Sloane Stephens, Inspirator Petenis Muda Kulit Hitam
loading...
A
A
A
NEW YORK CITY - Sejak era Williams bersaudara, Venus dan Serena , mendobrak dominasi petenis kulit putih, jarang ditemui sukses serupa diraih petenis lainnya. Sloane Stephens pun berhasil meneruskan sukses seniornya dan diharapkan jadi inspirator petenis muda lainnya.
Nama Sloane kini jadi perhatian. Ia merupakan penerus Williams bersaudara menyusul rentetan prestasi di berbagai ajang turnamen besar. Petenis berusia 27 tahun itu sudah mampu mengoleksi gelar grand slam menyusul sukses US Open 2017. (Baca juga : Menjaga Rekor Tak Terkalahkan, Djokovic Target Sabet Trofi US Open )
Dan di US Open 2020 , petenis yang dilatih Kamau Murray terus melaju ke babak ketiga setelah menyingkirkan Olga Govortsova. Selanjutnya ia akan bertemu dengan Serena Williams yang sejak kecil diidolakan. (Baca juga : Pakai Masker 'Breonna Taylor', Naomi Osaka Kampanye Ketidakadilan Rasial di US Open )
"Saya pikir itu luar biasa. Saat ini, di mana kami (petenis Afrika-Amerika) bisa memimpin sangat luar biasa," katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (4/8/2020).
"Dari Naomi (Osaka) ke Coco (Gauff), Venus (Williams), Serena (Williams), Maddie (Madison Keys), saya sendiri, dan kemudian gadis-gadis yang lebih muda muncul. Saya pikir ada peluang luar biasa untuk mendapatkan lebih banyak wanita kulit berwarna dalam olah raga ini. Karena Anda bisa melihat sekarang ada begitu banyak pemain luar biasa yang bermain. Jelas tenis memberi kita begitu banyak dalam hidup."
Sloane sangat emosional tampil di US Open kali ini. Pasalnya sejumlah tindakan rasis masih kerap terjadi di seluruh dunia. Tak heran saat ingin tampil ia selalu mengenakan masker bertuliskan "No Justice-No Peace".
Nama Sloane kini jadi perhatian. Ia merupakan penerus Williams bersaudara menyusul rentetan prestasi di berbagai ajang turnamen besar. Petenis berusia 27 tahun itu sudah mampu mengoleksi gelar grand slam menyusul sukses US Open 2017. (Baca juga : Menjaga Rekor Tak Terkalahkan, Djokovic Target Sabet Trofi US Open )
Dan di US Open 2020 , petenis yang dilatih Kamau Murray terus melaju ke babak ketiga setelah menyingkirkan Olga Govortsova. Selanjutnya ia akan bertemu dengan Serena Williams yang sejak kecil diidolakan. (Baca juga : Pakai Masker 'Breonna Taylor', Naomi Osaka Kampanye Ketidakadilan Rasial di US Open )
"Saya pikir itu luar biasa. Saat ini, di mana kami (petenis Afrika-Amerika) bisa memimpin sangat luar biasa," katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (4/8/2020).
"Dari Naomi (Osaka) ke Coco (Gauff), Venus (Williams), Serena (Williams), Maddie (Madison Keys), saya sendiri, dan kemudian gadis-gadis yang lebih muda muncul. Saya pikir ada peluang luar biasa untuk mendapatkan lebih banyak wanita kulit berwarna dalam olah raga ini. Karena Anda bisa melihat sekarang ada begitu banyak pemain luar biasa yang bermain. Jelas tenis memberi kita begitu banyak dalam hidup."
Sloane sangat emosional tampil di US Open kali ini. Pasalnya sejumlah tindakan rasis masih kerap terjadi di seluruh dunia. Tak heran saat ingin tampil ia selalu mengenakan masker bertuliskan "No Justice-No Peace".
(bbk)