonesia ini.

Di Roland Garros, memang tak ada pawang hujan. Begitu gerimis yang sejak pagi makin menderas, Kei dan Boleli, juga puluhan pertandingan di court lainnya harus berhenti. Agar tidak berubah menjadi ladang kentang, lapangan tanah liat itu ditutup plastik merah.

Soal gangguan hujan bukan hal baru. Panitia mencatat ada 10 kali pertandingan penting terpaksa ditunda karena masalah cuaca. Tahun 1994, partai final antara Mary Pierce melawan Arantxa Sanchez, yang baru berjalan 18 menit, diundur di hari berikutnya karena hujan.

Tahun 1999, hujan juga menggempur Roland Garros 25 mml selama 15 menit. “The biggest storm in living memories of Roland Garros (Badai terbesar dalam sejarah Roland Garros),” kata salah satu panitia.

Hujan mengganggu lagi di tahun 2000. Bahkan seharian, khususnya 30 Mei, semua pertandingan ditunda. Hari berikutnya yang seharusnya beberapa court digunakan untuk latihan, harus mengalah untuk pelaksanaan pertandingan yang tertunda.

Hujan tercatat menjadi tamu tak diundang di tahun 2002, 2006, 2007, 2008, 2012, dan 2014. Pada tahun 2012, partai final antara Rafael Nadal dan Novak Djokovic yang dengan skor sementara 6 - 4, 6 - 3, 2 - 6 dan 1- 2, harus ditunda dan dilanjutkan di hari berikutnya.

Setahun silam, yakni 2015, nyaris tidak ada gangguan hujan. Hanya dua kali sempat terjadi penundaan, itu pun hanya berlangsung dalam hitungan jam, tidak sampai menunda hingga hari berikutnya.

Selebihnya lancar jaya, termasuk partai final, ketika Stanilas Wawrinka mengalahkan Novak Djokovic. “Tidak tahu juga, mengapa kalau ada Prancis Terbuka, Paris sering hujan, dari dulu juga begitu,” tutup Ana.

Tahun ini, sebagaimana ramalan cuaca Paris, hujan akan cukup menggangu di pekan pertama. Namun, menjelang babak perdelapan final, pekan depan, atau hingga babak final, hujan diramalkan tidak datang.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7017 seconds (0.1#10.140)