Situs WADA Diretas, Williams Bersaudara Kebakaran Jenggot
A
A
A
NEW YORK - Sebuah laporan mengejutkan menyebut hacker telah berhasil meretas situs Badan Anti-doping Dunia (WADA). Salah satu informasi yang 'dicuri' adalah rekaman medis dua petenis bersaudara asal Amerika Serikat; Venus Williams dan Serena Williams.
Belum diketahui secara persis siapa pihak yang berhasil meretas informasi sensitif tersebut. Namun menurut Direktur WADA, Olivier Niggli, pihaknya mencurigai hacker Rusia terlibat dalam pembobolan data rahasia yang disimpan rapih oleh pihaknya.
Rekaman medis yang dicuri dari WADA merujuk pada sampel urin Venus dan Serena selama tampil di Olimpiade Rio 2016 lalu. Namun seperti kita ketahui, keduanya gagal menampilkan performa terbaik karena tersisih di babak penyisihan.
Venus yang pernah duduk sebagai petenis nomor satu dunia mengaku kaget dengan kabar tersebut. Dia mengecam keras praktek pencurian informasi atlet dalam bentuk apa pun yang disimpan WADA.
"Saya kecewa karena data medis saya dan saudara saya telah diganggu oleh hacker. Mereka juga menerbitkan data tersebut tanpa seizin saya," kata Venus dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
Informasi tentang serangan hacker tersebut mulai beredar luas setelah berbagai surat kabar di Amerika Serikat dan Eropa memberitakan pembobolan Situs WADA. Laporan tersebut menduga kelompok spionase cyber "Tsar Team" (APT28) berada di balik aksi serangan tersebut.
(Baca juga: Kumpulan kasus doping Atlet Rusia)
Belum diketahui secara persis siapa pihak yang berhasil meretas informasi sensitif tersebut. Namun menurut Direktur WADA, Olivier Niggli, pihaknya mencurigai hacker Rusia terlibat dalam pembobolan data rahasia yang disimpan rapih oleh pihaknya.
WADA Confirms Attack by Russian Cyber Espionage Group: https://t.co/PTBIxeOM9w"WADA telah mendapat informasi oleh pihak penegak hukum, bahwa serangan ini berasal dari mata-mata Rusia," kata Niggli, dikutip Sport Fan, Rabu (14/9/2016).
— WADA (@wada_ama) September 13, 2016
Rekaman medis yang dicuri dari WADA merujuk pada sampel urin Venus dan Serena selama tampil di Olimpiade Rio 2016 lalu. Namun seperti kita ketahui, keduanya gagal menampilkan performa terbaik karena tersisih di babak penyisihan.
Venus yang pernah duduk sebagai petenis nomor satu dunia mengaku kaget dengan kabar tersebut. Dia mengecam keras praktek pencurian informasi atlet dalam bentuk apa pun yang disimpan WADA.
"Saya kecewa karena data medis saya dan saudara saya telah diganggu oleh hacker. Mereka juga menerbitkan data tersebut tanpa seizin saya," kata Venus dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
Informasi tentang serangan hacker tersebut mulai beredar luas setelah berbagai surat kabar di Amerika Serikat dan Eropa memberitakan pembobolan Situs WADA. Laporan tersebut menduga kelompok spionase cyber "Tsar Team" (APT28) berada di balik aksi serangan tersebut.
(Baca juga: Kumpulan kasus doping Atlet Rusia)
(bep)