Tepis Anggapan Salah Strategi, Rossi Sebut YZR-M1 Lambat
A
A
A
SACHSENRING - Valentino Rossi mesti menerima kenyataan gagal naik podium di Grand Prix Jerman. Meski bisa tampil garang di awal start, pembalap Yamaha melempem di akhir, yang dinilai karena kecepatan motornya yang lambat di trek kering Sirkuit Sachsenring.
Dalam balapan yang berlangsung Minggu (17/7/2016), Rossi yang memulai start dari posisi tiga sejatinya bisa bersaing. Dalam kondisi trek yang masih basah, ia bisa melesat ke posisi terdepan dan bersaing dengan Andrea Dovizioso.
Setelah memasuki lap ke-18, trek yang mulai mengering membuat banyak pembalap melakukan pergantian ban. Namun tidak dengan Rossi, pembalap asal Italia memilih menunda pergantian ban basah ke ban normal hingga beberapa lap. Rossi tercatat baru mengganti bannya di lap ke-24.
Perjudian itu yang dinilai jadi faktor utama kekalahan Rossi. Pasalnya, Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang, tak mau ambil risiko dengan langsung mengganti bannya sejak lap ke-18. Kecepatan pembalap Honda memang berangsur meningkat sejak lap ke-21 dan akhirnya bisa jadi yang pertama menyentuh garis finis.
Sementara kecepatan Rossi seolah menghilang di lap akhir. Berturut-turut ia disalip Andrea Iannone, Dani Pedrosa dan Jack Miller sehingga harus puas menempati posisi kedelapan. (Baca Juga: Sukses Strategi Ganti Ban, Marc Marquez Rajai Sachsenring)
Setelah race berlangsung, Rossi akhirnya buka suara menanggapi kekalahannya. Ia menilai, bukan faktor strategi pergantian ban yang menyebabkannya kalah, melainkan kecepatan motornya yang memang kurang kompetitif.
"Masalah terbesar adalah saya sangat lambat di bagian kedua perlombaan pada trek yang sudah mengering," kata Rossi seperti dilansir Motorsport.
"Untuk lebih jelasnya soal strategi (pergantian ban), kenyataannya adalah saya bisa berhenti dua atau tiga lap lebih awal, tapi itu tidak akan banyak berpengaruh. Jika saya berhenti sebelumnya, saya sudah bisa dapat posisi enam," jelasnya.
"Saya bisa bersaing dengan Crutchlow dan Dovizioso, tapi ketika saya restart, saya punya perasaan tidak enak dengan motor, saya jadi lebih lambat, saya tidak merasakan ban," tambahnya.
"Pada akhirnya, saya finis kedelapan dan kehilangan kesempatan dapat poin yang lebih baik. Ini memalukan sebab dalam kondisi normal, kami harusnya bisa dapat podium," tutupnya.
Marquez yang jadi pemenang pun sukses memperlebar jaraknya dengan Rossi. The Baby Alien kini unggul 59 poin dari seniornya di klasemen sementara MotoGP.
Dalam balapan yang berlangsung Minggu (17/7/2016), Rossi yang memulai start dari posisi tiga sejatinya bisa bersaing. Dalam kondisi trek yang masih basah, ia bisa melesat ke posisi terdepan dan bersaing dengan Andrea Dovizioso.
Setelah memasuki lap ke-18, trek yang mulai mengering membuat banyak pembalap melakukan pergantian ban. Namun tidak dengan Rossi, pembalap asal Italia memilih menunda pergantian ban basah ke ban normal hingga beberapa lap. Rossi tercatat baru mengganti bannya di lap ke-24.
Perjudian itu yang dinilai jadi faktor utama kekalahan Rossi. Pasalnya, Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang, tak mau ambil risiko dengan langsung mengganti bannya sejak lap ke-18. Kecepatan pembalap Honda memang berangsur meningkat sejak lap ke-21 dan akhirnya bisa jadi yang pertama menyentuh garis finis.
Sementara kecepatan Rossi seolah menghilang di lap akhir. Berturut-turut ia disalip Andrea Iannone, Dani Pedrosa dan Jack Miller sehingga harus puas menempati posisi kedelapan. (Baca Juga: Sukses Strategi Ganti Ban, Marc Marquez Rajai Sachsenring)
Setelah race berlangsung, Rossi akhirnya buka suara menanggapi kekalahannya. Ia menilai, bukan faktor strategi pergantian ban yang menyebabkannya kalah, melainkan kecepatan motornya yang memang kurang kompetitif.
"Masalah terbesar adalah saya sangat lambat di bagian kedua perlombaan pada trek yang sudah mengering," kata Rossi seperti dilansir Motorsport.
"Untuk lebih jelasnya soal strategi (pergantian ban), kenyataannya adalah saya bisa berhenti dua atau tiga lap lebih awal, tapi itu tidak akan banyak berpengaruh. Jika saya berhenti sebelumnya, saya sudah bisa dapat posisi enam," jelasnya.
"Saya bisa bersaing dengan Crutchlow dan Dovizioso, tapi ketika saya restart, saya punya perasaan tidak enak dengan motor, saya jadi lebih lambat, saya tidak merasakan ban," tambahnya.
"Pada akhirnya, saya finis kedelapan dan kehilangan kesempatan dapat poin yang lebih baik. Ini memalukan sebab dalam kondisi normal, kami harusnya bisa dapat podium," tutupnya.
Marquez yang jadi pemenang pun sukses memperlebar jaraknya dengan Rossi. The Baby Alien kini unggul 59 poin dari seniornya di klasemen sementara MotoGP.
(bbk)