Canelo: Saya Tidak Hindari Siapapun, Termasuk Golovkin!
A
A
A
LAS VEGAS - Saul 'Canelo' Alvarez dituding tak cukup berani meladeni Gennady Golovkin saat rencana duel mereka tahun ini batal terlaksana. Namun, petinju Meksiko menegaskan, dirinya tak pernah menghindari siapapun, termasuk sang rival.
Golovkin dan Canelo sejatinya diminta bertarung paling lambat akhir tahun ini. Sayang, Canelo memutuskan melowongkan sabuk WBC, yang sejatinya bakal dipertaruhkan melawan petinju Kazakhstan.
WBC selaku pemegang otoritas sabuk, langsung menyematkannya pada Golovkin. Artinya, GGG kini jadi penguasa tinju kelas menengah dengan memiliki empat gelar, termasuk gelar WBA, IBO, dan IBF.
Banyak anggapan, keputusan Canelo melowongkan sabuk adalah bentuk ketidaksiapannya meladeni Golovkin, yang hingga saat ini belum tersentuh kekalahan dan selalu mencatat kemenangan knock out. Padahal, ketika itu ia sudah melangsungkan duel pertahan gelar melawan Amir Khan, petinju kelas welter.
Merasa tak demikian, Canelo langsung membuat pernyataan bantahan. Petinju berusia 26 tahun juga balik menyindir dengan menyebut semua kemenangan Golovkin didapat dengan mudah.
"Selama bertinju, saya tidak pernah melarikan diri dari siapapun, termasuk dia (Golovkin). Banyak orang menyebut dia yang terbaik dan itu bukanlah masalahnya. Siapa yang dia kalahkan? Siapa mereka semua? Pertarungan ini pasti akan terjadi," tegasnya kepada ESPN Desportes yang dirangkum dari Boxing Scene, Sabtu (30/7/2016).
Canelo menegaskan, duel melawan Golovkin pasti terjadi. Petinju yang cuma sekali kalah itu mengaku sedang mencari waktu yang tepat. Adapun kabar terakhir mengatakan, kedua kubu akan sepakat menggelar pertarungan tahun depan, yang juga belum bisa dijamin bakal terjadi.
"Ketika waktunya tiba, duel melawannya akan terjadi, tapi kami ini membuat jelas jika saya tidak memberi keuntungan untuk seseorang. Saya selalu memberikannya, kini tidak akan lagi," tandasnya.
Golovkin dan Canelo pun sudah punya lawan baru untuk duel selanjutnya. Golovkin akan menghadapi jawara tinju kelas welter IBF, Kell Brook di O2 Arena, London, 10 September nanti. Sementara Canelo akan melawan juara tinju kelas menengah junior, Liam Smith, di AT&T Stadium, Texas pada 17 September 2016.
Golovkin dan Canelo sejatinya diminta bertarung paling lambat akhir tahun ini. Sayang, Canelo memutuskan melowongkan sabuk WBC, yang sejatinya bakal dipertaruhkan melawan petinju Kazakhstan.
WBC selaku pemegang otoritas sabuk, langsung menyematkannya pada Golovkin. Artinya, GGG kini jadi penguasa tinju kelas menengah dengan memiliki empat gelar, termasuk gelar WBA, IBO, dan IBF.
Banyak anggapan, keputusan Canelo melowongkan sabuk adalah bentuk ketidaksiapannya meladeni Golovkin, yang hingga saat ini belum tersentuh kekalahan dan selalu mencatat kemenangan knock out. Padahal, ketika itu ia sudah melangsungkan duel pertahan gelar melawan Amir Khan, petinju kelas welter.
Merasa tak demikian, Canelo langsung membuat pernyataan bantahan. Petinju berusia 26 tahun juga balik menyindir dengan menyebut semua kemenangan Golovkin didapat dengan mudah.
"Selama bertinju, saya tidak pernah melarikan diri dari siapapun, termasuk dia (Golovkin). Banyak orang menyebut dia yang terbaik dan itu bukanlah masalahnya. Siapa yang dia kalahkan? Siapa mereka semua? Pertarungan ini pasti akan terjadi," tegasnya kepada ESPN Desportes yang dirangkum dari Boxing Scene, Sabtu (30/7/2016).
Canelo menegaskan, duel melawan Golovkin pasti terjadi. Petinju yang cuma sekali kalah itu mengaku sedang mencari waktu yang tepat. Adapun kabar terakhir mengatakan, kedua kubu akan sepakat menggelar pertarungan tahun depan, yang juga belum bisa dijamin bakal terjadi.
"Ketika waktunya tiba, duel melawannya akan terjadi, tapi kami ini membuat jelas jika saya tidak memberi keuntungan untuk seseorang. Saya selalu memberikannya, kini tidak akan lagi," tandasnya.
Golovkin dan Canelo pun sudah punya lawan baru untuk duel selanjutnya. Golovkin akan menghadapi jawara tinju kelas welter IBF, Kell Brook di O2 Arena, London, 10 September nanti. Sementara Canelo akan melawan juara tinju kelas menengah junior, Liam Smith, di AT&T Stadium, Texas pada 17 September 2016.
(sha)