Lorenzo Butuh Bantuan Stoner di Ducati
A
A
A
MADRID - Jorge Lorenzo seolah menyadari betapa sulitnya beradaptasi di Ducati tanpa bantuan Casey Stoner. Untuk itu, pembalap Spanyol akan sangat senang jika mantan pembalap MotoGP bisa membantunya di pabrikan Italia.
Sepanjang pengujian MotoGP di Valencia, 15-16 November kemarin, Lorenzo dan Stoner memang sangat akrab berbincang di paddock Ducati. Maklum, Stoner yang kini berstatus test rider Ducati, merupakan pembalap yang bisa mengantar motor Eropa tersebut berjaya di lintasan MotoGP.
Satu gelar juara dunia pada musim 2007 jadi buktinya. Stoner kala itu bisa mengantar Ducati mematahkan dominasi Honda dan Yamaha di ajang balap kelas tertinggi.
Sudah tentu pengalamannya amat sangat dibutuhkan bagi siapa saja pembalap Ducati selanjutnya. Tak terkecuali Lorenzo, pembalap yang dibajak dari Yamaha menilai akan sangat menguntungkan dirinya andai Stoner bisa banyak membantunya di Ducati.
Stoner sendiri memang diproyeksi Ducati bukan lagi jadi sekadar test rider musim depan. Manajer umum Ducati Corse Gigi Dall'Igna berharap pembalap andalannya itu bisa gabung dalam technical department untuk turut membantu pengembangan Desmosedici. Dan Lorenzo berharap agar hal tersebut bisa segera terealisasikan.
"Kami sedang berupaya menyelesaikannya. Itu akan membutuhkan Stoner. Salah satu masalah Casey adalah dia sangat betah tinggal di Australia sementara pekerjaan ini memungkinkannya harus tinggal di Italia dan itu jelas masalah. Tapi saya rasa Casey cukup yakin dan kami tinggal melihat apakah mereka bisa dapatkan kesepakatan untuk melakukannya," ujar Lorenzo seperti dikutip AS.es, Sabtu (19/11/2016).
Lorenzo menambahkan, hubungannya dengan Stoner sejauh ini berjalan baik. Ia bahkan memuji pria berusia 31 tahun merupakan sosok yang pintar.
"Hubungan saya dengan Casey berjalan sangat baik. Dia sangat cerdas, sangat jeli, positif dan bisa memberikan nasihat yang baik kepada seseorang. Kami memang belum bicara banyak soal pribadi masing-masing, tapi tentu kita akan melakukannya,"
"Dia baru empat atau lima tahun tidak aktif balapan, tapi masih mampu pergi ke trek dan mencatat waktu yang lebih cepat ketimbang pembalap resmi. Sudah banyak pengalamannya dengan pabrikan motor dan saya yakin itu akan jadi sesuatu yang positif di masa depan," tutupnya.
Sepanjang pengujian MotoGP di Valencia, 15-16 November kemarin, Lorenzo dan Stoner memang sangat akrab berbincang di paddock Ducati. Maklum, Stoner yang kini berstatus test rider Ducati, merupakan pembalap yang bisa mengantar motor Eropa tersebut berjaya di lintasan MotoGP.
Satu gelar juara dunia pada musim 2007 jadi buktinya. Stoner kala itu bisa mengantar Ducati mematahkan dominasi Honda dan Yamaha di ajang balap kelas tertinggi.
Sudah tentu pengalamannya amat sangat dibutuhkan bagi siapa saja pembalap Ducati selanjutnya. Tak terkecuali Lorenzo, pembalap yang dibajak dari Yamaha menilai akan sangat menguntungkan dirinya andai Stoner bisa banyak membantunya di Ducati.
Stoner sendiri memang diproyeksi Ducati bukan lagi jadi sekadar test rider musim depan. Manajer umum Ducati Corse Gigi Dall'Igna berharap pembalap andalannya itu bisa gabung dalam technical department untuk turut membantu pengembangan Desmosedici. Dan Lorenzo berharap agar hal tersebut bisa segera terealisasikan.
"Kami sedang berupaya menyelesaikannya. Itu akan membutuhkan Stoner. Salah satu masalah Casey adalah dia sangat betah tinggal di Australia sementara pekerjaan ini memungkinkannya harus tinggal di Italia dan itu jelas masalah. Tapi saya rasa Casey cukup yakin dan kami tinggal melihat apakah mereka bisa dapatkan kesepakatan untuk melakukannya," ujar Lorenzo seperti dikutip AS.es, Sabtu (19/11/2016).
Lorenzo menambahkan, hubungannya dengan Stoner sejauh ini berjalan baik. Ia bahkan memuji pria berusia 31 tahun merupakan sosok yang pintar.
"Hubungan saya dengan Casey berjalan sangat baik. Dia sangat cerdas, sangat jeli, positif dan bisa memberikan nasihat yang baik kepada seseorang. Kami memang belum bicara banyak soal pribadi masing-masing, tapi tentu kita akan melakukannya,"
"Dia baru empat atau lima tahun tidak aktif balapan, tapi masih mampu pergi ke trek dan mencatat waktu yang lebih cepat ketimbang pembalap resmi. Sudah banyak pengalamannya dengan pabrikan motor dan saya yakin itu akan jadi sesuatu yang positif di masa depan," tutupnya.
(mir)