Empat Alasan Real Madrid Menahan Diri Memburu Paul Pogba
A
A
A
MADRID - Real Madrid sepertinya mulai kehilangan nafsu berebut bintang Juventus Paul Pogba yang kini menjadi buruan utama Manchester United. Bahkan, Los Blancos mengesampingkan kemungkinan merekrut gelandang asal Prancis itu semata karena alasan olahraga.
Awalnya, Madrid menunjukkan minat besar mendatangkan Pogba dan Direktur Umum Madrid Jose Angel Sanchez telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan agen Pogba, Mino Raiola, namun sedikitnya ada empat hal yang membuat Presiden Madrid Florentino Perez mulai kehilangan gairah memburu Pogba.
Pemain berusia 23 tahun itu kini menjadi sasaran Manchester United yang terus berada di depan dalam memburu tanda tangan Pogba. Bahkan Sky Sports melaporkan bahwa United akan mengajukan tawaran sekitar 104 juta euro (sekitar Rp1,5 triliun) untuk memboyongnya.
Berikut empat alasan Presiden Madrid Florentino Perez menahan diri merekrut Pogba untuk musim panas ini, seperti dilansir AS.
Faktor James Rodriguez
Sejatinya, Presiden Real Madrid Florentino Perez tidak ingin melihat James Rodriguez meninggalkan Santiago Bernabeu. James merupakan prototipe pemain yang disukai Perez, sebagaimana dia akan menjadi sangat berharga dan marketable. Merek besar berduyun-duyun menggunakan pemain asal Kolombia itu, dan dia adalah idola di negara yang strategis untuk pemasaran global Real Madrid, karena punya basis fans besar penggemar sepak bola Kolombia. Perez ingin melihat James ada di starting line-up dan kedatangan Pogba tentunya akan mengesampingkan dia sepenuhnya.
Teka-teki Higuain
Penandatanganan Pogba akan memerlukan keuangan besar dan Madrid tidak bisa melakukan itu tanpa menjual salah satu pemain bintangnya. Ketika Gareth Bale tiba di Bernabeu, Gonzalo Higuain harus membuka jalan kedatangannya, dan waktu membuktikan bahwa striker Argentina itu merupakan pencetak gol kelas dunia dan kini harganya mencapai 90 juta euro (Rp1,3 triliun). Ketika James dibeli, Angel di Maria dikorbankan meskipun dia menjadi pemain favorit fans Madrid dan menjadi kunci keseimbangan tim Carlo Ancelotti saat Madrid memenangkan La Decima.
Hubungan buruk dengan Mino Raiola
Hubungan antara agen Pogba dan presiden Real Madrid itu memburuk musim lalu ketika Direktur Umum Madrid Jose Angel Sanchez telah mencapai kesepakatan awal dengan Pogba, namun batal. Raiola merupakan negosiator sangat agresif yang akan mencoba untuk memungut komisi sekitar 20 juta euro untuk kesepakatan itu, jumlah yang tidak disetujui Perez.
Sejauh ini Madrid baik-baik saja
Perez kembali menolak memasang direktur olahraga di klub. Alasannya, dia melihat perbaikan dari pekerjaannya, mengingat Real Madrid telah memenangi dua dari tiga msum terakhir Liga Champions. Perez tidak melihat kebutuhan untuk memulai operasi perburuan pemain yang akan mengeringkan finansial seperti merekrut Pogba. Lainnya, Pogba juga tidak terlalu menyala di Piala Eropa 2016. Turnamen besar sering dijadikan penilain akhir Perez ketika memutuskan untuk penandatanganan pemain bintang.
Awalnya, Madrid menunjukkan minat besar mendatangkan Pogba dan Direktur Umum Madrid Jose Angel Sanchez telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan agen Pogba, Mino Raiola, namun sedikitnya ada empat hal yang membuat Presiden Madrid Florentino Perez mulai kehilangan gairah memburu Pogba.
Pemain berusia 23 tahun itu kini menjadi sasaran Manchester United yang terus berada di depan dalam memburu tanda tangan Pogba. Bahkan Sky Sports melaporkan bahwa United akan mengajukan tawaran sekitar 104 juta euro (sekitar Rp1,5 triliun) untuk memboyongnya.
Berikut empat alasan Presiden Madrid Florentino Perez menahan diri merekrut Pogba untuk musim panas ini, seperti dilansir AS.
Faktor James Rodriguez
Sejatinya, Presiden Real Madrid Florentino Perez tidak ingin melihat James Rodriguez meninggalkan Santiago Bernabeu. James merupakan prototipe pemain yang disukai Perez, sebagaimana dia akan menjadi sangat berharga dan marketable. Merek besar berduyun-duyun menggunakan pemain asal Kolombia itu, dan dia adalah idola di negara yang strategis untuk pemasaran global Real Madrid, karena punya basis fans besar penggemar sepak bola Kolombia. Perez ingin melihat James ada di starting line-up dan kedatangan Pogba tentunya akan mengesampingkan dia sepenuhnya.
Teka-teki Higuain
Penandatanganan Pogba akan memerlukan keuangan besar dan Madrid tidak bisa melakukan itu tanpa menjual salah satu pemain bintangnya. Ketika Gareth Bale tiba di Bernabeu, Gonzalo Higuain harus membuka jalan kedatangannya, dan waktu membuktikan bahwa striker Argentina itu merupakan pencetak gol kelas dunia dan kini harganya mencapai 90 juta euro (Rp1,3 triliun). Ketika James dibeli, Angel di Maria dikorbankan meskipun dia menjadi pemain favorit fans Madrid dan menjadi kunci keseimbangan tim Carlo Ancelotti saat Madrid memenangkan La Decima.
Hubungan buruk dengan Mino Raiola
Hubungan antara agen Pogba dan presiden Real Madrid itu memburuk musim lalu ketika Direktur Umum Madrid Jose Angel Sanchez telah mencapai kesepakatan awal dengan Pogba, namun batal. Raiola merupakan negosiator sangat agresif yang akan mencoba untuk memungut komisi sekitar 20 juta euro untuk kesepakatan itu, jumlah yang tidak disetujui Perez.
Sejauh ini Madrid baik-baik saja
Perez kembali menolak memasang direktur olahraga di klub. Alasannya, dia melihat perbaikan dari pekerjaannya, mengingat Real Madrid telah memenangi dua dari tiga msum terakhir Liga Champions. Perez tidak melihat kebutuhan untuk memulai operasi perburuan pemain yang akan mengeringkan finansial seperti merekrut Pogba. Lainnya, Pogba juga tidak terlalu menyala di Piala Eropa 2016. Turnamen besar sering dijadikan penilain akhir Perez ketika memutuskan untuk penandatanganan pemain bintang.
(sha)